005

26 16 14
                                    

" Iya yah? Ayah butuh sesuatu? " Tanyaku cepat menghampiri ayahku disambut gelengan pelan ayah .

" Minum " pelan kudengar ayah meminta minum , kuberikan segelas air Dibantu mas Adi yang menyenderkan tubuh ayah pelan diatas ranjang.

" Makasih..." kuletakkan kembali gelas air , lalu kembali mendekat ke ayah .

" Ada lagi ? Ayah mau apa? " Lagi gelengan ayah yg kudapati , mas Adi kembali membantu ayah untuk berbaring di ranjang .

Malam itu aku dan mas Adi lanjut becerita dengan ayah, meskipun ayah belum bisa merespon seperti biasa tapi pelan pelan aku yakin semua akan kembali membaik.

Rumah sakit Medika 

14.25 

   Ini Minggu ke dua ayah di rumah sakit , beberapa hari belakang tensi ayah sudah kembali turun walaupun belum sepenuhnya normal , semalam dokter bilang jika kondisi ayah besok sudah lebih segar ayah diperbolehkan untuk pulang kerumah dengan catatan masih dalam pantauan dokter pribadi ayah . 

" Ayahh.. maafin Qila yaa , Qila gabisa ikut anter ayah pulang , padahal Qila pengen banget ikuttt "  kini adikku itu sedang berada di kampus kemarin saat awal awal dia sama sekali tidak mau pulang kerumah , dengan paksaan dariku dan mas Adi akhirnya dia menurut untuk pulang dan kuliah . Sedangkan aku hanya diberi cuti 2 hari saja oleh pihak kantor , jadi saat aku dan Aqila tidak dapat menjaga ayah ada pakde dan bukdeku yang menggantikan kami menjaga ayah , saat aku pulang aku langsung kembali kesini dan menggantikan pakde dan bukdeku , mas Adi juga ikut bersamaku, padahal sudah berulang kali aku menolak untuk ditemani , tapi mas Adi tetap kekeuh ikut  dengan alasan 

" Ayah Broto juga ayahku, jadi aku juga wajib ngejagain beliau " 

Jadi kuturuti saja maunya mas Adi , terserah mu ya masss. 

" Ga papa , semangat ya dek  " ucap pelan ayahku , ayah sudah mulai bisa bicara walau hanya sedikit sedikit . Kualihkan handphone itu untuk menghadap wajahku 

" Udah udah kami mau pulang dulu yaa, nanti kita bertemu dirumah, kamu yang bener belajarnya ya dek  , dahh " kuakhiri panggilan video Dengan Aqila dan bergegas membantu ayah naik ke kursi roda untuk menuju mobil dan segera pulang, ayah tidak boleh terlalu capek , jadi kami harus cepat pulang supaya ayah cepat istirahat dirumah . Aku tidak sendiri disini , ada mas Adi yang selalu setia menemaniku selama beberapa Minggu merawat ayah , ini mengapa kami menganggap mas Adi sudah seperti Abang kami sendiri , karena mas Adi selalu sigap disegala waktu , bukan hanya pada ayah tapi padaku dan Aqila juga .

" Makasih ya mas , udah ngebantuin aku selama disini " ucapku menatapnya yang sedang mendorong kursi roda ayah menuju loby rumah sakit.

" Ga mau denger deh aku , tiap hari itu mulu yang di omongin"  aku terkekeh mas Adi ini baik banget sii. 

" Ayah mas Adi mau jadi budek ni , kasihan ya orang mau sehat dia mau budek " ucapku meledek mas Adi pada ayah , dibalas kekehan ayah sambil menepuk nepuk tangan mas Adi yang sedang mendorong kursi roda . 

" Nih kan , udah sembuh betul ini, udah bisa ngeledekin aku lagi " ucapnya seraya menepuk pelan bahu ayah .  

" Makasih Adi " ucap ayah pelan dengan masih sedikit terkekeh . 

" Ini kalau makasih tu bentuknya emas , udah kaya banget deh kayaknya aku , udah jadi milyarder kayaknya " lanjut mas Adi . 

" Maunyaa.. " serobotku, Mau ku juga siii hehe.

" Udah kita pulang, jangan makasih makasih terus ya ,makasih nya nanti ganti nasi goreng dirumah aja , aku laper banget " melas mas Adi , sambil membantu ayah untuk menaikki mobil kami . 

" Duh tiba tiba aku jadi sakit juga deh , maaf  ya mas " aku langsung memegang perutku , untuk lanjut meledek mas Adi . 

" Gaboleh jadiin mainan sakit tu dek , nanti sakit beneran nangis "  mas Adi mendorongku  masuk mobil disamping ayah langsung kucebikkan bibirku tipis , mas Adi memang sulit di tipu huh. 

Kami sampai dirumah , aku dan mas Adi langsung membawa Ayah masuk ke dalam kamar dan membantunya untuk berganti pakaian serta menyiapkan ayah untuk istirahat , ayah harus banyak istirahat agar cepat pulih lagi .

" Ayah istirahat ya , queen keluar dulu mau masakkin mas Adi  kasihan dia laper " ayah mengangguk dan bersiap untuk tidur . Aku bergegas kedapur untuk membuatkan pesanan mas Adi tadi , mas Adi ada diatas sedang memindahkan barang barang ayah untuk dipindahkan ke kamar bawah, sekarang ayah harus tidur di kamar bawah , sebab tidak memungkinkan untuk ayah tidur di atas .

" Yang enak mba , ga enak bintang satu " kutolehkan kepalaku kebelakang , kaget .

" Ngagetin aja si , udah semua mas ? " Ucapku seraya menepuk pelan lengan atas mas Adi seperti biasa kulakukan .

" Udah ratu , cuma beberapa kok kemarin sudah aku minta tolong Bu Inah untuk mindahin dan bersihkan kamar bawah "  balasnya dan menjauh untuk duduk di stool bar .

" Oke deh makasih lagii yaaa mas "  hening, mas Adi tidak menjawabku lagi . Kulihat dia sedang menikmati jeruk diatas meja .

" Ini mas " kuletakkan sepiring nasi goreng dan air putih di depannya , mas Adi hanya mengangguk dan menikmati nasi goreng buatan ku . Aku sudah biasa menyiapkan bahkan memasak untuk mas Adi, bukan hanya mas Adi saja tapi semua orang di sini . Karena dari Kecil aku dan mas Adi selalu bersama, aku juga jadi biasa untuk menyiapkan atau memasak untuknya  seperti ini, terkadang mas Adi juga minta aku buatkan bekal untuknya dibawa kerja. Sudah seperti kakak adik betulan kan kami?

" Enak kan? Review nya ya mas mau saya post di sosial media " candaku padanya , mas Adi terkekeh dan mengacungkan jempol kirinya kearahku.

" Masakanmu ga pernah mengecewakanku " lebay , padahal aku dapat resep masakan dari bukde ku yang notabene ' ibu ' nya sendiri .

" Makasih , aku emang ga pernah mengecewakan si " sombongku , Mas Adi hanya terkekeh melihatku .

" Makan deh , aku mau keatas mau bersih bersih ga baik dari rumah sakit bawa penyakit " aku lalu berlalu menuju kamarku untuk bersih bersih .

Malam 20.05

" Assalamualaikum , Qila pulangg.. " itu Qila dia baru saja pulang , aku bergegas menghampiri adikku itu .

" Udah pulang? Malem banget dek? " Qila langsung mencium tanganku dan memelukku sejenak .

" Iya kak tadi ngerjain laporan dulu , kemarin habis praktek jadi laporannya harus dikumpul besok " kuanggukan kepalaku .

" Yaudah bersih bersih dulu gih , langsung makan ya kalau sudah semua baru temuin ayah " Aqila langsung mecebikkan bibirnya , aku tau dia pasti langsung ingin menemui ayah .

" Bentar aja deh , cuma lihat doang ya? " Kugelengkan kepalaku menolak Qila .

" Engga dek , kasihan ayah kamutu dari luar ga baik kalau langsung nemuin ayah " dengan lesu Qila naik keatas menuju kamarnya .

second choiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang