Minggu ke-2 setelah kepulangan Ayah.
" Jadi gimana dok? " Tanyaku sesaat setelah Om Lintang dokter pribadi ayahku memeriksa keadaan ayahku, hari ini adalah jadwal rutin mingguan ayah .
" Alhamdulillah perkembangan bapak sudah lebih baik, mohon lebih diperhatikan pola makan dan obatnya ya , sesekali bapak diajak refreshing mba , supaya suasana hati bapak berubah , menghirup udara segar tapi tetap ingat jangan kecapekan yah " jelas om lintang padaku . Aku hanya menganggukan kepala dan beralih mengantar om lintang untuk keluar kamar ayah .
" Makasih banyak ya om, iya nanti queen bakal ajak ayah refreshing " ucapku tunduk padanya .
" Kalau begitu saya duluan ya , mau langsung ke rumah sakit " pamitnya padaku , saat akan menuju pintu utama kami berpapasan dengan mas Adi yang baru saja masuk kerumah lengkap dengan pakaian kerja seperti biasa . Ini mas Adi udah kayak tukang kredit deh rajin bener tiap pagi , siang, malem ga pernah absen ke sini .
" Om Lukman udah selesai nih? Wah ketinggalan dong aku " Heh , ketinggalan dikira mau naik kereta apa , kupukul sedikit lengannya , mas Adi reflek mengernyit seraya mengelus bekas pukulan ku .
" Loh om, aneh banget tiba tiba ada yang nabok saya niii " ucapnya seakaan akan tidak melihat kehadiran ku disini , mas Adi masih saja celingak-celinguk seperti memang tidak ada aku disini, om Lukman terkekeh melihat tingkah lakunya .
" Mas Adi ihhhh... " Kudorong tubuhnya kesamping , mas Adi oleng sedikit .
" Tuh kan tuh om merinding ni om , ga ngerasa gitu ada orang lain ? Perasaan cuma kita berdua ni ? " Mas Adi emang sengaja ngeledek si ini . Udah deh bodo amat .
" Om Lukman makasih banyak ya untuk hari ini , hati hati dijalan om " ucapku pada om Lukman yang sedari tadi hanya tertawa melihat tingkah mas Adi .
" Udah Dewasa loh Di masih mainan aja " om lukman menepuk-nepuk bahu mas Adi dan langsung berpamitan kepadaku dan mas Adi .
" Iya emang bener si ,mas Adi kan badan doang gede tapi perilaku masih bocil huu" ledekku dan kembali mendorong pelan mas Adi dan langsung melarikan diri .
" Heh , masih mending aku dong, aku perilaku Doang yang belom berkembang tapi tubuhku berkembang dengan pesat " sombongnyaaa.
" Oh jadi mau bilang kalau akutu semuanya kekanakan , okey bekal mas Adi aku kasih mang Ujang aja deh "
" Mang .... Mangg ini ni bekalHMPTT.... " Mas Adi buru buru menutup mulutku dengan tangannya.
" Apaan sih , kan bekal buat aku ngapain malah dikasih mang Ujang " mas Adi menatapku tajam dan langsung lari menuju dapur . Semalam sebelum pulang mas Adi bilang dia ingin makan cumi asam manis , dan susu hangat .
" Lagian jahil banget " ucapku seraya melangkah ke dapur untuk menyiapkan bekal mas Adi , mas Adi mengikuti ku di belakang.
" Ayah gimana? Aman ? "
" Alhamdulillah , tadi kata om Lukman ayah diajak refreshing biar menghirup udara segar untuk suasana hati ayah biar segar gitu mas "
" Aku jadi kepikiran deh , gimana kalau kita ajak ayah ke villa ayah di puncak deh mas ? disana kan tenang , adem gitu , jadi ayah bisa hirup udara alami gitu mas "
Setelah Om Lukman memberiku arahan untuk mengajak ayah refreshing aku jadi berfikir untuk mengajak ayah ke puncak , suasana di puncak yang adem , damai , asri , udara alami lumayan untuk menjernihkan pikiran dan juga menyegarkan suasana hati ayah.
" Bagus itu , tapi ayah udah boleh jalan keluar ? Bukannya masih masa pemulihan ya? " Tanya mas Adi .
" Engga tahu juga si mas , nanti aku konsultasi ke om Lukman aja deh , eh tapi aku juga kepikiran untuk cari perawat untuk ayah deh mas , soalnya kan aku dan Aqila ga bisa selalu on time jaga ayah , jadwal Qila juga ga menentu , kadang sore , kadang siang gitu , kasihan kalau ayah ditinggal Sama Bu innah , Bu innah kan juga bantu urus rumah repot nanti " kulirik mas Adi yang mengangguk-angguk kepalanya pelan , seakan sedang memikirkan perkataan ku barusan .
