Four.

205 26 4
                                    

"Aku tidak mau tahu, pokoknya dia harus mati di sana. Agar semua orang percaya jika kematiannya adalah kecelakaan belaka." Ucap pria paruh baya sembari menutup sambungan telfon.

-

-

-

Di titik kumpul, semua murid sekolah dasar disuruh tuk berbaris rapih sesuai anggota Tim. Hanya tim 7 yang masih berisikan 2 anggota, 1nya lagi belum datang. Sakura dan Naruto nampak cemas melihat-lihat sekitar tapi belum ada keberadaan Kakashi sensei juga Sasuke di sana.

"Ya, baik anak-anak. Di depan kalian ini, lebih tepatnya di belakangku. Adalah Hutan, kalian akan di tugaskan membawa gulungan kertas berisikan tugas berikutnya sampai pada ujung Hutan." Iruka sensei yang berada di depan mulai menjelaskan.

"Kalian akan menempuh jarak jauh sehingga membutuhkan waktu sekiranya 1 sampai 2 hari untuk sampai ke tujuan. Tergantung dari rintangan yang kalian hadapi." Tepat Iruka berkata demikian terlihat Kakashi berjalan menghampiri Iruka, berdiri di samping wakil kepala sekolah itu.

Sasuke juga tiba-tiba muncul di barisan paling belakang, Naruto yang berada di depannya menoleh, "Teme!"

Gadis gulali turut menoleh, tersenyum girang. Sementara Sasuke hanya diam dengan wajah lesu.

"Seperti yang kubilang tadi, kalian akan mendapati beberapa rintangan di sana. Seperti ranjau, atau perangkap. Jadi berhati-hatilah. Tugas ini akan sangat mengandalkan kerja sama, jadi ku harap kalian semua semakin akrab di dalam tim." Jelas Iruka kembali.

"Di setiap tim akan kami beri beberapa titik berbeda untuk memulai perjalanan, jadi kalian tidak akan bertemu. Jika bertemu di pertengahan jalan nanti. Jangan berkelahi, ini bahaya."

"Baik Sensei." Ucap semua murid serentak.

.
.
.

Terompet sudah dibunyikan, semua Tim berjalan memasuki hutan dari titik masing-masing. Termasuk tim 7. Sakura, Naruto, juga Sasuke berjalan santai menyusuri pepohonan yang rindang. Mereka bertiga membawa tas dengan isian berbeda.

Naruto membawa tenda dan futon tipis, Sakura membawa makanan dan minuman, sementara Sasuke membawa peralatan yang sekiranya di butuhkan seperti tali, pisau, gunting dan sebagainya. Sasuke juga di tunjuk menjadi ketua di Tim 7, jadi gulungan kertas penting itu dipegang oleh raven.

"Teme, kenapa kau datang telat tadi? Kami hampir pergi berdua saja!"

"Aku kesiangan, dobe." Bungsu Uchiha mendengus kesal.

Kedua temannya terdiam, mereka tahu Sasuke bukan tipikal yang akan kesiangan di hari penting. Sebab Sasuke sering sekali datang lebih dulu dari pada mereka.

Sakura berjalan sejajar dengan Sasuke, menoleh. "Ano... Sasuke, matamu terlihat lelah. Mau istirahat?"

"Tidak usah."

Sudah beberapa kilo meter mereka tempuh-kini matahari sudah berada di atas kepala; sangat terik dan menyengat. Syukurlah sejauh ini mereka belum menemukan perangkap atau ranjau, Sasuke memutuskan tim 7 untuk beristirahat di salah satu pohon besar rindang.

Ketiga bocah remaja itu duduk menikmati dua buah onigiri buatan Ibu Sakura yang gadis itu bawa. "Ini sangat enak dattebayo!"

"Benarkah? Aku senang kau menyukainya, Naruto. Sasuke, apa menurutmu ini enak?" Gadis gulali sengaja menyandarkan diri pada sisi bahu Raven.

Unstable // SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang