"Retta ini beneran alamatnya nggak salah kan?" Tanya Naylia kepada maretta
Dibawah langit surabaya yang sangat panas dua pemudi melakukan aktivitasnya seperti biasa. Naylia Zahra Aneisha Putri Azkadina mahasiswi Universitas Airlangga prodi Ilmu Gizi yang selalu mencari tambahan penghasilan dengan menjual berbagai macam makanan yang dibuat bersama sahabatnya sendiri, Maretta Afsheen Taleetha mahasiswi Universitas Airlangga prodi Teknik Pangan.
Seperti saat ini mereka sedang mengantarkan makanan beserta korean cake ke pembeli. Namun, kali ini berbeda pembeli tidak secara langsung menghubungi Naylia tetapi Abi teman Maretta yang memesankannya.
"Kalau berdasarkan maps yang dikirim Abi emang bener Nay" Sahut Maretta
"Kamu bisa baca maps kan?" Tanya Naylia ragu
"Ya bisalah Nay gue bukan cewe yang kaya di tiktok ya. Lagian maps gini juga, heran gue sama orang orang yang nggak bisa baca maps."
Tak ada sahutan dari Naylia dia hanya fokus berdasarkan arahan yang diberikan Maretta
"Retta ini belok kiri kan?" Tanya Naylia kepada Retta yang diyakinkan masi fokus membaca maps
"RETTA"
"Ha... iya bener Nay belok kiri. Nay bentar de kenapa kok kita jadi kearah Kodam V Brawijaya si."
"Pasti kamu salah baca maps."
"Udah udah gue telfon Abi aja kita tunggu disini aja sebentar gapapa kan Nay." Disahuti anggukan dari Naylia
Awalnya senang mendapatkan banyak orderan akan tetapi kini kesenangannya pupus karena tujuan Delivery Order harus ke wilayah militer. Sejak SMA Naylia sangat benci kepada apapun yang berbau militer. Akan tetapi saat ini dihadapkan langsung dengan kebencian itu. Namun kini Naylia hanya bisa berdiam diri di tepi jalan dekat lapangan Kodam V Brawijaya. Cuaca Surabaya saat ini sangat panas dari biasanya untung saja Naylia memarkirkan motornya dibawah pohon besar sehingga angin bertiup membawa keteduhan mereka berdua yang berada dibawahnya.
Selang beberapa lama setelah Retta menghubungi Abi, terliat dua sosok laki-laki berbaju loreng dari arah utara. Berdasarkan gerak-geriknya mereka berdua mendekat ke arah Naylia dan Retta. Naylia yang menundukkan kepalanya dengan bersandar kepala motor dan Retta yang fokus dengan benda pipihnya, tiba-tiba suara berat menyadarkan tingkah mereka.
"Selamat Siang, ini benar ya DO atas pesanan bernama Abi." Ucap salah satu laki laki tersebut.
"Ah... iya benar ini pesanannya semuanya telah dibayar oleh Abi terima kasih kami pamit." Bukan Naylia yang berbicara akan tetapi Retta. Sebenarnya Retta tau kalau saat ini sahabatnya sangat sangat malas berlama lama di tempat ini. Dengan tingkat kepekaan kini Retta beralih mengemudi.
"Nay ganti aku ya boncengin" tawar Retta yang dibalas anggukan oleh Naylia
"Kami persimi selamat siang." Pamit Retta kepada dua laki-laki tersebut. Mereka mengangguk sebagai balasan dan pergi setelah motor yang dikemudi Retta melaju.
🌻🌻🌻
Malam hari menjadi rutinitas mereka berdua untuk membuat berbagai korean cake yang besok harus diantar kepada sang tuannya. Membagi waktu harus benar benar tepat dari mengerjakan tugas matkul, revisi karya ilmiah, dan saat ini menyelesaikan pesanan korean cake . Naylia melakukan ini untuk membantu menambah penghasilan, meskipun Naylia sudah mendapatkan beasiswa KIPK akan tetapi semuanya tidak akan cukup jika mengandalkan dari KIPK saja.
Retta sebagai teman kamar kos tidak tega melihat Naylia yang rela begadang untuk menjalankan semua itu sehingga sampai saat ini Retta memutuskan bekerja sama dengan Naylia. Sebenarnya Retta ini anak orang mampu tapi setelah melihat kegigihan dari sahabatnya dia menjadi sadar bahwa semuanya sulit digapai jika tidak ada perjuangan. Retta yang notabenya anak sedikit manja kini menjadi lebih mandiri setelah mengenal sosok Naylia.
"Rett boleh minta tolong nggak?" Ujar Naylia kepada Retta yang sedang sibuk memotret hasil korean cake untuk di upload ke sosmed bisnis mereka.
"Hmm.. Apa Nay" sahut Retta yang masih fokus dengan kameranya.
"I-itu ada dua korean cake yang belum finishing aku minta tolong kamu yang lanjutin ya hehehe. Soalnya ini tadi pembibingku udah kirim hasil naskah yang harus aku revisi dan kurang 30 menit lagi tenggat pengumupulan naskah ke panitia lomba." Jawab Naylia dengan nada yang sangat lembut.
"Iya Nay taru situ aja dulu aku mau lanjutin protet sekalian tinggal satu cake gapapa kan Nay?" Balas Retta
"I-iya gapapa kok Rett sebelumnya aku minta maaf ya ngrepotin kamu dan terima kasih Retta." Ucap Naylia sembari memeluk Retta.
"Iya Nay sayangggg kan ini bisnis kita berdua ngapain harus minta maaf. Sekarang cepat itu direvisi sebelum tenggat." Sahut Retta yang gemas dengan perilaku Naylia. Naylia emang anak yang pendiam dan terlalu kebanyakan sungkan jadi setiap ada apapun selalu ada kata minta maaf.
Dengan cepat kilat Naylia langsung menaiki kasurnya dan fokus dengan laptopnya . Retta yang melihat ambisi Naylia hanya geleng-geleng saja. Sungguh ambisi seorang Naylia tidak ada tandingannya bahkan Retta yang dasarnya anak organisasi tidaklah seaktif Naylia.
Setelah Retta selesai menghias korean cake dan Naylia telah selesai dengan naskah dan perlombaannya kini mereka berdua bersih-bersih menata pesanan kedalam paper bag agar besok tidak lah sulit untuk diantar ke para tuannya. Sedikit rasa lega menghampiri mereka walau rasa lelah selalu akan tetapi mereka tidak akan pernah menyerah ataupun berputus asa.
"Rett kalau malam minggu kamu inginya pergi kemana?" Tanya Naylia yang memecahkan keheningan
"Pasar malem Kodam V Brawijaya seru kayaknya... tapi kamu pasti nggak bakal mau ikut." Sahut Retta dengan helaan nafas lesu
"Sabtu jam 12 siang pengumuman lombaku kalau aku menang nanti kita kesana mau kan Rett?"
"Mau bangett... eitssh bentar bukannya karya ilmiah biasanya ada presentasinya ya Nay?"
"Hmm karena ini Essay ilmiah kebetulan nggak ada presentasi jadi langsung pengumuman juara" jelas Naylia kepada Retta dan Retta hanya menyahuti dengan ber "oh" ria.
"Gimana mau nggak?" Tanya Naylia sekali lagi
"Mau lah Nayy semoga kamu jadi Juaranya Nay jadi gak sabar nunggu malam minggu." Jawab Retta sembari menatap langit-langit kamar kost membayangkan bagaimana menyenangkannya di malam minggu nanti
"Alhamdulillah kalau kamu mau yaudah sekarang tidur yuk udah malem good night Maretta." Ucapnya ditambah dengan kekehannya
"Good night too Nay."
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLIA
Teen Fiction⚠️ Jangan lupa follow dulu sebelum membaca ⚠️ Kisah seorang mahasiswi Universitas favorit di Jawa Timur yang harus berjuang memenuhi kehidupan selama kulaih selain mengandalkan beasiswa KIPK. akan tetapi masalah selalu menyelimutinya baik dalam hal...