Chapter 6

37 7 0
                                    


TRAK!

Seorang pengembara dan partnernya mendengar bunyi keras seperti bunyi orang jatuh.

"Suara apa itu? Apa ada orang yang jatuh? Mari kita cari Lumine, siapa tau orang tersebut dalam bahaya!" Ucap Partner pengembara itu, dan si pengembara menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua langsung berlari menuju sumber suara.

Saat mereka sampai mereka sudah berada diujung daratan di bawahnya tebing tinggi, mereka tak melihat apa-apa.

Mereka berdua melihat darah yang sudah bercampur dengan air dan didekat situ ada sebuah batu yang juga terdapat darah.

"Mungkin dia terjatuh dan terpentok batu, coba cek dulu!" Ucap partner pengembara itu.

byurrr..

Dan benar saja setelah dia berenang kedalam air terdapat seseorang yang hampir tidak kelihatan karena bajunya hitam sedang tenggelam menuju dasar.

Pengembara itu cepat-cepat menyelamatkan orang tersebut dan membawanya dengan sekuat tenaga ke daratan.

Swsshh.. brukk..

Pengembara itu berhasil membawa orang tersebut kedaratan degan susah payah, karena orang tersebut berat.

"Orang ini bau anyer kita periksa kepalanya apakah baik-baik saja, tapi sebelum itu coba cek masih bernafas atau tidak." Saran partnernya dan diangguki oleh pengembara itu.

Dicek masih bernafas dan mereka berdua bersyukur atas hal itu, saat si pengembara ingin membuka topeng serta tudung yang dipakai orang tersebut.

Grab!

Tiba-tiba orang tersebut memegang tangan si pengembara hingga membuatnya kaget, "HIII!!" Teriak partnernya langsung bersembunyi dibelakang Pengembara itu.

"Jangan coba-coba membukanya-Uhuk, uhuk." Orang tersebut terbatuk-batuk segeralah si pengembara membuat orang itu terduduk.

"Tidak boleh dibuka?! Terus bagaimana dengan lukamu! Kau akan membiarkan dirimu mati kehabisan darah dan membusuk?!" Ucap marah partner pengembara itu.

Saat partner pengembara itu ingin mencoba membuka tudung orang tersebut, orang itu langsung mengeluarkan aura pembunuh.

"Jangan mencoba sesuatu yang akan kau sesali." Ucap orang itu dengan aura menakutkan membuat partner pengembara itu sembunyi dibalik punggung pengembara tersebut.

Tiba-tiba terlintas kejadian kemarin siang di otak partner pengembara itu, Partner pengembara itu menunjuk dengan gemetar ke orang itu.

"KAU SI PENCURI YANG KEMARIN SIANG!" Teriaknya dan pengembara itu pun baru ngeh juga.

Orang tersebut pun hanya terdiam seperti dia sudah terbiasa dengan hal ini, Orang itu mengeluarkan pedangnya.

Refleks pengembara tersebut manjauh dan mengeluarkan pedangnya juga untuk berjaga-jaga.

Orang itu mengangkat ujung pedang tinggi-tinggi membuat pengembara tersebut tambah was-was.

TUSK!

Orang tersebut menancapkan pedangnya ketanah lalu perlahan berdiri, salah paham rupanya.

Karena salah paham pengembara tersebut menjadi canggung dan merasa tak enak hati "ee... Anuu... Maaf.." Ucap pengembara tersebut.

Orang itu tidak mempedulikannya dan lanjut berjalan dengan bantuan pedangnya.

Pengembara itu malah bengong gtw mau ngapain soalnya udh dikacangin, sampe pertnernya menyadarkan nya "pstt!! Lumine bantu orang itu!" Bisik partner pengembara itu dan segera di angguki.

Why I Am Still Here? ✥𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵•𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤✥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang