Late (19+)

1.8K 148 49
                                    

-Jumat 22 Juli 2022-

Happy Reading
___________________


Hinata sadar bahwa dirinya memang benar-benar gadis bodoh, bahkan sudah banyak orang mengatakan kalau ia itu buta, sudah terlalu buta untuk membedakan cinta atau perasaan terbiasa.

Dia dan Sasuke sudah menjalin hubungan sangat lama, mungkin sekitar empat tahunan, awal hubungan mereka berjalan sangat baik walaupun karena perjodohan orang tua, Sasuke selalu memberikan perhatian penuh pada Hinata. Tapi seolah semua itu hanyalah mimpi, suatu hari ia mendapati Sasuke berjalan dengan perempuan lain, Hinata masih berusaha mengusir seluruh pikiran buruk untuk mengatakan kalau...

Sasuke sudah bosan pada Hinata.

Lelaki itu sudah tidak tertarik pada dirinya, Hinata memang bukan gadis cerewet seperti Sakura, dia juga bukan gadis modis super cantik bak model layaknya Ino, atau pemilik senyuman termanis semacam Matsuri. Dia hanya gadis sederhana dengan penampilan yang memang tidak bisa mendukung wajah manis nya, walau seperti itu Hinata memiliki kelebihan tersendiri, ia hebat dalam segala hal terutama otak dan kepekaan, salah satunya ia paham kalau Sasuke itu sudah bosan terhadap nya, hanya saja entah mengapa Sasuke belum mau melepaskan Hinata.

Mereka tetap melakukan hubungan seperti biasa, Sasuke masih mengantar jemput Hinata, atau melakukan kencan setiap hari libur.

Tapi menurut Hinata, seluruh kelakuan Sasuke sudah tidak senyaman dulu, karena tidak ada lagi perasaan sayang yang tulus dari Pria Uchiha tersebut.

Biarlah terjadi, karena Hinata sendiri belum bisa melepaskan Sasuke, sisi lain dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Sudah tidak terhitung jari dia mendapati perselingkuhan Sasuke secara terang-terangan didepan mata, hampir setiap hari Hinata melihat bahkan menegurnya, seolah tak terjadi apapun Sasuke tetap menerima kehadiran Hinata saat gadis itu mendatangi Sasuke bersama selingkuhan nya.

"Hinata" Sasuke berdiri, tersenyum melihat Gadisnya. "Sudah selesai kelas?"

"Ya" Jawab Hinata singkat, dia melirik Ino sebentar sebelum menatap Sasuke. "Aku mau pulang sendirian, kau bisa melanjutkan makanmu bersama Ino"

"Tidak, aku akan mengantarmu" Sasuke menyambar jaket serta kunci motor, dia tidak lagi menoleh pada Ino, menarik tangan Hinata agar segera pergi keluar dari kantin kampus. "Diluar dingin, pakai jaketku"

"Hm"

See? Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang selalu memproritaskan pasangan mereka, tapi entah kabar hati dari Hinata, sudah berapa ratusan kali merasakan sakit akibat ulah Sasuke? Sudah berapa liter air mata yang keluar dari sepasang mata bulan itu?

Yang jelas, tanpa sadar perasaan Hinata pada Sasuke juga mulai surut, sejak ia melihat Kekasihnya berciuman dengan Sakura, lalu Karin, terakhir bersama Fuuya dalam satu hari.

Sasuke tersenyum, sebuah senyuman langka hanya untuk Hinata, sayang sekali kalau gadis itu tidak tau. "Maaf, aku tidak bisa menunggumu didepan kelas tadi"

"Bukan masalah"

"Aku mampir sebentar yah?"

"Kaasan mau datang, kapan-kapan saja" Hinata tidak bisa lagi menahan ekspresi datarnya, dia membalas senyuman Sasuke, terpaksa. "Aku tak suka mendengar suara Ibuku yang terlalu memujimu"

Sasuke sendiri tertawa kecil, dia tidak bisa memaksa Hinata. Tidak saat gadis itu berbicara menggunakan nada serius seperti sekarang, dia kembali menyalakan motor, lalu berjalan pelan meninggalkan area perumahan disana.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang