WUSHHHH!!"Huekk!"
"Kita berada di dadaupa gorge." Ucap Zay'an yang tengah membakar ikan.
"Uhuk! Uhuk! A-apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Lumine dengan bergetar, badannya lemas sekali.
Seingat dia tadi tiba-tiba pandangannya kabur jika dia membuka mata, matanya pasti akan kelilipan pasalnya dia merasakan angin yang sangat kuat menerpa dan tarikan yang lebih kuat lagi menarik dirinya melawan angin itu.
"Tangan Paimon sakit... huhuhu." Tentu Lumine juga merasakan hal yang sama dengan paimon.
"Yang terjadi, adalah aku menteleportasikan kalian. Yang kalian rasakan sama akan hal jika aku menarik kalian berlari bersamaku." Jelas Zay'an tapi tentunya mereka masih bingung.
"Apa tidak ada cara lain? Itu sangat menyakitkan."
"Itulah konsekuensinya, sesuatu yang instan harus memakan pengorbanan yang lebih." Jelas Zay'an tentu saja dia tidak ingin ambil repot.
Sementara itu Paimon tidak ingin ambil pusing jadi dia langsung ambil lalu makan ikan yang sudah Zay'an bakar.
Paimon memakannya dan- "PLEHH!!!" Paimon memuntahkannya kembali itu membuat Lumine kaget.
"Paimon! Ada apa?" Tanya Lumine menanyakan kenapa Paimon bertingkah seperti itu.
"IKANNYA! BENAR-BENAR HAMBAR TIDAK ADA RASA SAMA SEKALI! RASANYA PUN SANGAT HUEKK!" Paimon menjelaskan sambil teriak-teriak.
Belum coba belum tau, jadi, Lumine mencobanya sedikit dan memang benar apa yang dikatakan Paimon.
"KAMU! MAU NGERACUNIN KITA YA!" Tuduh Paimon hanya karena ikannya tidak enak dimakan.
"Kenapa aku harus melakukannya?" Sahut Zay'an dengan tenang tak mempermasalahkan bila dirinya dituduh.
"USO DAROU! KALAU BEGITU KENAPA MAKANANMU TIDAK ENAK?!" Balas Paimon dengan wajah teramat kesal tambah kesal karena Zay'an menganggapnya seperti tidak ada apa-apa.
"Kalau begitu, cobalah sendiri ikannya." Ujar Lumine ia memberikan satu ikan lagi kepada Zay'an.
Zay'an terdiam sebentar lalu secara mendadak ia langsung memegang ikannya (bukan tusukannya) setelah itu ikannya langsung jadi kempes.
"UAAKHHHH!! DIA AKAN MENGHANCURKAN KITA SEMUAA!!" Teriak Paimon mengira bahwa Zay'an marah dan membuat ikan itu kempes dengan kekuatannya.
"Sudah." Ucap Zay'an lalu membuang ikan kempes itu. "Eh..? Apa maksudnya?" Tanya Lumine bingung, tapi dia tetap waspada.
Zay'an tentu kesal, "Aku sudah memakannya." Jawabnya setelah itu dia mengambil ember kayu yang penuh dengan ikan hidup.
"Akanku tunjukan sekali lagi." Zay'an mengarah tangannya ke ember itu lalu semua ikan disana mati menjadi kempes.
Mereka berdua masih tidak bisa mencerna, Lumine berpikir bahwa Zay'an tak mau makan ikan itu makanya dia menghancurkannya.
Zay'an melihat kedua insan didepanny masih bingung, jadi dia memilih untuk menjelaskannya "Aku tidak memakannya langsung, tapi menyerap energi yang ada pada ikan itu. Itu juga berlaku bagi mahluk hidup lainnya."
"Euhhh.. kowaii.." Paimon menanggapi dengan merinding dan ekspresi takut. Lumine hanya mengangguk, sebenarnya dia juga ngeri.
KRUYKK.
Perut Paimon berbunyi, Paimon yang malu hanya tertawa hambar. "Lumine, Paimon lapar! Buatkanlah sesuatu." Mohon Paimon dengan ekspresi memelas.
Lumine mau tidak mau menuruti lagian ini juga untuknya, "Kalau begitu Paimon cari bahannya, aku bakal cari boar." Ucap Lumine.
"Ehhh?? Tapi Paimon sangat lemas, bahkan tangan Paimon masih sakit gara-gara tadi." Jawab Paimon sambil melirik kearah Zay'an.
Zay'an tentu sadar bahwa Paimon meliriknya dia juga sadar yang dimaksud Paimon apa, "Jangan berharap." Sahut Zay'an membuat Paimon sweatdrop.
"Tapi, kau harus membantu kami, bukannya kau bilang ingin membantu perjalanan kami?" Balas Lumine masalahnya dia juga setuju dengan ucapan Paimon sebelumnya.
Zay'an menatap horror, "Aku berkata akan mempercepat bukan dijadikan budak." Jawab Zay'an, dalam lubuk Hatinya dia tidak terima bila harus disuruh-suruh oleh manusia.
"Katanya ingin ikut mengembara? Jika memang benar kau seharusnya bisa membantu kami untuk hal ini!" Lumine membalas, Lumine tidak ingin seseorang yang terlalu angkuh masuk kedalam partynya.
"Aku hanya akan membantu dalam pertarungan." Zay'an masih juga tetap berhati tinggi.
'Zay'an.. patuhi saja, bisa kacau jika dia tidak ingin menerimamu.' Ucap Roh hitam itu didalam pikiran Zay'an.
Zay'an pun merenung untuk beberapa detik, setelah itu baru ia ingin menurunkan sedikit tinggi hatinya.
Zay'an secepat kilat menghilang tidak lama ia pun kembali lagi dengan membawa daging boar dan bahan makanan yang cukup.
Lumine pun senang akan hal itu, "WAHHH! Terima kasih!" Ucap Lumine dengan senyuman cerah..
Kecerahan itu memantul ketika terkena Zay'an.candasaja.tprill
SSHHHRSSHH..
Lumine memasak dengan kompor yang Zay'an curi dari kemah Hilichurn, Zay'an sudah memperkirakan bahwa Lumine akan membutuhkannya jadi sekalian saja tadi ia bawa.
Lumine memasak steak dengan tambahan sayuran dipinggirnya, setelah makanannya jadi Paimon yang pertama mengambil dan memakan terlebih dahulu.
"Mnhhh.. oishiiii~!" Ucap Paimon dengan wajah gembira, semua makanannya memang enak tapi kalau dimakan saat lapar lebih enak.
"Ini untukmu." Lumine menyodorkan Steak yang ia buat ke Zay'an.
"Aku tidak bisa memakan makanan mati." Ucap Zay'an menolak pemberian Lumine, "Kalau begitu Kasih Paimon saja!" Sahut Paimon tiba-tiba.
Lumine menatap tajam Paimon, Paimon hanya senyum-senyum ga jelas. "Berikan saja, aku tidak tertarik." Ujar Zay'an.
Mendengar itu Lumine langsung memberikan ke Paimon, "Hehe! Terima kasih!"
.
.
.
.
.
ZZZRRRSHSHH
Paimon tertidur dengan perut kenyang, Sementara Lumine dan Zay'an masih terjaga.
Zay'an hanya diam menatap perapian, Lumine juga sama tapi ia menatap Zay'an.
Suasanannya sangat hening Lumine tidak terbiasa dia pun mulai mencari topik.
"Ah! Kau kan ingin menjadi pengembara tapi kenapa tidak mendaftar adventure guild saja?" Tanya Lumine ia baru kepikiran.
"Manusia manusia di sana sangat menyebalkan." Jawab Zay'an dia memang tidak terlalu suka tempat semacam itu.
Lumine sweatdrop, "Bukannya kamu juga manusia? Apa bedanya..?" Tanya Lumine.
Zay'an terdiam sebentar, "Jelas berbeda, lagian sepertinya aku bukan manusia." Balas Zay'an.
Lumine sedikit terkejut, "Bukan manusia? Lalu apa?" Tanya Lumine lagi.
"Aku juga tidak tau." Jawab Zay'an alasan sebenarnya dia tidak ingin Lumine mengetahui identitas aslinya tentunya karena Lumine masih dianggap manusia biasa.
Lumine speachless dengan jawaban itu, dalam hatinya bertanya-tanya kenapa Zay'an bersikap begitu dan ada apa sebenarnya.
Lumine tiba-tiba teringat sesuatu, "Oh ya, aku lupa menanyakan namamu." Ucap Lumine.
"Zay'an Yarkuv."
"Ohh, ternyata benar itu namamu! Namaku Lumine dan dia Paimon." Balas Lumine memperkenalkan dirinya serta Partnernya Paimon.
"Salam kenal ya!" Ucap Lumine dengan tersenyum sumringah, Sekali lagi cahaya itu memantul bila terkena Zay'an.
Zay'an tak menjawab dan membiarkan saja itu membuat Lumine menjadi merasa canggung.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why I Am Still Here? ✥𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵•𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤✥
Fanfic✧༺𝓖𝓮𝓷𝓼𝓱𝓲𝓷 𝓘𝓶𝓹𝓪𝓬𝓽 𝔁 𝓜𝓪𝓵𝓮.𝓞𝓬༻✧ 𝘈𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘴𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢. 𝘈𝘭𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳...