4. First Day

186 7 0
                                    

"Bagaimana ruangannya? Kau menyukainya?" Tanya seorang pria yang baru saja datang, yang sukses membuat kegiatan Taeyong berhenti sejenak.

"Aku hanya anak buah yang gak boleh milih akan ruangan yang di kasih. Do you remeber?" Ujar Taeyong, seraya menatap pria yang ada di hadapannya saat ini.

Pria yang ada di hadapan Taeyong langsung terkekeh, begitu mendengar penuturan Taeyong. "Tapi tetap saja kau ini anak dari pemilik perusahaan ini." Seru pria itu, yang sukses membuat Taeyong menghela nafasnya kasar.

"Jangan seperti itu Tuan Cha. Anggap aku sebagai karyawan pada umumnya. Aku hanya sekertaris-mu. Jadi anggap-lah aku sebagai sekertaris-mu." Pinta Taeyong kepada pria bernama Cha Eunwoo ini.

Eunwoo mengangguk paham, mendengar penuturan Taeyong. "Jadi, jadwal aku hari ini, apa saja?" Tanya Eunwoo.

"Untuk jadwal hari ini, anda akan mengadakan meeting dengan perusahaan Lj, setelah jam makan siang. Lalu setelah itu, anda akan mengecek perkembangan proyek secara langsung, dan menandatangani beberapa. Malamnya, anda harus menghadiri Anniversarry perusahaan Jung. " Jelas Taeyong, menjelaskan semua jadwal untuk Eunwoo nanti.

"Padat juga ya jadwal aku hari ini." Gumam Eunwoo, di sertai helaan nafas kasar. Sementara Taeyong hanya bisa tersenyum tipis.

"Nanti malam, kamu ada acara?" Tanya Eunwoo, yang langsung di balas gelengan kepala oleh Taeyong.

"Tidak ada. Kenapa?" Tanya Taeyong, dengan wajah polosnya. Padahal mah di balik wajahnya saat ini, ada makna tersirat di dalamnya.

"Bisakah kamu menemani-ku nanti malam? Ke acara Anniversarry perusahaan Jung." Pinta Eunwoo, yang sukses membuat Taeyong tersenyum.

See? Lihat sendiri bukan kalau ada makna di balik wajah polos dan senyuman Taeyong!

"Aku ini sekertaris-mu, yang tidak bisa menolak ajakkan-mu bukan?" Balas Taeyong, yang sukses membuat Eunwoo terkekeh.

"Jadi nanti malam kau ikut? Untuk dresscode-nya apa?" Tanya Eunwoo lagi.

"Tentu saja aku ikut! Anda meminta saya untuk datang bersama dengan anda, Tuan Cha. Dan untuk dresscode-nya, semi formal Black and White." Jelas Taeyong, yang sudah membaca surat undangan yang di berikan perusahaan Jung melalui email.

"Baiklah kalau begitu. Nanti malam aku akan memakai style-an berwarna hitam. Sementara kamu memakai dress berwarna putih ya? Biar senada sama dress code-nya." Pinta Eunwoo, yang di balas anggukkan kepala oleh Taeyong.

"Siap Tuan Cha." Seru Taeyong yang langsung berpose hormat.

"Kalau gitu aku masuk ke dalam dulu. Terima kasih." Ujar Eunwoo, yang langsung masuk ke dalam ruangannya. Sementara Taeyong, ia langsung melanjutkan kerjaannya kembali, yang sempat tertunda karena Eunwoo.

***

"Hai!" Sapa seorang wanita dengan sangat riangnya, kepada Jaemin yang saat ini tengah berkutat dengan ponselnya.

Jaemin langsung memandang wanita yang ada di hadapannya ini, dengan raut wajah penuh tanda tanya. Sementara wanita yang ada di hadapannya, langsung menyulurkan tangannya. "Kenalin. Nama aku Lee Haechan. Kamu bisa panggil aku dengan sebutan Haechan! Senang bertemu dengan-mu Jaeminie!" Sapa Haechan.

Jaemin risih dengan sikap Haechan yang menurutnya sangat sksd. Ia langsung saja menjabat tangan Haechan. "Jaemin." Ujar Jaemin, setelah itu langsung beranjak dari kursinya, dan pergi meninggalkan Haechan.

Haechan membelalak kaget, begitu melihat sikapnya Jaemin. Padahal di sini dia sudah sangat ramah dalam menyambut anak baru. Terlebih ketika pria yang duduk di samping Jaemin, juga ikut pergi, tanpa berkenalan dulu dengannya.

"Tenang Chan! Gak boleh marah. Tapi mereka berdua pantas untuk di marahin gak sih?!" Gumam Haechan yang sudah sangat badmood, dan langsung memilih untuk keluar dari kelasnya, menuju kantin.

