"Huh. Iya tunggu."
Suara bible yang tampaknya frustasi dan memikirkan banyak hal dikepalanya. Mulai dari kuliahnya dan perkerjaan yang diberikan ayahnya, seperti bertemu klien, dan membantu Mile mengurus dokumen-dokumen yang diberikan ayahnya.
Kini bible baru saja menutup telepon dari teman kampusnya yang mengajaknya untuk belajar di sebuah restoran yang juga memiliki taman, jadi mereka bisa bebas belajar disana sembari minum, makan, dan menenangkan pikiran mereka.
Bible duduk disofa kamar miliknya, dia membanting tubuhnya seakan-akan dia baru saja mengerjakan sesuatu yang berat, padahal seharian ini dia hanya bermain handphone, tidur, dan bertengkar dengan Mile. Pasti.
Krekk
Tidak lama setelah duduk disofa, pintu kamar nya terbuka dan menampakan seorang bodyguard dengan jas dan celana serba hitam. Bodyguard tersebut meminta izin Bible untuk masuk dan mengahampiri nya.
"Tuan Besar memanggil anda."
'Apalagi yang dia akan lakukan padaku?!! huh, dasar pria tua menyebalkan' Bible hanya bisa mengumpat dalam hatinya, karena saat ini, jelas didepannya masih ada bodyguard yang berdiri tegak sambil menunduk menunggu ku.
"Hm. Apalagi yang kau tunggu?! pergilah! aku akan segera kesana." Bible benar-benar ingin mencekik seseorang sekarang. Karena ia tahu bahwa ayahnya akan menyuruhnya melakukan sesuatu, namun jika dia menolak tentu akan mendapat kata-kata yang kurang menyenangkan dan dibandingkan dengan saudaranya.
P'Win yang merupakan bodyguard yang baru saja masuk ke kamar Bible, segera berbalik badan menuju pintu kamar dan keluar. Tidak lupa menutup pintu dengan pelan, karena ia tahu bahwa suasana hati tuannya sedang tidak baik-baik saja. jadi, dari pada mencari masalah lebih baik dia pergi dan keluar.
Bible dengan acuh tak acuh melangkahkan kaki dengan berat menuju pintu kamarnya dan munutupnya. Ia berjalan menuju ruang kerja ayahnya, karena disitulah ayahnya menghabiskan berjam-jam dalam sehari hanya untuk mengerjakan kerjaannya yang tak kunjung selesai.
Salah seorang bodyguard yang berdiri didepan pintu kemudian membukakan pintu dan memberi jalan untuk tuannya, agar bisa masuk dengan mudah. Tak lupa dengan membungkuk hormat.
Mata ayahnya yang tadinya fokus membolak-balikkan kertas dokumen kini beralih dan menatap Bible yang duduk bersantai disofa besar yang berada didepan meja kebanggaan ayahnya. Mendongakkan kepala nya dan menatap langit-langit ruangan tersebut, dan menutup mata.
"Kenapa lama sekali?!" Ayah Bible kini berbicara dengan nada yang tegas dan sedikit tinggi, namun Bible tidak takut sama sekali. Teriakan dan bentakkan yang bahkan lebih keras dari itu adalah musik sehari-harinya.
"Aku masih harus menelpon temanku untuk belajar."
"Heh. Kau ingin belajar diluar! kan?" Ayahnya kini bangkit dari duduknya dan segera menghampiri putranya yang masih fokus menatap ke langit-langit ruangan itu.
"Kenapa memangnya? aku hanya belajar."
"Tetap dirumah." Ayahnya mengatakannya dengan tegas, tak ingin Bible pergi. Karena dia akan memberi tugas seperti biasanya.
Bible menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Rasanya ia ingin sekali memukuli wajah ayahnya.
"Sebutkan saja apa tugasnya. Aku harus pergi." Seakan sudah tahu bahwa ayahnya akan memberi tugas, Bible bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ayahnya yang masih berdiri menatapnya tajam.
Ayahnya mengambil selembar foto dan menyerahkannya pada putranya.
"Ini."
"Apa? siapa dia?" Bible mengambil foto yang di berikan ayahnya, dengan raut wajah bingung.
Ayahnya berbalik dan berjalan kembali ke meja kerjanya, duduk dengan santai.
"Build jakapan. Dia berada di kampus yang sama denganmu."
Bible dibuat makin bingung dengan pernyataan ayahnya, yang tiba-tiba sekali membicarakan seseorang yang tidak dia kenali. Bible kembali melihat ke foto yang barusan diberikan ayahnya, ia memperhatikan foto lelaki tersebut. Manis.
Menyadari ekspersi bingung putranya, ia menarik nafas dalam-dalam dan membuka mulut untuk menjelaskan. "Target baru. Dia putra sulung dari keluarga musuh."
"so..?"
"Lakukan apa saja seperti yang kau lakukan pada target lain. tapi, tahan dia. dimana saja ayah tidak perduli." Bible mengerti apa yang harus ia lakukan. namun sepertinya target kali ini akan lebih susah didekati.
Setelah cukup lama berbicara dengan ayahnya, Bible menyadari bahwa sekarang sudah waktu nya untuk pergi dan belajar bersama temannya. ujiannya semakin dekat dan ayahnya masih saja membari tugas. Bible melihat ke arah jam yang berada di samping kanan atas yang ada di ruang kerja ayahnya. "Aku pamit. soal target itu akan aku atasi, sekarang masih harus belajar untuk ujian ku nanti." Ayahnya hanya mengangguk dan membiarkan Bible pergi, keluar dan belajar.
rajin bener lo, bib
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sesuai janji dengan temannya, Bible pergi ke tempat yang disebutkan temannya sebagai tempat belajar dan persiapan ujian. Bible, Jeff, dan Job sudah duduk ditempat yang dipesan jeff beberapa waktu yang lalu. Ada keheningan untuk beberapa saat, mereka sibuk menatap layar laptop mereka, makan, minum.
Job menyadari bahwa Bible sudah melamun menatap kosong ke arah keyboard laptopnya. Bible nampak seperti sedang memikirkan banyak hal di kepalanya. "Kenapa? apa yang kau pikirkan?" Job memecahkan keheningan sekaligus menyadarkan Bible dari lamunannya.
"Hah? tidak ada." Bible tersentak mendapat pertanyaan dari Job, lalu memperbaiki duduknya.
"Paling di kasih tugas lagi." Jeff membuka suara setelah tangannya meraih kentang goreng dan memasukkannya ke mulut.
"Oi, berapa umurmu? masih dipenuhi tugas ya?" Job sedang berusaha membuat Bible berhenti melamun. Bible hanya diam tak bergeming, Job meraih makanan yang ada didepannya dan kemudian melahapnya.
Bible hanya terdiam dan kembali terlarut dalam lamunannya. Pikirannya terlalu banyak, ujian, tugas, dan target baru.
Tau kalau temannya sepertinya sedang banyak pikiran, jeff dan job memilih untuk diam saja daripada banyak bicara dan malah babak belur karena dipukuli Bible. Jeff kembali mengalihkan pandangannya ke laptopnya sedangkan job hanya sibuk makan dan mengotak-ngatik handphone nya. Tidak belajar sama sekali.
Bible kembali belajar dan tidak mau terlalu memikirkan apapun yang membuat kepalanya pening. Bible membolak-balikkan halaman bukunya dan kembali fokus ke laptop.
"EH, MAAF KAK!" Seorang lelaki yang baru saja melewati meja mereka menjatuhkan minuman berwarna dan tidak sengaja mengotori meja mereka. Syukur saja buku-buku dan laptop mereka tidak terkena tumpahan minuman.
Bagaimanapun, Bible tidak suka saat dirinya sedang fokus mengerjakan sesuatu. Bible bangkit dari duduknya. Menatap tajam ke arah lelaki yang baru saja menumpahkan minuman di meja nya.
Niat untuk menghajar lelaki tadi hilang setelah mengingat kembali wajahnya yang tidak asing. Dan benar saja, lelaki yang berada tepat didepannya adalah orang yang menjadi target untuk tugas dari ayahnya.
"Sorry, tadi aku tidak sengaja.."
"Hm." Bible kembali duduk dengan tenang.
Orang didepannya barusan akan melangkahkan kakinya meninggalkan meja Bible dan kembali ke mejanya tapi lengannya ditahan Bible, membuatnya tidak bisa berjalan.
"What's ur name?"
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulation🔞 - BibleBuild (BxB)
Random"Bible..? aku tanya apa kau benar-benar mencintaiku?". Kata-kata yang selalu terlintas dipikiran Build Jakapan selaku kekasih bayangan Bible Wichapas. Build ragu dengan hubungannya dengan bible, yang bahkan keluarha mereka pun tidak akur sama sekali...