Happy reading semua!! Kita ketemu lagi, lebih cepat dari biasanya ya. Ingat, jangan jadi silent reader 🤬
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sini lah Jeno, berdiri di depan penthouse milik Jaemin. Ia tau, ia sangat tau, jika ia berada di sini berarti secara tidak langsung Jeno menyetujui ajakan Jaemin. Tapi apa yang bisa ia lakukan selain patuh? Membayar? Opsi yang tidak mungkin itu sudah Jeno buang jauh jauh. Bukannya Jeno menginginkan ini, tapi masalah uang bisa menjerat seseorang ke penjara, apalagi orang seperti Jaemin yang memiliki kuasa. Manusia tidak berdaya seperti Jeno bisa di apa-apakan dengan mudahnya.
Jeno menghela nafas sebelum akhirnya mengetuk pintu itu beberapa kali, namun tidak ada yang menjawab ataupun membukakan pintu. Ketika Jeno berniat untuk pergi, barulah pintu itu terbuka, menampilkan Jaemin yang bertelanjang dada. Jeno dapat melihat beberapa kissmark di leher dan juga dada Jaemin, tentu saja Jeno bukan orang bodoh yang tidak tau akan hal itu.
"Maaf tuan, seperti nya aku datang di waktu yang tidak tepat. aku akan kembali lagi nan—"
"Masuk." Suara berat Jaemin segera memotong perkataan Jeno, membuatnya langsung terdiam dan mengikuti Jaemin masuk
Setelah duduk di ruang tamu, Jaemin menyodorkan sebuah surat. Surat itu berisi perjanjian bahwa Jeno telah setuju untuk membiarkan Jaemin melakukan sesukanya terhadap diri nya. "Kau ingin membaca atau langsung tanda tangan terserah, namun jika kau terlalu lama membacanya... Mungkin saja aku akan menambahkan beberapa point di situ sebagai bayaran atas kesabaran ku."
Mata Jeno melebar, ia dengan cepat segera memegang pulpen, menandatangani surat perjanjian itu. Hidupnya sudah cukup berat dengan ini, tidak mungkin ia membuat Jaemin menambahkan point point lainnya.
Tanpa Jeno ketahui, Jaemin tersenyum puas melihat surat itu di tandatangani.
"Sayang~" suara manja nan lembut itu menarik perhatian Jeno, ia menatap perempuan yang kini berjalan menuju arah mereka, "kau sedang apa? Saat bangun, kau pasti selalu tidak ada di sebelah ku" perempuan itu langsung naik ke pangkuan Jaemin tanpa peduli dengan Jeno yang masih berada di sana.
Saat surat itu telah di tanda tangani, tiba tiba seorang wanita keluar entah darimana. Dengan tidak taunya duduk di pangkuan Jaemin dan tersenyum menggoda.
Namun hal itu tidak lama, karna setelahnya Jaemin langsung mendorong tubuh wanita itu, membuatnya terjatuh. Jaemin meraih tangan Jeno kemudian menyeretnya untuk pergi, "Jika sudah puas bersantai, jangan lupa untuk pergi." Tanpa mempedulikan teriakan wanita itu, Jaemin membawa Jeno pergi.
*****
Sudah cukup lama mereka berdiam diri, Jaemin yang sibuk dengan mobil yang di kendarainya dan Jeno yang terlalu takut untuk memulai percakapan.
"Keluar." Jeno menoleh ke arah Jaemin, tanpa ia sadari mobil yang ia tumpangi itu telah berhenti di sebuah hotel. "Turun sekarang juga, Lee Jeno." Mendengar nada bicara Jaemin yang begitu dingin, Jeno segera membuka pintu mobil dan turun dari mobil di ikuti dengan Jaemin yang juga membawa turun sebuah jaket.
Ia lempar jaket itu ke arah Jeno hingga menutupi muka dan sebagian tubuh Jeno, setelah itu kembali ia tarik tangan Jeno masuk ke dalam hotel.
"Tuan, untuk apa kemari?" Suara itu begitu pelan, namun masih dapat di dengar Jaemin.
"Diam dan ikuti saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT (Jaemjen) (SEDANG DI REVISI)
Romance"Sekali milikku, tetap akan menjadi milikku selamanya. Kamu mau bebas dari cengkramanku? Kalau begitu matilah."-Na Jaemin "Lebih baik aku mati daripada harus hidup bersama monster berwujud manusia sepertimu"-Lee Jeno JAEMJEN AREA!!! WARNING🔞
