BAB.18
Satu pukulan menggunakan gelas kaca menghantam keras kepala kappok tentu pelakunya adalah sang kekasih
Kappok menyeringai membalas kekasih nya dengan melemparkan vas bunga tepat mengenai pelipis kekasih nya. hanya dalam waktu singkat setiap ruangan di apartement itu berantakan
sungguh pertengkaran sepasang kekasih yang menengangkan apalagi keduanya tampak sama sama kuat dan tidak ada takutnya sama sekali , Kappok tidak peduli bahwa lawannya adalah lelaki bahkan tubuh kekasihnya jauh lebih besar darinya dalam hidup seorang kappok phat dia tidak pernah takut kepada siapapun termasuk Joss wayar
"Puas sekarang hah! Aku di usir dan sebentar lagi pasti win menceraikanku ! Akh bangsat"
Joss mengusak kasar rambutnya seraya menjatuhkan kasar bokong nya ke pinggiran sofa sementara itu kappok dengan kepala yang berlumur darah hanya bersedekap menatap kekasih nya yang tampak frustasi malam itu
"Itu memang yang aku mau, kau selalu membohongiku dengan mengatakan kau ingin menceraikannya dan kau bilang kau melakukan hubungan intim dengan nya hanya karena ingin menunjukkan kepada orangtuamu kalau kau mencintai win pada kenyataannya memang kau ingin melakukan itu! di tambah lagi kau kenapa harus bersama pria lain! aku akan merusak karir pria itu aku bersumpah" Kata Kappok
Joss wayar berdiri kemudian langsung mendorong kekasihnya itu dengan mencengkram lehernya sampai mentok ke tembok dan menekannya kuat
"Berani kau menyentuhnya kau benar benar akan ku bunuh bersama bayi yang kau kandung dasar keparat!"
Joss melepaskan kasar leher kekasihnya dan meninggalkannya begitu saja sementara kappok menjatuhkan bokongnya kasar ke lantai dengan tangisan yang dia tahan selama ini
meskipun dia terlihat jahat tetap saja dia punya perasaan apalagi dia juga tengah mengandung yang tentu saja harapan semua orang di saat sedang mengandung pasti ingin di manja oleh pasangan nya tapi apa yang dia dapatkan justru berbeda dengan orang lain , kappok mengepalkan kedua tangannya .
"Win dan pria itu harus aku lenyapkan dan kau hanya boleh menjadi milikku dan Ayah dari anakku!"
.
.
.
Pagi itu Bright bergabung saparan dengan kedua orang tuanya sementara win masih tertidur dengan lelap di atas ranjang besar dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya menambah rasa nyaman
Gulf dan Gigie menatap wajah putranya yang tampak murung pagi itu mereka tau bahwa alasannya pasti lah si senior yang saat ini sedang ia sekap di kamarnya
"Cepat kembalikan dia kerumahnya kau tau berita sudah menyebar kemana mana bahwa dia hilang dan sedang dalam pencarian" Celetuk Gulf .