16

433 48 2
                                    

 

 

.

Malam ini baekhyun menikmati pemandangan kota seoul dari balkon apartemennya menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya tangannya masih setia menggenggam benda pemberian chanyeol sebelum pria itu menghilang dari pandangannya

Untuk yang kesekian kalinya rasa sesal itu menghampiri lagi mungkin sudah terlambat mengatakan ini tapi jika baekhyun di berikan kesempatan bertemu lagi dengan chanyeol ia akan langsung meminta maaf dan berterima kasih secara bersamaan

Tidakkah? Sejak chanyeol pergi hatinya merasakan bersalah sesak pun selalu menghampiri dadanya baekhyun berspekulasi bahwa ia merasakan hal itu karena merasa bersalah pada chanyeol untuk perlakuannya di masa lalu, hanya itu tidak ada yang lain

Baekhyun menghela nafas lelah sambil memandangi gelang perak bertuliskan namanya disana, pemberian chanyeol saat itu. selama satu tahun baekhyun bahkan tidak pernah memakainya ia berpikir jika gelang yang chanyeol berikan terlalu sayang untuknya jika di gunakan belum lagi jika mengingat bagaimana dulu baekhyun yang selalu abai terhadap chanyeol membuatnya merasa enggan untuk memakai gelang tersebut meskipun terbesit dibenaknya ingin menggunakan untuk menghargai chanyeol tapi mungkin bukan sekarang waktu yang tepat baekhyun untuk memakainya ia akan memakai gelang itu jika sudah memiliki pekerjaan layak agar pemberian chanyeol tidak berakhir rusak

"Maafkan aku" gumamnya

Baekhyun berharap dengan tulus semoga saja tuhan masih memberinya kesempatan untuk bertemu chanyeol hanya untuk sekedar meminta maaf dan berterima kasih atas gelang pemberiannya rasa penyesalan itu selalu menghantuinya entah karena sikapnya dahulu atau sebab lain namun ia selalu berakhir menangis jika memimpikan chanyeol, jika mengatakan ia rindu baekhyun akan menolak itu dengan mentah-mentah ia hanya berpikir jika dirinya hanya ingin meminta maaf agar benaknya tidak lagi terbebani

Siang ini baekhyun gunakan untuk beristirahat karena hari ini akhir pekan juga hari liburnya bekerja tubuh mungilnya berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu di dalam kulkasnya untuk dimasak saat membuka lemari pendinginnya baekhyun meringis melihat bahan makanannya hampir habis, baekhyun menghela nafas pendek lalu bergumam

"Apa aku banyak makan akhir-akhir ini?seingatku bahan makanan yang kubeli minggu lalu masih banyak" ia menatap heran isi kulkasnya dan meringis

"Kurasa waktunya belanja bulanan" tambahnya menutup kulkas berukuran sedang lalu segera menuju kamarnya untuk berganti pakaian

.

Baekhyun tidak mengerti kenapa masih ada di jaman sekarang orang yang suka seenaknya menerobos antrian ingin sekali baekhyun mengatai orang tersebut namun niatnya urung karena usia wanita paruh baya yang seenaknya menerobos antrian, baekhyun harus menghela nafas berat karena harus menunggu lagi setelah menunggu cukup lama

Mata si kecil memejam saat merasakan seseorang di belakangnya telah menabraknya. Baekhyun menggertakkann giginya untuk menahan kesal sambil menoleh untuk melihat orang yang sudah menabrak bahunya

"Oh, maafkan aku" kata orang tersebut, baekhyun hanya menatapnya datar lalu kembali menghadap ke depan melangkahkan kakinya selangkah dan menyerahkan belanjaannya pada kasir

Baekhyun keluar dari lift dengan segera berjalan menuju unitnya tidak ingin lagi berlama-lama diluar ia sudah sangat muak dengan orang-orang yang ia temui hari ini, saat berada di depan pintu apartemennya langkahnya terhenti saat telinganya tidak sengaja mendengar suara seseorang dari unit di depan apartemennya yang tidak berpenghuni baekhyun melihat seorang wanita paruh baya yang keluar dari sana baekhyun tersenyum membalas senyuman wanita itu

anak baru [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang