--Happy reading--
🪴🪴🪴
Angin bertiup sepoi-sepoi, langit biru di hari Minggu pagi ini tampak cerah di atas Hogwarts dan sinar matahari yang cemerlang menyinari banyak murid yang melintasi halaman berumput. Syal Luna terus menggelitik wajahnya saat ia berjalan di antara para murid lain—atau lebih tepatnya para murid yang diizinkan untuk berkeliaran di luar kastil—menyusuri halaman depan Hogwarts menuju Hogsmeade. Luna memiliki beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mampir di Three Broomsticks, di mana ia berhutang uang pada pemilik toko itu.
"Luna!"
Terdengar suara seorang gadis saat ia melewati gerbang besar di pintu masuk Hogwarts. Luna menoleh dan melihat kepala merah yang familiar berlari ke arahnya, rambutnya dikuncir seperti milik Luna.
"Oh halo," sapa Luna, "Aku suka rokmu."
Ginny tersipu. "Terima kasih," Ia menghela napas, "Apa kau akan pergi ke Hogsmeade sendirian?"
"Tentu saja," Luna membalas dengan gembira, "Tidak ada cara yang lebih baik dari ini, kan. Bagaimana denganmu?"
"Aku akan menemui Harry di Three Broomsticks," kata Ginny, tersenyum saat ia mulai berjalan bersama Luna.
"Maksudmu Tree Boomsticks?" tanya Luna.
"Bukan," Ginny menatap sahabatnya itu. "Tapi Three Broomsticks, Luna." ucapnya mengingatkan.
"Oh, tentu saja," ucap Luna, mempertimbangkan bahwa Ginny pasti salah.
"Jadi umm..." Ginny hampir ragu untuk bertanya, "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"
"Aku punya beberapa hal yang harus kulakukan," Luna menjelaskan dengan pelan, "Kau boleh ikut jika kau mau."
"Aku akan bertemu Harry nanti," ucap Ginny sambil mengangguk, "Jadi sekarang aku akan ikut denganmu."
Kedua gadis itu berjalan di jalanan Hogsmeade sambil tertawa, berpapasan dengan sekelompok murid tahun keenam yang berjalan ke arah berlawanan.
🪴🪴🪴
Draco Malfoy memasuki kawasan Hogsmeade sendiri tanpa dua kroninya yang entah kemana. Ia baru saja berpikir bahwa cukup menyenangkan tanpa Pansy Parkinson yang menempel padanya ketika tiba-tiba secara ajaib gadis itu muncul, secara harfiah, seolah-olah gadis itu ber-apparate ke sisinya entah dari mana.
"Hai!" pekik Pansy, mencolek pipi Draco, "Apa yang kau pikirkan?"
"Tidak ada, aku hanya berjalan dengan damai dan tenang di sini," ucap Draco, "Tapi sepertinya kedamaian itu telah menyusut dan mati."
Pansy menatap Draco bingung, tapi kemudian menepuk-nepuk rambutnya, "Apa kau melihat Granger? Dengan rambutnya yang seperti itu, aku mencoba mencari tahu bagaimana dia tidak mengalami masalah! Semua pita itu pasti tidak bisa mengikat semua rambutnya."
"Mungkin menggunakan sihir, apa peduliku?" desis Draco jengkel.
"Jadi ke mana kita akan pergi?" tanya Pansy dengan penuh semangat, melompat-lompat di sekitar Draco dengan gembira.
"Aku akan ke Honeydukes," ucap Draco, menunjuk ke arah toko di depan, "Terserah ke mana kau akan pergi, aku tidak punya niat untuk peduli."
"Oh, konyol," kata Pansy sambil memukul lengan Draco main-main, "Aku ikut denganmu!"
Draco memutar bola matanya. "Bukankah sebaiknya kau pergi dengan teman-teman perempuanmu?"
"Tidak, Draco, aku lebih suka denganmu," kata Pansy, "Dengan mereka hanya membahas tentang pria, dan aku benci itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lights Flower | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Jika Draco mengatakan tidak menyukai Luna, itu tidak sepenuhnya benar. Jika ia mengatakan membenci kehadiran Luna, itu juga tidak benar. Jika ia menyuruh Luna berhenti menciumnya, tapi ia menikmatinya juga. Lalu apa yang harus ia katakan? ...