6 - Shizun mengucapkan terima kasih

50 10 0
                                    

Tapi.. setelah melihat wajahnya, ia menjatuhkan cermin. Berbalik dan lari ke arah berlawanan.

"Aaahhh... mayat itu mengejarku!"

"Ampuni aku leluhurku.. aku tidak bermaksud mencuri pedangmu..."

You Jin berteriak lari ke tengah hutan. Meninggalkan Mo Yuan berdiri terperangah.

Aku harus meminta bantuan ke Adik Ketiga. Ah Jin sepertinya benar-benar sakit, gumam Mo Yuan. Menghempaskan lengan bajunya dan terbang kembali.

Setelah kelelahan berlari, ia berhenti. Mengatur nafasnya lalu berbalik ke belakang. Untunglah mayat itu tidak mengejarku.

Ia mengamati lingkungan sekitarnya dan menemukan sebuah kolam. Airnya sangat jernih.

You Jin sedikit haus. Saat mendekati kolam, ia terkejut melihat mayat itu lagi. Ia terpeleset dan jatuh ke kolam.

Untungnya, kolam itu tidak. Melainkan mengeluarkan uap san terasa hangat. Seperti sumber mata air.

You Jin melihat sekitarnya dengan waspada. Tapi tidak menemukan penampakan itu. Saat menundukkan wajahnya, ia melihat tampilan di air.

"Ah! Kenapa mayat itu masih di sini?" Ia tertegun. Tapi masih diam.

Ia menggerakkan kepalanya ke kanan, wajah itu mengikuti arahnya.

Mencoba lagi mencubit hidungnya, wajah itu mengikuti lagi.

Tetesan air dari atas batu memercik ke kolam. Menjernihkan kesadarannya. Tadi, ia sudah memikirkan banyak hal. Semuanya salah.

"Akuu.. Akuu menjadi.. mayat itu?" tanya You Jin sambil bergumam. Masih memandang wajah di permukaan air.

Ketika You Jin masih dalam keaadan linglung, ada seseorang yang dari tadi berdiri di belakang pohon.

Bayangan itu tampak seperti anak-anak. Ia memperhatikan pemuda di dalam kolam sejak tadi. Perilakunya yang aneh tampak berbeda dari pemuda di ingatannya.

Dua orang diam dengan pikirannya masing-masing.

You Jin merasakan kepalanya agak pusing. Berendam di air panas terlalu lama membuat kulitnya yang putih memerah. Kemudian bangkit dari kolam dan duduk bersandar di batu besar.

Ia memikirkan hal-hal aneh yang terjadi sekarang. Menurut pendapatnya, sesuatu pasti terjadi saat ia berada di gua es. Getaran yang dirasakannya saat itu meruntuhkan es.

Mungkin, ia tertimbun dan sudah mati. Lalu, bagaimana dengan Kakeknya? Ia pasti merasa sedih dan mencarinya di gunung.

Ini kesalahannya. Ia tidak menghiraukan ucapan Kakeknya saat itu.

Masih banyak hal yang tidak ia ketahui tentang orang tua dan keluarganya. Tapi Kakeknya tampak menghindarinya setiap kali memulai percakapan.

You Jin tenggelam dalam pikirannya. Ia merasa khawatir meninggalkan Kakeknya sendirian. Di saat kematiannya pun, ia tak membawa apa-apa.

Suara isak tangis terdengar. Anak kecil yang mengikuti You Jin tampak terkejut. Ia belum pernah melihat pemuda itu menangis sedemikan rupa.

Dalam ingatannya, pemuda itu sangat kuat. Mengajarinya berbagai seni pedang dan pemurnian. Ia sosok yang sangat diagungkan dan tak pernah menunjukkan kelemahan sedikit pun.

Meskipun ia menangis, tapi emosi yang dikeluarkan tetap angkuh dan enggan.

Tapi, ini pertama kalinya ia melihat pemuda itu menangis dengan sedih. Ia tak tahu kenapa, ia sedikit tertekan.

Ia sangat membenci pemuda di depannya. Kali ini, ia terlahir kembali dan membawa kenangan masa lalunya.

Kekuatan spiritualnya juga masih sama kuatnya dengan waktu itu. Sayangnya, tubuh ini terlalu kecil. Ia hanya bisa berlatih dan membangun fondasinya secara bertahap.

Ia tidak akan tertipu dengan pemuda di depannya. Menggenggam tangannya dengan erat-erat. Tak sadar, ia mengeluarkan emosi yang memicu energi spiritualnya keluar.

Suara tersedak tiba-tiba terdengar. Ia melihat pemuda di depannya tiba-tiba batuk hebat. Darah mengalir melalui sudut bibirnya.

You Jin sepenuhnya memahami keadaanya. Ia yakin dirinya sudah mati sebelumnya. Jadi, ia bertekad untuk melanjutkan hidupnya dan mempelajari dunia ini.

Tiba-tiba, kekuatan yang sangat besar menekannya. Ia tak tahu darimana asalnya. Tapi saat ini, pikirannya menjadi kacau.

Saat akan beridir, ia merasakan pusing yang hebat menghantamnya. Berbagai memori dari tubuh ini perlahan-lahan memasuki pikirannya.

You Jin tidak siap. Dadanya sesak dan batuk berulang kali. Darah mengalir melalui bibirnya.

Tubuhnya merasa sangat lelah. Ia tidak memiliki pegangan dan akan jatuh ke tanah.

Tapi sebelum kesadarannya menghilang, ia melihat seorang anak kecil menangkapnya. Ia tak lupa mengucapkan terima kasih. Lalu menutup matanya.

Shizun Transmigrated from Frozen World To The Autumn SectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang