--Happy reading--
🪴🪴🪴
Draco hampir menyerah mencoba kabur dari Pansy, yang sekarang membuatnya terpojok di Three Broomsticks dengan gadis itu sibuk menggerutu tentang Harry Potter, dan yang bisa Draco lakukan hanyalah menyetujui setiap kalimat Pansy dan memastikan cairan Butterbeer terus mengalir di tenggorokannya. Ia berpikir jika ia terus seperti ini, ia mungkin akan mabuk secepat mungkin.
Kedatangan Crabbe dan Goyle yang bergabung dengan mereka tidak membantu, mereka hanya cekikikan bodoh yang malah membuat Draco semakin jengkel.
"...dan dia sangat menyebalkan," celoteh Pansy, menggoyangkan minumannya hingga sedikit tumpah ke seberang meja dan masuk ke dalam Butterbeer Draco. "Maksudku, dia jelas-jelas mencium pantat Profesor Dumbledore! Dia juga membuat Profesor McGonagall seakan diikat di sekitarnya dan juga hampir setiap profesor lain akan langsung berdiri di hadapannya saat mereka bisa." Pansy terus saja berceloteh, "Kecuali Snape, tentu saja," kata Pansy dengan bangga, "Err, maksudku... Profesor Snape."
Draco mendongak untuk melihat sekeliling ruangan dengan hati-hati; berharap tidak ada orang penting yang mendengar celotehan Pansy.
"Kau tahu ini sudah malam dan—" ucap Draco mencoba menghentikan Pansy, tapi mulut Pansy mulai bergerak lagi.
"Yang tidak bisa kupercaya adalah dia masih bisa berkeliaran begitu saja," ucap Pansy melanjutkan, mengabaikan Draco, "Dia jelas membutuhkan bantuan penyihir medis. Jujur saja, aku agak heran kenapa perwakilan dari bangsal gangguan jiwa St Mungos belum muncul di Hogwarts."
"Lihat, itu Potter!" Crabbe tergagap bodoh sambil menunjuk.
Mereka berempat menoleh dan melihat Harry berjalan di antara kerumunan, tersenyum pada siswa yang pemuda itu kenal dan tampak jelas sedang mencari seseorang di antara kerumunan.
"Ayo, Draco! Ayo buat keributan!" Pansy memekik gembira dan berbalik. Namun, ketika ia berbalik, Draco sudah tidak ada. Saat perhatian mereka teralihkan oleh Potter, Draco membuat langkah cepat dan berani untuk bangkit diam-diam, pergi dari tempat duduknya dan menghilang di antara kerumunan, berusaha membuat kontak sesedikit mungkin agar tidak menarik perhatian.
Sayangnya, karena ia sudah meminum cukup banyak Butterbeer, ia bergerak agak lamban dan tidak dapat menahan dirinya untuk bertabrakan dengan beberapa murid lain. Entah mereka sama mabuknya seperti dirinya, entah mereka sedang dalam perjalanan buru-buru atau apapun itu Draco tidak peduli, ia terus menerobos kerumunan sampai berada di tempat terbuka di jalan utama Hogsmeade.
Tanpa ragu Draco berbelok ke kiri, mencari jalan aman untuk berjaga-jaga, tapi sepertinya keberuntungan tidak dipihaknya, karena teman-temannya tampak mengejarnya. Seakan Hogs Head memanggilnya, ia berjalan ke sana, tidak melihat ke belakang atau pun tahu kenapa ia akan pergi ke sana. Ketika ia sampai di pintu masuk, ia hampir jatuh karena terkejut, ketika seseorang keluar tepat saat ia akan masuk.
Albus Dumbledore tersenyum pada Draco yang tampak sedikit canggung. Draco bisa menebak bahwa Kepala Sekolah Hogwarts mungkin juga ingin minum dengan tenang di antara tugasnya menjalankan sekolah, tapi melihat langsung Kepala Sekolah berada di luar halaman kastil tetap membuatnya sedikit terkejut.
"Selamat sore, Draco," sapa Profesor Dumbledore sambil mengedipkan mata.
"Err, hai," Draco menjawab dengan canggung, dan kemudian ia ingat siapa sosok di depannya, "Maksudku, selamat sore juga, Profesor."
"Sore yang menyenangkan, bukan?" Profesor Dumbledore bertanya dengan riang, melihat sekelilingnya, "Tidak pernah berkunjung ke Hogsmeade tanpa mencoba satu Butterbeer di dalam Hogs Head sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lights Flower | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Jika Draco mengatakan tidak menyukai Luna, itu tidak sepenuhnya benar. Jika ia mengatakan membenci kehadiran Luna, itu juga tidak benar. Jika ia menyuruh Luna berhenti menciumnya, tapi ia menikmatinya juga. Lalu apa yang harus ia katakan? ...