Chapter 10

768 107 25
                                    

Matahari belum terbit sepenuhnya. Tapi y/n sudah datang kesekolah pagi pagi. Alasannya apa si nolep ini jadi rajin masuk sekolah? Alasannya karena kejadian kemarin.

Y/n menghindar untuk bertemu sanzu dan kazutora.

Acara kemarin gagal karena y/n pingsan dan dibonceng ambulan. Sanzu dan kazutora menangis lagaknya kek y/n udh pindah isekai menjadi suaminya Itadori Yuuji.

Saat pulang dari rumah sakit dia tidak bisa menahan malu mengingat sanzu dan kazutora mencium pipi nya. Demeg nya gak main.

Beberapa menit berjalan, akhirnya ia sampai di depan kelas, y/n segera membuka pintu. Pas sekali hari ini ia piket, jadi minimal gak gabut di kelas bersama para penghuni beda alam.

Baru ingin melangkah masuk, dirinya terkejut ketika melihat seseorang selain dirinya telah sampai lebih dulu.

❀•°•═════ஓ๑๑ஓ═════•°•❀

PERHATIAN!!!

MALE LEAD TERDETEKSI!!!

•.:°❀×═════════×❀°:.•

Dia berangkat jam berapa? Ini y/n udh nyampe sekolah aja matahari belum terlalu terbit.

Dia nginep disekolah kah? Atau yang lebih parah kekunci di kelas?!

Y/n terdiam diambang pintu, tanpa sadar menatap lekat orang dihadapannya.

Sosok itu merasakan ada seseorang yang menatapnya, ia menoleh. Mata yang begitu teduh beradu dengan netra e/c nya.

Tanpa sadar mengundang debaran kecil pada hatinya.

Tatapan itu terlihat begitu familiar...

Seperti...

Perempuan yang ia temui di halte kemarin.

Wait y/n- jangan ngaco.

Dia lanang, bukan wadon!

Punya batang cok!

Y/n menggeleng cepat, menghilangkan pemikiran anehnya.

"Pa-pagi inui-san..." Sapa y/n, kaku.

Tapi sedetik kemudian, Dirinya terperangah mendapati lelaki didepannya tersenyum manis.

"Pagi, L/n-san." Sapa inui balik.

Suara nya begitu lembut, sangat familiar dengan suara perempuan kemarin.

Sebenarnya ini interaksi pertama mereka, tapi kenapa tiba tiba inui yang gak pernah berinteraksi dengannya jadi menyapa balik?

Perasaan kalo y/n nyapa juga inui cuman ngangguk doang, habis itu tebar kacang.

Mencoba mengabaikan pikirannya. Untuk menghilangkan atmosfer yang tidak nyaman, y/n membuka suara setelah menaruh tas nya di kursi.

"Me-mengapa kau datang begitu pagi, inui-san?" Tanya y/n, berjalan mengambil sapu di dalam loker.

Inui menyenderkan tubuhnya pada jendela, wajahnya menatap di luar kaca tetapi tanpa y/n ketahui, setiap gerak geriknya tidak lepas dari netra biru yang memandangnya dibalik pantulan.

"Entahlah... Mungkin karena aku sedang dalam mood yang baik." Gumamnya yang masih dapat didengar oleh y/n.

Y/n ber-oh ria sebenarnya gak tau harus berbicara apa lagi. Otaknya mati ide kalo berurusan ama sosialisasi. Tau lah allergi.

〘 Nobody 〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang