BAB.26

869 101 25
                                    

BAB.26

rintihan kesakitan terdengar menganggu sampai ke gendang telinga pria vachirawit yang sedang tidur dengan lelapnya, semalam ia sadar betul bahwa ia memeluk sang istri akan tetapi ketika ia membuka matanya perlahan yang ia peluk saat itu justru bantal guling 

lalu dia menoleh ke arah pintu kamar mandi dimana ia sumber suara win merintih disana, bright langsung membuang selimut nya dan lari ke kamar mandi. dan benar bahwa sang istri sedang duduk di lantai bawah washtafel sambil meremat perut nya 

tampak jelas dari raut wajah win bahwa ia sedang menahan sakit yang luar biasa , bright berlari ke arah nya lalu menangkup wajah pucat yang sudah di penuhi bulir bulir keringat dingin 

       "Phi? kenapa? kita kerumah sakit? hmm" 

     "Bright .. hiks perutku sakit aah" 

Bright melirik ke bagian bawah celana win yang basah dan berdarah. ia tercengang 

      "Phi celanamu berdarah!" 

Bright langsung membopong win keluar menuju ke garasi mobil pergi ke rumah sakit pagi pagi sekali , dalam perjalan win terus merintih sakit dan sesekali mencengkram lengan bright untuk menyalurkan rasa sakitnya. bright panik berkali kali ia hampir menabrak pengendara lain karena fokusnya terpecah belah 

Jalanan ramai , tentu saja. itu masih pagi banyak pekerja kantor mahasiswa dan murid sekolah berlalu lalang mengendarai mobil atau motor mereka sehingga bright harus hati hati 

      "Hikss bright  ini sangat sakit" Rengeknya terus menerus 

     "Iya sayang sebentar ya , kita akan sampai sebentar lagi tahan sayang" bright mengusap perut win 

Sampai di rumah sakit win langsung di tangani oleh dokter langganannya , sementara bright di luar tidak boleh masuk. setengah jam kemudian si dokter keluar. bright kira dia akan memberi kabar bahwa win baik baik saja tapi tidak ternyata adalah kabar buruk 

dokter mengatakan bahwa bright harus memilih salah satu dari win dan anak yang di kandung win karena kondisi win saat itu kritis , dokter tidak yakin bahwa dia bisa menyelamatkan keduanya.

Hati bright hancur saat itu dan sulit untuk memberi jawaban karena baginya anak itu adalah anaknya juga akan sangat berdosa jika bright mengorbankan anak itu agar win selamat tapi begitu sebaliknya jika ia memilih bayi itu maka win yang akan pergi 

       "Do… dok .. apa tidak ada jalan agar mereka selamat? aku tidak bisa memilih dok" katanya ,airmatanya lolos begitu saja 

Sang dokter tahu betapa hati bright hancur saat itu tapi dia tidak bisa berbuat banyak 

      "Kecil kemungkinan nya, kondisi kandungan nya saat ini benar benar rusak aku tidak yakin janin 7bulan di dalam nya itu bisa selamat tapi aku akan berusaha agar keduanya selamat akan tetapi jika tidak bisa maka aku harus bertanya ini padamu siapa yang akan kamu pilih" 

        Bright tertunduk "Maafkan Daddy sayang bukan karena Daddy tidak sayang padamu hikss maaf" katanya sambil menangis 

     "Selamatkan win , dok" jawab nya lirih 

    "Oke kalau begitu tanda tangan disini , kau harus tetap berdoa agar keduanya selamat" dokter menepuk bahu bright 

Tentu saja bright berdoa seperti itu . 

………..

Bright menunggu proses pengambilan janin yang ada di dalam kandungan win  , dia juga menghubungi kedua orang win mantan mertua win dan kedua orangtuanya sendiri 

I HOLD YOU TIGHT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang