BAB.29
Seiring berjalan nya waktu win mulai meluluhkan hatinya yang keras kepada sang putra, itu semua karena bright. setiap kali melihat bagaimana bright dengan tulusnya mencintai Agra yang jelas jelas bukan darahnya itu menjadi tamparan bagi win
Tidak ada satu manusia pun yang mau di lahirkan dengan ke adaan yang buruk termasuk agra , sejujurnya win juga tidak ingin di lahirkan sebagai anak yang hanya di manfaatkan untuk kepentingan dunia kedua orangtuanya
Pagi itu Bright sedang mandi dan win menimang anaknya sendiri, win sudah memutuskan untuk kembali kuliah setelah cuti beberapa bulan. Agra akan di urus oleh mammi namtan dan mama gigie . bagaimanapun win sangat bersyukur walaupun orangtuanya tidak peduli terhadapnya masih banyak orang yang ingin membahagiakan nya
Bright keluar dari kamar mandi setelah hampir 10 menitan mandi , ia tersenyum melihat win yang tengah berdiri di depan jendela sambil membopong Agra . kemudian perlahan bright berjalan ke arah nya masih dengan handuk yang melilit bagian vitalnya
tiba tiba win kaget ketika tangan suaminya melingkah memeluk win dan agra dari belakang kemudian mencium pipi kanan win dan mengecup kepala agra dengan sangat lembut
"Kamu ngagetin tau" ujar win sambil manyun
Cup
Dikecup lagi oleh bright membuat mata win membola
"Kamu .. sssh " satu tangan win mencubit puting bright sampai dia tertawa tapi kesakitan
"Hahahah habisnya lucu bgt bibirnya kaya pengen dicium"
"dasar genit!"
"Emang nggak boleh genit sama istri sendiri? kalau nggak boleh yaudahhh … mau cariii .."
"Cari apa! jangan macem macem ya!" ancam win keras membuat agra membola kaget mendengar suara papa nya
"Sayang , tuh agra kaget haha yaudah kalau nggak mau di cium aku cari cara biar kamu mau di cium" goda bright .
"Apaan si garing"
Win menyenderkan kepalanya ke bahu sang suami masih aambil membopong agra dan bright berada di samping .
Mereka menatap ke jendela kaca yang transparant yang sudah di buka tirainya , sehingga menampilkan view indah di pagi hari . satu tangan bright mengalung di pinggang win
"Aku tidak pernah merasa atmosphere begini sebelum nya" celetuk win membuat bright spontan melirik ke bawah .
win pun melirik ke atas sampai mereka saling menatap lembut mata win kala itu merah dan tak lama airmatanya runtuh , ia menarik kepalanya dari bahu sang suami . bright langsung menangkup kedua pipi win dan mengusap airmata itu
"Kan nangis lagi kamu sedih phi hidup sama aku?"
"Buka bodoh hiks , aku bahagia"
Win menjatuhkan tubuhnya ke pelelukan bright , sementara itu bayi polos agra di tengah tengah merasa bingung .
"Kalau gitu jangan nangis lagi aku paling gak bisa lihat kamu nangis" bright menyatukan kening mereka .
Bibir win mencebik dia takut kalau kebahagiaan hanya sesaat dan endingnya dia akan patah hati sendiri, meski bright selalu meyakin kan tapi pengalaman buruk yang ia alami selalu memukul kepalanya membuat dia trauma
"Pokoknya aku nggak bakal banyak janji sama kalian , aku cuma pengen buktiin sama kalian berdua kalau kalian berdua akan selalu aman selama aku masih hidup! aku pastikan itu phi"
"Makasih bright hiks makasih untuk semuanya"
……..
Ini hari pertama win masuk ke kampus setelah ia cuti melahirkan , dia di sambut hangat oleh teman temannya baik junior ataupun teman se angkatan nya . awalnya dia berpikir bahwa hidupnya akan semakim hancur setelah anaknya lahir karena pasti akan banyak orang yang menganggapnya aneh , tapi setelah melihat betapa masih banyak teman teman yang mencintainya semua perasaan itu se akan terkikis ia merasa jauh lebih lega
"Win!" ploy memeluk sahabatnya erat erat , selama win cuti dan melahirkan memang ploy dan yang lain belum ketemu win karena saat itu kondisi win yang belum stabil dia yang nggak mau ketemu siapapun karena malu juga setelah ia hampir membunuh anaknya sendiri
"Bright sering cerita sama kita kalau kamu sering nangis dan minder hiks kenapa si? kamu itu orang yang paling bikin semua orang iri tau kenapa mesti minder" Ploy bener bener kangen sama win sehingga pada saat itu ia tumpahkan kerinduannya
sementara yang lain juga pada nangis termasuk dua temen bright si gun dan mike , meskipun belum kenal lama tapi win adalah orang yang udah membuat sahabatnya itu nangis
Iya , Bright sering nangis di kampus ketika curhat tentang kondisi win yang nggak bisa nerima agra . bright emang kelihatannya aja tegar kalau udah ngumpul mike gun dia ingin semua uneg unegnya keluar
"Udah jangan sedih sedih gimana kalau aku traktir kalian buat gantiin makan makan waktu itu yang sempet aku hancurin?" ujar win kepada para teman teman nya
meteka pun semangat pergi berlarian ke kantin , bright dan win masih berdiri menatap anak anak yang lari ke kantin . keduanya saling menatap kemudian tangan mereka saling menyatu dan berjalan sambil tersenyum
Joss wayar yang masih melakukam kegiatan syuting di kampus tersebut pun menyaksikan mantan istrinya itu tampak lebih baik dari sebelumnya , tangannya refleks mengepal . ia ingin mencabik cabik wajah bocah ingusan bright vachirawit
"kalau akhirnya aku tidak dapat memiliki nya lagi maka kau juga tidak boleh!" ujar joss berkata sendiri
Bersambung
Sedikit aja ya kalau rame nanti balik lagi 😍