Sementara Jeno dan Jaemin sudah tiba di kantin. Mereka langsung memesan makanan yang ingin mereka makan, lalu mengambil duduk di kursi yang kosong.

Tapi ketika mereka ingin pergi, tiba-tiba Jaemin menabrak seseorang, dan membuat makanan yang ia pegang pun tumpah mengenai bajunya.

"Maaf, maaf. Aku gak--" ucapan Mark yang ingin menbantu Jaemin pun terpotong serta terhenti, karena Jeno yang sudah lebih dulu mendorongnya.

"Don't touch her!" Pinta Jeno dengan penuh penekanan, dan langsung membuka baju seragam yang ia kenakan, menyisahkan kaos dalaman putih, dan langsung membantu Jaemin membersihkan kuah yang tumpah.

Setelahnya, ia langsung membawa Jaemin pergi dari kantin. Ia langsung menatap Mark penuh peringatan, karena telah melukai Jaemin.

Kalau saja ia bisa berbahasa Indonesia, mungkin Jeno sudah memarahi Mark. Karena dia gak fokus jalan, dia membuat Jaemin seperti ini.

Sampai di ruang unit kesehatan, Jeno langsung mendudukkan Jaemin di ranjang uks.

"Jeno, aku gapapa." Ucap Jaemin agar Jeno tidak khawatir mengenai dirinya.

"Bagaimana bisa kamu bilang gapapa, sementara kamu ketumpahan kuah yang masih panas?! Cepat buka bajunya! Sebelum kuah itu mengenai tubuh kamu." Pinta Jeno, yang lebih tepatnya sebuah kalimat perintah.

"Terus aku pake baju apa Jen? Aku kan gak bawa baju ganti. Baju kamu juga udah kotor, karena bersihin kuah tadi." Ujar Jaemin yang bingung.

Tapi tidak dengan Jeno. Jeno langsung membuka kaos putih miliknya. Lalu memberikan baju putihnya kepada Jaemin. Sementara dirinya bertelanjang dada.

Jaemin yang melihat tingkah gila Jeno, ia langsung menutup matanya. Ya walaupun ia sempat melihat sedikit tubuh atletis Jeno. "Yak Lee Jeno! Kau gila?!" Pekik Jaemin, yang benar-benar syok dan tidak menyangka apa yang akan di lakukan Jeno.

Sementara Jeno terlihat acuh. "Cepat ganti bajunya. Sebelum kulit-mu luka!" Pinta Jeno, yang langsung keluar dari bilik Jaemin. Menutup bilik Jaemin dengan hordeng yang ada di sana, supaya Jaemin bisa mengganti bajunya.

Jaemin masih syok! Jaemin gak tau kalau Jeno bakalan segila ini. Padahal kan yang sering gila itu Jaemin?!

'Tapi tubuhnya Jeno bagus banget! Gak heran sih. Dia sering work out, ke gym dan olahraga.' Batin Jaemin, yang masih membayangi tubuh atletis Jeno. Ia sempat melihat 8 kotak yang menempel di tubuh Jeno.

"Nana! Buruan!" Teriak Jeno, yang sukses membuat Jaemin membuyarkan lamunannya.

'Yak Na Jaemin?! Apa yang kamu pikirkan, bodoh?!' Batin Jaemin berteriak, begitu tersadar apa yang telah ia lamunankan tadi.

Jaemin langsung menggelengkan kepalanya gelisah, guna menghilangkan pikirannya yang tidak-tidak mengenai Jeno. Lalu dengan cepat ia memakai kaos milik Jeno.

Setelahnya, Jaemin langsung membuka hordeng yang menutupinya tadi, dan terlihat Jeno yang sedari tadi menunggunya.

Begitu melihat Jeno yang sedang toples, Jaemin langsung menutupi matanya kembali. "Jeno ish! Pake baju kenapa sih?! Jangan--" ucapan Jaemin terhenti, setelah ia sadar kalau bajunya Jeno sedang ia pakai.

Sementara Jeno langsung tersenyum begitu melihat Jaemin yang salah tingkah seperti ini. "Na, tolong ambilin baju aku di tas dong. Aku tunggu sini." Pinta Jeno, yang memang selalu membawa baju cadangan di tas.

Dan tanpa tunggu lama, Jaemin langsung menuruti permintaan Jeno. Ia langsung pergi dari uks, menuju kelas, untuk mengambilkan baju ganti Jeno.

Dan tak butuh waktu lama, Jaemin kembali dengan membawa kaos hitam polos milik Jeno. Tapi baru saja Jaemin membuka pintu uks, dia di buat terkejut lagi oleh Jeno. Karena Jeno yang toples.

"Lee Jeno! Tutup hordengnya ish!" Protes Jaemin, yang langsung mendekati Jeno dengan mata yang ia tutup.

"Makasih Na." Ujar Jeno, yang langsung mengambil kaosnya, dan memakainya.

MISSION 2 - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang