Prolog

648 18 0
                                    

Kegelapan, kesunyian, dan kedinginan di tengah malam hari yang dirasakan oleh gadis bernama Gianna Delimma Azalea tidak membuatnya takut atau mundur dan memilih untuk memasuki kamarnya, bersyukur kamar yang ditempatinya memiliki balkon luas yang cukup bisa membuatnya tenang atau menghirup udara segar dari hari hari berat ataupun juga ringan yang dilaluinya.

Tempat ini secara tidak langsung menjadi bukti atau merekam semua kesedihan ataupun kegirangan yang dirasakan Gianna selama semasa hidupnya.

Ya begitulah aktivitas biasa yang dilakukan gadis beranjak dewasa di malam hari ini bukannya beristirahat tetapi malah memikirkan hal hal yang membuat otaknya berat, memang malam hari merupakan waktu yang pas untuk memikirkan tentang masalah hidup karna kesunyiannya yang hanya diisi oleh suara angin dan juga kekosongan yang dirasakan saat malam hari itu memang sangat berbeda.

Jam sudah menunjukan pukul 2.30 pagi, rasa kantuk sudah menggerogotinya tetapi overthingking menghambatnya untuk segera beristirahat.

View dari kamarnya lumayan terlihat seram mungkin jika orang yang tidak terbiasa melihat view komplek sepi seperti ini akan ketakutan karna suasananya yang berbeda tidak seperti di siang hari yang ramai dipenuhi oleh berbagai kendaraan berlalu lalang melewati jalan tersebut, tetapi tidak untuk di malam hari.

Terkecuali dengan kendaraan yang berada di seberang rumahnya yang sudah biasa Gianna lihat di pukul 2 subuh ini, mobil berwarna putih datang dari jauh sedikit ugal ugalan dan terparkir asal memasuki area rumah yang berada disebrangnya, ya Gianna sebenernya tidak peduli apa yang anak muda itu lakukan hingga pulang selarut ini, tepatnya sepertinya anak muda itu mungkin seumuran dengan Gianna.

Gianna tidak peduli tetapi secara tidak langsung Gianna suka mencuri pandang memperhatikan anak muda itu.

Keluar anak muda itu dari mobilnya, dia mengunci mobilnya lalu matanya melihat ke arah dimana Gianna duduk, tentunya setelah itu Gianna sedikit salah tingkah dan mencoba mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, itu pertama kalinya Gianna bertatapan dengan lelaki itu.

Dan akhirnya terlintas dipikirannya untuk menyudahi aktivitas overthingking ini dan memilih untuk memasuki kamarnya lalu beristirahat.

*

[untuk siapapun yang baca cerita ini terimakasih banyak ya, i really appreciate that, maaf kalo ada yang kurang lmk di komen ya, dan kalo suka please vote for this story, supaya aku tambah semangat untuk nulis, thank you 🫶🏻.]

Kale Mahessa Ambrawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kale Mahessa Ambrawa

Gianna Delimma Azalea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gianna Delimma Azalea

Gianna Delimma Azalea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake Baskara Parmuda

Jake Baskara Parmuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina Vanka Irina

Karina Vanka Irina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radarsa Giovano

Radarsa Giovano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayaka Svarga

Hans Leo Pramana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hans Leo Pramana

Bitter Sweet | lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang