Resepsi

59 5 0
                                    

Setelah kedua insan ini beristirahat, mereka pun bersiap untuk menggelar acara resepsi. Sebenarnya kedua insan ini masih lelah dan mengantuk. Tapi sudah terdengar suara ketukan kamar yang sungguh kencang. Mau tidak mau Dara yang mendengar suara itu harus segera bangun.


Dara pov

Gue merasa badan gue berat banget. Setelah sepenuhnya sadar karena baru bangun tidur, gue melihat ada tangan yang melingkar di perut gue. Itu artinya gue dipeluk. Gue kaget dan langsung duduk. Gue lihat ke samping, kok ada kak Syabda? Gue baru inget kalau gue dan kak Syabda baru nikah.

" Mas, bangun yuk. Udah ada yang ngetuk-ngetuk kamar " ucap gue berusaha membangunkan kak Syabda

Bukannya bangun, dia malah makin meluk gue. Ya sebenarnya gapapa sih dia meluk gue malah gue juga seneng. Tapi kan kita harus siap-siap buat resepsi.

" Ayo mas, bangun yuk" ucap gue masih berusaha

" Sayang mas ngantuk dan capek banget, kita gausah resepsi ya. Udah sini bobo lagi " jawab kak Syabda sambil berusaha narik gue buat tiduran lagi

" Mas sayang, jangan gitu ya. Kita udah buat dan bayar semuanya loh. Iya meskipun kamu sih yang lebih banyak bayarnya. Tapi kan sayang mas kalo resepsinya ga kita jalanin. Aku janji deh, mas bangun, mas minta apapun aku kasih " jawab gue, duh salah ga ya gue ngomong gitu ?

" Cium dulu, baru mas bangun " ucap dia

" Hah? jangan gitu dong mas " jawab gue

" Yaudah, mas gamau bangun " ucap dia sambil mengeratkan pelukan di perut gue.

Daripada makin lama buat bangunin, akhirnya gue beraniin buat cium pipi dia. Terus langsung pergi ke kamar mandi buat cuci muka. Pas gue keluar kamar mandi, kak Syabda udah bangun dan liatin gue sambil senyum-senyum.

" Masa pipi kanan doang yang dicium, pipi kirinya iri nih " ledek kak Syabda

" Mas, aku malu ih. Jangan gitu " ucap gue sambil menutup wajah gue dengan kedua tangan

" Yaudah, aku gamau siap siap ah " jawab dia sambil menuju ke ranjang

Spontan gue nahan dia dengan megang tangannya.

" Mas, jangan bikin lama yuk. Biar semuanya cepet kelar dan kamu bisa istirahat " ucap gue

" Yaudah cium dulu pipi kiri aku " jawab dia ngeledek

Akhirnya secepat kilat gue cium pipi dia yang sebelah kiri. Gue langsung berusaha menghindar tapi keburu dicegah sama Kak Syabda.


Syabda pov

Sebenarnya gue udah bangun lebih dulu dari Dara. Tapi karena Dara masih nyenyak banget dan ga merasa terganggu dengan gue yang pelukin dia, gue putusin nunggu sampai Dara yang bangun dan bangunin gue. Gue tahu, ini gue jail banget. Tapi ya gimana, masa sama istri sendiri ga boleh pelukan yang lama. Dan ga lama, dara bangunin gue. Lembut banget banguninnya.

" Cium dulu, baru mas bangun " ucap gue

" Hah? jangan gitu dong mas " jawab dia

" Yaudah, mas gamau bangun " ucap gue sambil mengeratkan pelukan di perut Dara.

Padahal tinggal cium aja ya. Gue tahu, dia pasti masih malu. Tapi gapapa deh sekalian gue isengin. Setelah dia cium pipi gue, dia langsung lari ke kamar mandi. Lucu banget ekspresinya. Pas dia keluar kamar mandi, gue liatin sambil senyum-senyum dan gue bilang,

" Masa pipi kanan doang yang dicium, pipi kirinya iri nih " ledek gue

" Mas, aku malu ih. Jangan gitu " ucap dia sambil menutup wajah dia dengan kedua tangannya

Mendapatkan Hati sang IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang