•Selamat membaca•
Kalau ada typo tandain!
Jangan lupa untuk kasih vote sama komen kalau suka sama cerita ini, gak sampai satu menit kok.
Banyakin komennya ya gaesss🔥
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii||18. Nongkrong bareng
"Desa ini masih terbatas emang soal penerangan dari cahaya lampu, jadi masih pakai lentera yang di pajang warga di depan rumah mereka," jelas Ciko sesaat setelah mereka keluar dari rumah dan terdiam di halaman depan. Mengamati suasana sekitar yang sangat hening juga gelap.
"Apalagi warga desa ini juga jarang keluar rumah waktu malam hari karena ada satu mitos yang tersebar," lanjut Ciko membuat Vero spontan menoleh ke arah lelaki itu lalu bertanya, "Mitos apa?"
"Di malam-malam tertentu bakal ada sebuah bayangan hitam yang melintas mengitari desa ini, gue gak pernah ngelihat langsung tapi kalau kata orang yang pernah melihat bayangan itu sosoknya seperti kuntilanak dengan rambut panjangnya yang sampai menutupi wajah."
"Jadi kalau pun kalian lihat bayangan itu jangan langsung kabur tapi sembunyi di satu tempat aman dan jangan sampai keberadaan kalian diketahui sama sosok itu," beritahu Ciko dengan mimik wajah yang serius, Vero yang memang dasarnya penakut langsung menyeletuk.
"Belum apa-apa aja gue dah merinding, udahlah gue balik aja masuk ke dalam rumah," ujarnya hendak berbalik badan tapi langsung ditahan oleh Kenzo.
"Gue tetep ikut keliling desa ini bang," timpal Kenzo, adrenalin lelaki itu semakin terpacu saat Ciko memberitahu soal mitos yang baru lelaki itu dengar.
"Buat malam ini gak bakal ada apa-apa, santai," sahut Ciko menatap malas pada Vero yang meronta-ronta karena kerah belakang jaketnya masih dicekal oleh Kenzo.
"Kalau ketemu sama sosok itu gue tumbalin lo, biar mampus," ucap Vero setelah terlepas dari tarikan tangan Kenzo lalu memberikan pukulan tepat di perut lelaki itu, ucapannya tadi tertuju untuk Ciko.
Arcelio menatap perdebatan mereka dengan mood yang jelek disebabkan ia tidak sempat mengabari gadisnya yang sialnya ponselnya itu sekarang sedang kehabisan daya dan sedang di charge di kamar.
Akhirnya setelah perdebatan yang alot mereka tetap berkeliling desa, suasananya memang sedikit berbeda daripada siang hari, udara dingin sampai menembus kulit mereka bahkan disaat sudah mengenakan jaket tebal.
Terdengar pula suara jangkrik yang saling bersahutan, senantiasa menemani perjalanan mereka sadari tadi.
Ditambah pencahayaan yang hanya mengandalkan lampu ponsel Ciko yang memimpin di depan bersama Kenzo, untungnya saja langit malam ini sangatlah cerah dengan adanya bulan dan bintang yang bersinar terang di langit membuat suasana di sekitar mereka tidaklah terlalu menakutkan.
"Kita sampai di sini aja, jangan sampai lewat pohon keramat itu apalagi lewat jembatan," ujar Ciko saat jarak mereka sudah beberapa langkah lagi dari pohon keramat itu.
Pohon itu jika dilihat di malam hari sungguh sangat menyeramkan, apalagi itu sebuah pohon beringin yang akarnya sudah menjalar kemana-mana.
Vero membayangkan bagaimana jika ada yang bersembunyi di belakang pohon keramat itu.
"Nanggung," cibir Dika yang sedari tadi diam, Vero langsung memukul kepala lelaki itu yang bisa-bisanya bilang nanggung.
"Masalahnya gue juga orang baru disini, kalau ada apa-apa siapa yang mau tanggung jawab," cerca nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MANIPULATION [Hiatus]
Teen Fiction[SEQUEL CERITA ANDRES] noted: 7 Januari 2025, judul berubah sama ganti cover. Cerita Andres itu perjalanan cinta orang tua si kembar, dan kalau kalian sebelumnya gak baca ya udah gapapa. Soalnya alurnya juga beda. ingat ya beb, JANGAN DI PLAGIAT. U...