" Yaudah nanti Konsul dulu sama om lukman , kalau udah boleh nanti kita jalan kesana ya , kalau masalah perawat boleh juga , tapi cari yang bener bener kompeten dek jangan yang asal asalan, nanti mas bantu cari juga " kuanggukan kepalaku mengerti , setelah selesai menyiapkan bekal mas Adi lalu kuserahkan pada sang empunya , mas Adi tersenyum dan menepuk pucuk kepalaku pelan , HEHH! mas Adi suka banget tepuk tepuk kepalaku , kenapa si?
" Jangan gitu, kata ayah kepala itu di fitrahin , engga baik di tepuk tepuk gitu " mas Adi tersenyum lembut menatap ku yang sedang mengoceh ria . Tepukan tadi kini berganti usapan lembut seringan kapas , ah lebai.
Seketika aku merasa awkward dengan suasana ini , ini mas Adi kenapa si heran banget .
" Yaudah ga boleh tepuk , gini aja ya? " Ucapnya dengan senyum tipis dan mengacak rambutku , Aku terdiam .
Astaga astaga ga mungkin blushing kan?
" Apasi mas ah, udah deh sana aku mau siap siap kerja juga ni " eh eh , kenapa jadi seperti salah tingkah begini ? Aku kenapa? Ish mas Adi , mas Adi usil banget hari ini heran deh , kutinggalkan mas Adi dan berlari cepat menuju kamarku .
" Queen , blush nya jangan tebal tebal dong merah banget itu " teriak mas Adi dari arah dapur , Heh aku belum pakai make up . Berlari menuju Nakas segera kuambil cermin diatas nakas , beneran blushing nih? Duh malu banget , mana blushing karena mas Adi , lagian mas Adi usil banget. Kututup wajahku dengan kedua tangan , ah lebih baik aku siap siap bekerja .
Queen turun menuju kamar ayah untuk berpamitan sebelum pergi kerja, tapi sebelum itu menemui buk innah dahulu untuk menitipkan ayah selagi aku dan qila tidak di rumah .
" Buk , queen titip ayah yah , obat dan buburnya udah queen siapin nanti ibu tinggal panasin dan kasih ke ayah, nanti ayah bisa makan sendiri Bu, tolong untuk beberapa jam sekali di cek dikamar kondisi ayah ya Bu, takutnya ayah butuh sesuatu makasih sebelumnya nya Bu, Queen pamit kerja dulu Bu " ku Salami Bu innah dan segera menuju kamar ayah .
Cklekk
Kudapati mas Adi yang masih ada disana , kelihatan sedang mengobrol serius dengan ayah , ini mas Adi ga kerja? Kenapa masih disini si? Jadi keinget yang tadi kan hmmm.
" Ayah , queen kerja dulu yah" ucapku mendekati ayah untuk mencium tangannya , ayah mengangguk dan tersenyum melihat kedatangan ku . Kusalami juga mas Adi disamping ayah .
" Hati-hati yah, semangat kerjanya , jangan lupa makan siang nak " ucap ayah , ahh ucapan semangat dari ayah membuat mood pagi ku tambah naik , kuanggukan kepalaku tersenyum dan memeluk pelan ayah yang sedang bersandar di headboard itu , kurasakan helusan pelan di punggungku .
" Naik apa dek? Bareng mas aja sekalian " ucap Mas Adi tiba tiba , boleh nih hemat ongkos hahah . Eh tapi nanti diisengin lagi males banget . Kugelengkan kepalaku pelan , menolak halus , dia harusnya tahu aku masih kesal candaan tadi pagi .
" Udah deh bareng mas aja sekalian , kenapa sih? " Ucapnya protes .
" Yaudah deh terserah " ucapku pasrah dan langsung berdiri untuk segera pergi .
"Nah gitu , yah Adi kerja dulu ya assalamu'alaikum " mas Adi pamit ke ayah seraya mencium tangan ayah dan langsung menyusul ku untuk segera pergi ke mobil .
-------------------------------
Hai hai haiiiiiiiiiiiii!!!
Apa kabar hari inii?
Gimana hari ini? Ada kabar baik apa?
Semoga hari hari kalian menyenangkan yaaa💓
Jangan lupa voted & comment 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
second choice
Fantasy"Mengapa? Apa mas Adi kecewa dengan semua takdir ini? Aku juga , aku juga kecewa bukan hanya mas Adi "
