Three

1.2K 121 21
                                    

Sudah 4 bulan Sasuke bersekolah di Konoha School, sekolah yang bertemakan asrama itu beberapa hari lagi akan mengadakan acara berkemah selama 3 hari. Namun sebelum itu pihak sekolah memberikan libur satu minggu untuk para siswa.

Sasuke sendiri tidak pernah menyangka bisa melalui satu bulan tinggal sendirian diasrama, walaupun sering kali ia kumat. Tapi Kakashi selalu saja bisa menolong. Hubungan sang pemuda Uchiha dengan kedua teman baru di kelompok 7 juga semakin membaik.

Mereka bertiga memang kerap kali bertengkar karena hal spele, mengingat Naruto juga Sasuke memiliki sifat keras kepala. Untung saja jika mereka dihadapkan masalah/tugas mereka bisa saling bekerja sama.

Kini langkah kaki raven berada didepan pintu mansion Uchiha, tempat dimana ia dibesarkan. Tempat ini adalah saksi bisu kepahitan masalalu yang ia alami. Dengan hati-hati Sasuke membuka knop pintu,

"Tadaima."

"Sasuke? Kau sudah pulang?" Suara seseorang mendekat, saat penampakan terlihat. Ternyata itu bukan Orochimaru, melainkan kerabat jauh keluarga Uchiha.

"Paman Danzo?"

"Aaaa kau masih mengingatku rupanya, ayo masuk. Sudahku buatkan makan siang untukmu." Ajak sang pria tua, berjalan merangkul bahu bocah raven.

Tatapan onyx mengedar kebeberapa arah, ia tidak menemukan Orochimaru ataupun Kabuto. Para pelayan juga tidak ada satupun disana, hanya ada beberapa laki-laki kekar yang menjaga seisi mansion. Itu membuat tatapannya menjadi aneh, untuk apa?

Mendudukan diri disofa, Sasuke melenguh. "Dimana Orochimaru, Kabuto dan yang lainnya?"

Wajah Danzo nampak murung, ia duduk disamping sang raven. Menatap dalam iris obsidian, "ayahmu yang memecat mereka semua, jadi aku yang mengambil alih."

"Apa?!"

"Orochimaru tidak becus mengurusmu. Kau tidak kunjung sembuh, Sasuke." Rahang pemuda Uchiha mengeras seketika, semburat urat kecil menyembul disekitar leher.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan?! TAU APA KAU TENTANG OROCHIMARU?!"

"Tenanglah dulu.."

"AKU HANYA INGIN OROCHIMARU DISINI." Sasuke sudah siap membanting gelas yang berada digenggaman tangan, sorot mata onyx semakin menajam.

"Baiklah-baiklah.. akan ku jemput dia. Kau tenang.."

Sedikit menerjapkan badan, ia berusaha berdiri. Melenggang pergi meninggalkan pria tua diruang tamu. Memasuki kamar pribadinya dengan terburu, tak lupa juga ia menguncikan diri. Mengambil kotak obat yang berada di tas ransel, lalu meminum obat penahan rasa emosi.

Sasuke sekuat tenaga mengatur nafasnya.

2 hari telah berlalu, Orochimaru belum juga datang ke mansion. Ini aneh, fikir Sasuke. Sebab paman Danzo bilang ia telah menjemputnya, namun Orochimaru tidak ada. Paman Danzo juga sudah berusaha menghubungi ponsel Orochimaru namun diluar jangkauan -katanya-

Sampai keesokan harinya, sang raven terbangun saat mendengar suara gaduh seseorang mengobrol asyik hingga tertawa. Sasuke mengucek mata sayu, beranjak turun dari kasur menuju kamar mandi untuk cuci muka. Setelah selesai ia memutuskan memeriksa siapa pelaku kegaduhan dipagi buta

Langkah kakinya berjengkit-jengkit pelan, berniat nguping. Sebab Danzo seperti menyebut namanya tadi.

"Aku sudah mengelabuhinya haha kau tenang saja."
"Ia tidak akan mencari Orochimaru lagi." Ujarnya puas

"Iya, kalau itu sudah pasti."

"Iya, sudah kubilang serahkan saja padaku."

"Apa maksudnya?" Interupsi Sasuke dari belakang, diam-diam ia sudah tepat dibelakang sofa besar diruang tv dimana Danzo duduk.

Unstable // SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang