3 - Rahasia di Gunung Kota Hallstatt

62 7 0
                                    

Elsa..
Anna..
Olaf..
Arendelle..
Kastil es..

Hanya itu yang diketahui You Jin. Ia percaya, jika cerita yang difilmkan dalam Frozen kenyataan, bukankah itu menakjubkan?

You Jin diberitahu oleh You Chen bahwa China mereplika kota tempat tinggalnya, Hallstatt. Pada tahun 2012, Walikota Alexander ikut menghadiri acara peresmian replika Kota Hallstatt di China.

Sejak itu, banyak turis mulai berdatangan ke kotanya. Namun, karena akses jalan yang sulit, hanya sejumlah pengunjung yang dapat memasuki kota.

You Jin terpesona saat menonton film Frozen untuk pertama kalinya. Ia merasa seakan-akan menjadi seorang aktor animasinya. Karena Kota Arendelle di film tersebut sangat mirip dengan tempat tinggalnya.

Musim salju turun. Pegunungan mulai membeku. Arendelle seperti kota ajaib yang indah.

You Jin membayangkan jika Kakeknya mengizinkannya pergi ke gunung untuk menikmati pemandangan seperti itu, pasti menyenangkan.

Tempat tinggalnya sendiri memiliki banyak tempat unik. Seperti "Dachstein Ice Cave", gua es dengan stalaktit es di sepanjang jalan.

Kemudian "Salt Mine", tempat tambang garam tertua sedunia yang sudah ada di zaman prasejarah. Ia merasa tempat tinggalnya seharusnya sangat hebat bukan?

Jika kota ini sudah setua itu, pasti ada banyak barang peninggalan sejarah, pikirnya.

Saat ini masih jam 10 pagi. You Jin membawa ransel berisi makanan dan minuman, peralatan camping, dan peralatan tambang yang mudah dibawa. Ia hanya ingin berkemah semalam saja.

Sebelum pergi, ia sudah menulis catatan bahwa ia akan pergi menambang dan akan pulang besok.

Untuk mencapai pegunungan di utara, You Jin harus menaiki perahu dahulu. Ia memiliki perahu pribadi yang diberikan Kakeknya setahun yang lalu.

Hanya butuh 15 menit, You Jin mendarat di seberang. Ia melepas jangkar dan melompat ke tanah. Kemudian menepuk-nepuk celananya yang kotor dan siap berjalan.

Meskipun sekarang sudah siang, cuacanya tetap mendung tetapi cerah. Karena ini masih awal musim salju, You Jin sudah melengkapi dirinya dengan baju yang hangat.

Jaket tebal berwarna putih. Topi rajut biru dan celana hitam. Seperti kelinci yang akan memasuki sarang serigala.

You Jin sebelumnya sudah menandai tempat yang pernah dilalui dengan menancapkan bendera kecil. Ia hanya berharap bendera itu masih ada. Karena Kakeknya maupun tetangganya sendiri belum pernah ada yang mendatangi gunung ini.

Setelah berjalan 2 jam, You Jin menemukan benderanya. Ia tidak percaya kalau benda itu masih utuh. Apakah tertimbun salju jadi membeku, pikirnya.

Ia berjalan lagi ke dalam dan menemukan jalan menjadi lebih sempit. Banyak stalaktit seperti di gua es yang menjutai ke bawah. Sehingga sinar matahari sangat tipis yang dapat masuk.

You Jin berjalan lagi dan memperlambat langkahnya. Ia tidak sadar bahwa es di bawah kakinya tidak lagi licin seperti sebelumnya.

"Wow, lantai di sini bahkan tidak lagi licin!" Serunya gembira. Ia beristirahat sebentar dan duduk di dekat dinding gua. Ia mengeluarkan teh panas dari tremosnya dan menyesapnya pelan-pelan.

"Tempat ini sangat indah!" Serunya kagum. Ia memandang langit-langit gua yang memantulkan sinar matahari. Warnanya menjadi seperti pelangi kecil yang menyala. Setelah istirahat, ia melanjutkan perjalanan.

Ia berjalan lebih ke dalam gua. Jalan menjadi lebih sempit dan hanya bisa dilewati satu orang saja. Setelah berusaha sekian lama, ia menemukan jalan buntu.

Mencapai ujung gua, tempat itu sangat luas dengan dikelilingi dinding gua tanpa satupun stalaktit es.
"Apakah ini benar-benar ujungnya? Sia-sia aku berjalan begitu lama", seru You Jin mengeluh.

Ia mengamati seisi ruangan. Lalu menemukan lantainya berwarna zamrud tua. Seperti ada sesuatu di bawahnya.

"Semoga kali ini adalah harta karun! Kakek pasti tidak akan percaya! Hehe" You Jin dengan semangatnya mulai menyiapkan peralatan tambangnya.

Saat akan mengambil peralatannya, ia terpeleset dan menginjak bongkahan es kecil di sampingnya. Ruangan itu bergetar tapi tidak ada tanda-tanda gua akan runtuh.

Ia sangat ketakutan dan ingin lari. Tapi kakikanya tak mau bergerak. Kemudian muncul di hadapannya sevuah kotak peti mati berwarna hitam dari bawah.

Kakinya mati rasa. Ia tak percaya apa yang dilihatnya. Jika itu harta karun, ia pasti akan langsung menyambarnya. Tapi jika hal yang lain?

"Oke.. tenangkan dirimu You Jin.. Bayangkan di dalamnya adalah tulang hewan purba atau emas. Kau akan menjadi kaya dalam sekejab"

Kemudian ia berdiri dan membuka peti itu dengan sedikit usaha. Apa yang dilihatnya membuatnya kecewa. Di dalamnya bukan apa yang diinginkannya. Melainkan sebuah mayat pemuda tampan.

Shizun Transmigrated from Frozen World To The Autumn SectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang