Chapter 3

48 9 0
                                    


Dimalam Hari, Zay'an berjalan-jalan disekitaran kota mondsatd.

Weengg(?)

"Gang gangg wouuu" Abyss mage tiba-tiba muncul dibelakangnya.

Shreess..

Abyss mage itu langsung menyerang Zay'an, tapi tentu saja Zay'an menghindari nya dengan mudah.

Saat Zay'an ingin menyerang balik tiba-tiba ada seseorang yang sudah terlebih dahulu menyerang Abyss mage itu menggunakan api.

Zay'an sudah tau siapa orang itu dan dia tau akan kedatangannya makanya dia tidak jadi menyerang.

Setelah Abyss mage itu terbunuh terlihatlah seseorang dengan rambut merah dan pakaian hitam serta memakai topeng berdiri didepannya.

Swushhh

Orang itu menyerang Zay'an, Zay'an dengan mudah menangkis Serangan itu dan balik menyerang.

Sringg..

Orang itu mencoba menangkis serangan dari Zay'an, karena dia tak bisa memukul mundur Zay'an dia putuskan untuk menjauh dari Zay'an.

Orang itu lari dan Zay'an hanya berjalan biasa karena tau rencana orang itu, Setelah agak jauh Orang itu lompat sangat tinggi kerah Zay'an.

Pedang yang ia gunakan juga sudah tertutup dengan api merahnya, bagi orang lain mungkin serangan ini adalah akhir dari hidupnya tapi tidak dengan Zay'an.

Zay'an mengayunkan pedangnya dari bawah keatas untuk menangkis serangan orang itu.

Swusss.. Tang! Sringg!

Wushh.. BRAKK!!

Zay'an berhasil menangkisnya dan karena tangkisan itu terlalu kuat dorongannya membuat orang itu mental cukup jauh.

Zay'an dengan cepat menyusul ke tempat orang itu terjatuh hanya hitungan detik Orang itu sudah bisa melihat sosok Zay'an didepan matanya.

'Sebenarnya siapa orang ini, Dia sangat kuat.' batin Orang itu, Orang itu juga yakin bahwa Zay'an belum sepenuhnya memakai kekuatannya.

Sebelum Zay'an benar-benar dekat dengannya, Orang itu berdiri dan menggunakan elemental burstnya.

"HANKETSU WO KUDASU!"

SWUSHH..

Terciptalah Burung phoenix dari pedang orang tsb dan itu mengarah langsung ke Zay'an, Zay'an sangat tenang ketika melihatnya seolah itu bukan apa-apa.

Zay'an mengarahkan tangannya ke arah Phoenix api itu, Zay'an mengeluarkan kekuatannya di tangannya itu. Begitu Phoenix api sudah terkena kekuatan hitam Zay'an, burung Phoenix itu seketika menghilang di telan kekuatan Zay'an.

Orang itu kaget ketika melihat kekuatannya dengan sangat mudah si serap Oleh Zay'an, 'Bagaimana bisa..'

Orang itu tak menyerah ia mengambil batu dan melemparkannya ke arah Zay'an, berharap Zay'an berfokus pada batu tersebut.

Setelah batu itu dilemparkan orang itu dengan cepat menyambar Zay'an, Dia ingin mengambil topeng yang dipakai Zay'an.

Huwsuhh..

Orang itu sudah memakai kecepatan maksimalnya sangat cepat bagi beberapa orang bahkan hampir tak terlihat.

Tapi dia menyadari bahwa bukan topeng yang berada di tangannya melainkan batu yang ia lemparkan tadi, Zay'an berbalik badan menghadap orang itu dan menunjukan topeng yang digunakan oleh orang itu.

Orang itu pun langsung meraba wajahnya dan benar saja topeng yang ia gunakan sudah hilang '.. Sejak kapan?..' batin orang itu yang lagi-lagi kaget.

"Walaupun kau berhasil mengambil topengku, kau tak akan bisa melihat wajahku." Ucap Zay'an kepada orang itu.

'Apa maksudnya?'

Zay'an melemparkan topeng yang ia ambil ke orang itu, lalu pergi seperti tak terjadi apa-apa.

Orang itu mengambil topeng tersebut lalu terdiam sejenak memikirkan apa yang terjadi dan bagaimana bisa.

"Mustahil.. Tapi nyata" Kira-kira begitulah pikirannya saat ini.

.

.

.

.

.

Zay'an berjalan seperti biasanya tidak ada suara dari langkahnya walau ia berlari sekalipun tidak akan ada suara yang terdengar.

Zay'an sudah tau dari awal pasti dia akan di incar oleh orang itu, karena dia sudah mendengar asal usul keluarga orang tersebut.

Dia juga tau sejarah keluarga ragnvinder dari leluruhnya dan garis keturunannya sekarang pun dia sudah tau bahkan bisa dibilang lebih tau.

Tapi tetap saja, orang tersebut tidak bisa membakarnya menggunakan api itu. Selain perbedaan kekuatan pengalaman juga penting.

Zay'an tau orang itu memiliki banyak sekali kejadian dalam hidupnya, apa lagi saat ia masih menjadi pemimpin Knight of Favonius.

Perjuangannya berat dan kelam, tapi masih ada yang lebih kelam dari itu semua.. Termasuk dirinya.

Walau pun Zay'an kuat atau bisa dikatakan sangat kuat tetapi ia tidak memiliki banyak kenikmatan dalam hidupnya.

Dia terkena semacam kutukan hitam yang sangat sulit dihapus bahkan bisa mustahil untuk dihapuskan dari tubuhnya.

Dia bisa melihat tapi tidak ada warna yang ada hanya gelap, Siang berasa malam bahkan lebih gelap dari malam itu sendiri.

Dia tidak bisa berendam di air karena jika ia masuk kedalam air, Air itu akan berubah warna menjadi hitam.

Selama hidupnya dipenuhi dengan kegelapan tidak bisa merasakan cahaya yang hangat.

"... Harus berapa lama aku mengunggu dia akan datang?.. Atau sebenarnya dia tidak akan datang sama sekali..?"

Semakin dipikirkan semakin membuatnya tidak tenang, "Atau..."

"Itu semua hanya mimpi belaka?"

Why I Am Still Here? ✥𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵•𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤✥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang