Two.

1K 105 3
                                    

Mobil limousine terparkir didepan kedai kecil pinggir kota, pintu mobil itu terbuka. Nampak Orochimaru keluar, ia sedikit berbalik ke arah mobil. Bibirnya mengukir senyum kepada bocah yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Tuan muda Sasuke, aku akan membeli makanan sebentar. Kau tunggu disini ya?"

"Hn."

Orochimaru masuk kedalam kedai. 15 menit berlalu, tapi Orochimaru belum kembali juga. Rasa bosan mulai melanda sang raven, onyxnya memandangi sekitar. Pandangan mata tertuju pada market disebrang jalan.

"Kabuto, aku ingin membeli onigiri di market itu." Ucapnya pada supir pribadi keluarga Uchiha.

"Sebentar tuan muda, aku akan membe-"

"Aku saja." Perkataan Kabuto dipotong oleh bocah raven.

"Perlu ku antar?"

dibukanya pintu mobil, Sasuke bergegas keluar. "Tidak usah. Aku bisa sendiri."

"Baiklah, cepat kembali tuan."

Sasuke menyebrangi jalan menuju market, ia memasuki market membeli salah satu makanan favoritenya. Iya, tiada siapapun yang tau jika ia menyukai makanan sederhana itu.

Setelah membeli Onigiri, pandangannya melihat situasi Orochimaru yang belum juga datang. Sasuke memutuskan untuk jalan-jalan sebentar mengelilingi luar market sampai ia menemukan tempat yang pas untuk memakan Onigirinya.

-
-
-

"Ibu, aku ingin bermain keluar. Aku bosan." Ucap Sakura seraya mengerucutkan bibir.

"Diluar bahaya sayang, tunggu sebentar sampai ibu istirahat bekerja. Boleh?" Tawar sang ibu dengan halus, surai pink Sakura berhasil diusap sang ibu.

"Aku lelah melihat ibu melayani pelanggan terus, sekarang saja ya? Ya ya? Ayolah bu." Rengek Sakura manja.

Merasa tidak enak dengan konsumen ibu Sakurapun membungkukan badannya kepada pria berambut panjang sepinggang, "gomenasai, tuan. Tunggu sebentar, aku akan bicara pada anakku dulu"

"Ah tidak apa, anak-anak memang seperti itu." Kekeh pria itu.

"Siapa namamu cantik?"

"Sakura Haruno, paman. Kalau paman, siapa?"

"Nama yang cantik seperti wajahmu, aku Orochimaru. Benar apa kata Ibumu, diluar berbahaya." Ujar Orochimaru tersenyum ramah.

"Tapi aku bosan paman sebentar saja masa tidak boleh?! Huft." Lagi-lagi bocah bersurai pink itu mengkerutkan bibirnya.

"Bagaimana jika kau membeli ice cream ke market depan? Aku akan membayarnya, tapi kau harus kembali kesini."

"Setuju!"

"Ah tuan, apa itu tidak merepotkan?"

"Tidak apa-apa, aku juga memiliki anak." Bohongnya. Orochimaru mengambil dompet, mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Terimakasih paman!" Seru Sakura, kakinya langsung melesat pergi menuju market disebrang jalan.

Langkah kakinya terhenti ketika emerald itu menangkap sosok yang pernah menyelamatkannya, ia tidak jadi memasuki market melainkan mengikuti bocah itu pergi.

Aksi penguntitan usai saat si pria raven memutuskan berhenti di pinggir jalan. Dilihat dari kejauhan, Sasuke tengah memakan sesuatu. Emeraldnya masih setia memandang bocah seumurannya itu.

 Emeraldnya masih setia memandang bocah seumurannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unstable // SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang