Sunshine

2.8K 233 9
                                    

-Rabu 06 Mei 2020-

Okey Minna-san selamat datang dicerita lama Luna yang kedua :"), agak malu. Krn mungkin ini sudah umum, buatnya hampir memasuki tahun 2019. 😅😅

Chapter kali ini sedikit panjang :v

Semoga kalian ngga bosan yahh.

Happy Reading

_________________

Brughh.

"Look Girls!" Ujar seorang gadis berambut Indigo Sarkasme, membuat 3 perempuan dibelakang nya tertawa mengejek, Gadis itu terkekeh sebentar lalu berjongkok dihadapan gadis berambut coklat pendek yang menatapnya takut.

"Kau tau kesalahan mu kan?"

"Ma-ma-maaf k-ka-kan s-sa-say-saya H-hi-hina-"

Brakhh.

Gebrakan meja yang berasal dari gadis bermata Amethyst tersebut mampu mengejutkannya.

"Lap sekarang juga!" Matsuri hanya mampu mengangguk, Ia tidak ingin menerima hukuman yang lebih menakutkan dari ini. Melepaskan jaket yang dikenakan, Matsuri mulai mengelap jus semangka yang mengenai sepatu sekolah Hinata.

"Yang bersih bodoh!"

"H-ha'i" Hinata menyeringai sinis, Ia mengibaskan rambut indah nya yang panjang kebelakang.

"Cepatlah! Jam pelajaran sebentar lagi masuk"

"Ha'i Hinata-sama"

Hyuuga Hinata, Seorang Gadis berasal dari Keluarga Bangsawan mewah, Ayahnya, Hyuuga Hiashi merupakan pimpinan perusahaan yang menguasai Jepang, bahkan Perusahaan Hyuuga mulai meluas di Negara Amerika dan Korea, Sedangkan Ibunya seorang Desainer terkenal.

Sedari Kecil Hinata dirawat oleh Nenek nya, Hikaru. Tapi naas, saat usia Hinata memasuki 7 Tahun, Hikaru telah meninggal, pergi meninggalkan Hinata dan kehangatan didalam Mansion ikut menghilang.

Hinata kekurangan kasih sayang, keluarganya selalu disibukkan pekerjaan mereka masing-masing, membuat gadis itu bertumbuh besar mengikuti arus pergaulan yang cukup kejam.

Sedari kecil, keinginan Hinata selalu terkabul, apapun itu. Belum pernah sekalipun permintaan nya tidak terkabulkan, apalagi Hikaru nenek Hinata yang sangat memanjakan nya, dan tidak pernah menggeleng ketika Hinata meminta barang ataupun makanan.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit, maka hal yang dia Minta sudah berada digenggaman tangan.

Semua itu membentuk sifat Manja, sombong, berkuasa, keras kepala dan Egois Hinata.

Hiashi dan Hikari, baru menyadari sifat anak mereka. Keduanya hanya mampu terdiam, merasa amat bersalah melihat sikap dan sifat satu-satunya putri mereka.

Keluar dari dalam mobil saat supir pribadinya membuka kan pintu, Hinata menarik napas dalam-dalam. Langkah pelan nya membawa gadis cantik tersebut memasuki mansion megah yang Ia tinggali.

Seluruh maid berojigi melihat Tuan putri besar mereka telah pulang.

Empat pelayan dengan gerakan cepat mengikuti Hinata dari belakang, mereka menangkap jaket yang Hinata lempar kebelakang bersamaan kacamata dan Tas sekolah.

"Apa air hangatnya sudah kau siapkan?"

"Ha'i Hinata-sama" Hinata mengangguk, gadis itu berjalan menuju kamar. Salah satu pelayan nya membukakan pintu kamar, lalu memberi hormat saat Hinata berjalan memasuki kamar luasnya.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang