PART-09

1.4K 157 16
                                    

•Selamat membaca•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Selamat membaca•

Kalau ada typo tandain!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||09. Dapat undangan

Sedangkan empat laki-laki yang sudah menunggu pasangan bucin itu di gerbang belakang cuman menghela nafas panjang, rasanya seperti menunggu siput berjalan ke arah mereka.

Dan kenapa mereka memilih lewat jalan belakang alih-alih lewat depan, karena di gerbang depan pasti sudah banyak warga yang berdatangan, juga sudah terpasang garis polisi.

"Apa?" tanya Vera saat sudah berada didepan mereka berempat.

Tanpa mau menimpali pertanyaan gadis itu, mereka berempat berjalan duluan meninggalkan dua pasangan bucin tadi di belakang mereka, dengan Ciko yang sekali lagi ikut berkunjung ke rumah sepupunya itu.

Setelah sampai di rumah dan sudah melepas sepatu, Dika yang memang bertugas membawa kunci rumah pun langsung memasukkan kunci itu ke lubangnya dan terdengar decitan pintu kayu saat terbuka.

Karena Vera yang masuk duluan, ia merasa ada sesuatu dibawah nya, refleks ia menatap ke bawah dan melihat sebuah undangan pernikahan?

"Eh apa nih?" tanya gadis itu sambil memperlihatkan undangan berwarna putih pada mereka.

"Kita diundang buat kondangan dong," ucap Vero heboh setelah membuka undangan yang terlapisi plastik transparan itu. Di undangannya tertera nama mereka berlima.

Kenzo mengangguk antusias, "Seru tuh kayaknya, kapan lagi ngerasain kondangan di desa kan?"

"Gue diundang gak ya?" kali ini Ciko yang bertanya, mengalihkan atensi mereka dari undangan ke arah lelaki itu.

Vera menjawab pertanyaan lelaki itu dengan nada yang santai, "Kayaknya gak sih bang, lo kan kalau lihat yang bening dikit aja langsung pengen bawa ke hotel," sindir gadis itu membuat Ciko melotot tidak terima.

"Heh bocah! Itu dulu ya sekarang gue udah tobat," elaknya yang mana membuat yang lainnya masih menatap tidak percaya pada ucapan lelaki itu.

"Halah, soalnya disini kan gak ada hotel. Jadinya tobat, coba nanti kalau udah balik ke kota," sindir Vero ngena banget pada Ciko.

Sedangkan si empu yang ternistakan, hanya pasrah saja karena jika ia masih melawan si kembar ia akan tetap kalah.

"Salah lagi kayaknya gue main kesini, gue pulang aja deh mau ngecek diundang juga gak gue," ucap nya lalu berpamitan pulang.

"Nah bener, sana pulang," usir Vero yang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Iya iya nih pulang, sensi banget lo bocah ketumbar!" Sentak Ciko karena kekesalan nya sudah tidak bisa ia tahan lagi, setelah itu ia pergi dari rumah sepupu laknat nya.

DARK MANIPULATION [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang