Sawang Sinawang

45 18 2
                                        

"Ap -- apan sih lo, main pegang-pegang, lepasin nggak! Mau kemana sih!"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.


"Ap -- apan sih lo, main pegang-pegang, lepasin nggak! Mau kemana sih!"


"Ke K-U-A"


"Tadi lo suruh gue buat tanggung jawab, kan?"


Ucap lelaki itu diakhiri dengan senyum miring.

"Kalian!"

"Pak Deo?"
Ucap mereka bebarengan

"Deka, Wilna ikut saya keruang BK sekarang!"

Di lapangan Dira dan Qiya melihat Wilna dihampiri oleh Pak Deo.

"Eh itu Wilna sama Kak Deka bukan sih? Gila cuy! Beruntung banget si mbk sundel bolong, gue nggak salah lihat kan? itu Kak Deka yang kemarin dapat penghargaaan siswa berprestasi kan?"

"Iya lo bener Dir, menang banyak tuh si Wilna."

"Lari Dir lari"

Dira dan Qiya mengalihkan atensinya kembali ke lapangan, mereka sedang melakukan permainan olahraga bola kasti.

"Qiya!!"
Dengan sigap Qiya menangkap bola dari teman se-team nya, ia melemparkan ke arah Dira karena mereka lawan main.

"Buk!"

Tepat sasaran

"Prittttttt ....... priiiiit"

"Tukar posisi"

Ucap ketua kelas 10 Mipa 1 yang bertugas menjadi wasit kali ini.

-
-

Counseling Guidance Room

"Jadi sudah berapa bulan? Wilna, Deka, tolong beri kami penjelasan" ucap Ratri selaku guru BK.

Deka memijat keningnya, bisa-bisanya ia terjebak dengan situasi konyol seperti ini, sedangkan Wilna menghela nafasnya lelah.

Akibat keributan yang Wilna dan Deka buat di sepanjang koridor, mereka dibawa ke ruang BK. Percakapan mereka menimbulkan kesalahpahaman.

Di ruang BK hanya ada Wilna, Deka, Pak Deo dan Bu Ratri. Tadi Pak Deo yang membawa Wilna dan Deka ke ruang ini. Ia tidak sengaja mendengar percakapan kedua anak didiknya ketika hendak menyuruh Wilna menuju ke lapangan.

"Lima ka--"
Jawab wilna

"Apa? lima?" mendengar jawaban Wilna, Pak Deo terperangah kaget, begitu juga dengan Deka, ia menatap sinis Wilna.

"Pak jangan dipotong dulu, saya kan belum selesai bicara," ucap Wilna. Ia tersenyum sungkan.

Pak Deo dan Bu Ratri mengangguk mengiyakan. Memberikan izin Wilna untuk melanjutkan penjelasanya.

"Maksud saya sudah lima kali saya jelaskan bahwa itu hanya sebuah kesalahpahaman Pak/ Bu," ujar Wilna. Ia menatap kedua gurunya bergantian.

"Saya belum percaya, tadi pas di koridor saya dengar kalo kamu meminta pertanggung jawaban sama Deka, terus saya denger lagi kalo Deka mau bawa kamu ke KUA" cecar guru olah raga berturut-turut. Ia ingin mendengarkan penjelasan dari muridnya lebih lanjut.

KAMPANA [ ON GOING ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat