Setelah kecelakaan itu, You Jin dijemput oleh Paman dan Bibinya dari China. Ia hanya mengingat keluarga pihak Ayahnya sangat sedih. Rencana yang telah disiapkan untuk tahun baru berubah menjadi rumah duka.
You Jin sangat terpukul dan tidak ingin bertemu siapa pun. Ia tidak begitu dekat dengan keluarga Ayahnya. Ia hanya ingin pergi ke laut dan menemukan orang tuanya.
Hanya setelah dua minggu pencarian, tim evakuasi menemukan mayat kedua orang tuanya setelah verifikasi lebih lanjut.
Kakeknya saat itu belum mengetahui kecelakaan orang tuanya. Setelah sebulan tinggal di China, ia diantarkan oleh Paman dan anaknya (sepupu).
Sepupunya berusia 1 tahun lebih tua dari You Jin. Saat tinggal di China, You Chen menghiburnya dan mengajaknya bermain. Setelah berpisah, You Jin hanya ingin tinggal bersama Kakeknya di Austria sampai ia berusia 18 tahun.
...
"Kakek, apakah Ibu dulu sering berkunjung kr China saat berpacaran dengan Ayah?" You Jin menggeser tempat duduknya lebih dekat ke meja."Cih, Ayah baumu yang menggeret Ibumu untuk pergi ke China! Mereka tinggal di sana selama 2 tahun!"
"Apa! Kenapa Kakek tidak pernah memberitahuku sebelumnya?" You Jin kesal. Kakeknya masih menyimpan banyak rahasia, pikirnya.
"Kau bodoh! Untuk apa aku mengatakan hal itu pada anak-anak saat itu!" Kakek menampar kepala You Jin dan marah.
You Jin mengelus kepalanya yang sakit sambil cemberut.
"Lalu.. Kakek.. Aku mendengar dari Nenek kalau keluarga Ayah sangat rumit", tanya You Jin penasaran.
"Hmm.. Kakekmu ini hanya tau kalau keluarga Ayahmu masih memiliki leluhur yang kuat. Dikabarkan keluarga You di zaman dahulu adalah keluarga pendekar dan pemurnian yang kuat", Kakeknya masih berpikir sesuatu sambil mengelus jenggot kecilnya.
Mendengar itu, You Jin sangat bersemangat. Bukankah kalau keluarga pihak ayahnya keturunan bangsawan, mereka sangatlah kaya. Tapi, saat terakhir ia mengunjungi ke sana, rumahnya tetap biasa saja.
Tidak ada sajian makanan mewah ataupun perabotan yang mahal. Keluarganya juga tampak seperti orang normal. Pasti Kakeknya bergurau dengannya.
"Apa yang Kau lihat? Apa kau tidak mempercayai kata-kataku?" Kakek berdiri dan marah. Cucu baunya bahkan tidak mempercayainya.
"Sudahlah.. bereskan ini! Aku mau memancing!" Kakeknya buru-buru pergi sambil membawa peralatan memancing.
"Ah! Kakek! Salju begini mau memancing dimana?" Ujar You Jin kesal. Ia hampir tertipu oleh Kakeknya.
"Di sebelah barat rumah Paman Sam ada sungai kecil. Ia mengajakku memancing kemarin. Hehe..." ujar Kakek.
Tak berapa lama, Kakek kembali dan menemukan You Jin.
"Hei bocah bau! Jangan berpikir kau akan bermain ke gunung lagi!" Bentak Kakeknya. You Jing sangat suka bermain dan menikmati gunung sendirian meskipun usianya sudah berkepala dua.
"Aku kan hanya pergi sebentar..," ujar You Jin menggunakan wajah imutnya. Kakeknya mencubit telinganya.
"Jangan sekali-kali pergi ke pegunungan di utara pelabuhan. Tempat itu berbahaya! Bukankah kau sudah diingatkan Kepala Desa saat itu?"
Dulu saat musim gugur, You Jin memang sempat diam-diam mengunjungi tempat itu. Rasanya tidak ada yang menarik di sana. Hanya pegunungan lepas dan tanah datar dengan semak-semak.
"Baiklah.. baiklah.. Aku akan tetap di rumah! Sudah pergilah! Jangan sampai Paman Sam marah karena Kakek tidur lagi!" Kakek hanya memelototi cucunya dan pergi dengan langkah berat.
Sekali dilarang, apakah dia akan diam di rumah saja? He he..
You Jin pergi ke samping rumah. Membuka kunci gudang dan mengambil peralatan tambang. Semua ini hadiah dari Paman Sama yang dulunya penambang entah darimana.
Namanya adala You Jin. You dari bahasa Inggris bermakna "kamu". Jin dari bahasa China bermakna "berkilau seperti emas"
Mungkin, orang tuanya berharap ia menjadi kaya di masa depan.
"Kakek... aku pergi dulu mencari emas!" Ujar You Jin sambil menutup pintu rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shizun Transmigrated from Frozen World To The Autumn Sect
AdventureUpdate Senin, Kamis, dan Sabtu (Ongoing) You Jin, pemuda 25 tahun blesteran Eropa-China. Ia tinggal bersama Kakeknya di kaki gunung, Kota Hallstatt, Austria. Tempat tinggalnya menjadi terkenal karena film Frozen. Kakeknya pernah berkata ada rahasia...