Chapter 7.

32 7 0
                                    


Lawrance berhasil memanggil seorang suster dari katedral, dan suster tersebut langsung mengobati orang itu ditempat karena baginya tidak ada waktu lagi.

Swsshh...

"Mungkin ini cukup untuk mengobati luka luarnya." Jelas suster itu yang tampaknya sudah kelelahan.

"Jadi maksudnya dia juga memiliki luka dalam?" Tanya Lawrance tentu saja ia terkejut.

"Ya, dia memiliki luka yang cukup serius. Ayo, kita bawa ke katedral dulu." Ucap Suster tersebut yang langsung di angguki oleh 2 Knight tsb.

Saaat mereka berdua, herman dan Lawrance ingin mengangkat orang itu, orang itu sudah bangun terlebih dahulu.

"Terima kasih untuk kebaikanmu, tapi itu tidak perlu."Tolaknya dengan sopan tentu saja alasannya bukan itu.

"Tapi, lukamu sangat parah. Masih banyak luka yang belum kusembuhkan." Suster itu khawatir dengan keadaannya yang belum sepenuhnya pulih.

"Tidak apa-apa, saya bisa memulihkannya sendiri." Orang itu langsung bangun dan pergi begitu saja.

Shhzzztt.

Tentu saja ia tidak pergi dengan cara biasa ia menggunakan kekuatannya untuk berlari kencang seakan-akan ia menghilang.

"Hayai.." Lirih herman secara tidak sengaja karena terkejut.

...

..

.

Zay'an pergi ke hutan untuk menyembuhkan dirinya, sejujurnya yang ia lakukan tadi sangat berbahaya dan sangat sakit tapi dia tidak peduli.

"Aku harus segera memulihkan kekuatanku dan mengikuti orang tersebut." Ucap Zay'an, lalu ia membuka sarung tangannya.

Terlihat telapak tangannya yang berwarna merah, kulitnya sangat perih seperti terbakar.

Dan bukan hanya telapak tangannya saja tapi seluruh tubuhnya seperti itu, rasa sakitnya sudah sedikit hilang karena suster tadi.

Bagi orang biasa mungkin ia akan menangis kencang karena luka tersebut dan memilih mati dibandingkan merasakan luka itu, tapi berbeda dengan Zay'an dia bisa merasakan sakit tapi karena sudah terbiasa jadi ia tidak peduli lagi.

Selain luka berat yang ia terima.. Ada hal positifnya, dunia yang ia lihat tidak lagi berwarna hitam putih dan Abu-Abu lagi.. Dia bisa sedikit melihat warna yang berbeda walau warna itu masih terlihat kusam.

"Aku bingung harus menganggap ini anugerah atau sebuah musibah."

Sebelum Zay'an melakukan ritual tadi tubuhnya 100% tersegel, segel yang dimaksud adalah segel untuk menahan dirinya, dimana hampir semua rasa yang ia pernah rasakan menghilang dan sekarang rasa itu kembali separuhnya.

Untuk sekarang Zay'an masih belum sadar karena dia terlalu lelah untuk itu, dia pun tertidur di pepohonan.

Sementara itu...

"Lumine, Paimon jadi Khawatir dengan orang tadi." Ucap benda terbang kepada partnernya.

Partnernya yaitu Lunime menyahut "Bukankah beberapa detik setelah dia pergi kau malah bernafas lega?"

"Hehehe.. Itu kan beda situasi.." Paimon hanya menjawab dengan senyuman anehnya sementara Lumine berekspersi datar.

"Ayo coba kita cari orang itu ke Mondstadt, siapa tau dia ada disana untuk berobat." Belum di setujui oleh Lumine, Paimon langsung terbang pergi menuju Mondstadt.

Lumine pun hanya bisa sabar dan mengikuti Paimon dari belakang.

Sesampainya di Monstadt.

Why I Am Still Here? ✥𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵•𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤✥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang