Part 11 - Warning

437 28 0
                                    

Pagi hari sudah tiba namun Jungkook belum diperbolehkan untuk pulang karena masih dalam masa pemulihan, sementara Taehyung sudah bersiap menggunakan seragam sekolahnya dan hendak berangkat.

"Hyung,"

"Hm?" jawab Taehyung sambil memakai vest biru navy dan merapikan rambutnya di depan cermin yang terdapat di dinding kamar rawat inap Jungkook. Jungkook memilin jemarinya dan menatap Taehyung yang masih sibuk dengan penampilannya.

"Apakah hyung yakin ingin bertemu dengan Jisoo sunbaenim?"

Taehyung terdiam, ia berhenti berkutat pada rambutnya. Ia melirik Jungkook dari bayangan cermin.

"Wae?"

"Bolehkah aku meminta sesuatu darimu, hyung?"

Taehyung berbalik.

"Tentu, apa itu?"

"Tolong, jangan memarahi Jisoo sunbaenim.."

Taehyung menyunggingkan senyumannya dan sedikit terkekeh.

"Aku tidak akan memarahinya jika dia tidak salah, kookie.."

Jungkook terdiam, ia sedikit merasakan lega di dalam hatinya. Senyuman tipis tersungging di bibirnya yang masih sedikit pucat.

"Hyung,"

"Ya?

"Kemarilah.."

Taehyung memasang ekspresi bingung, namun ia memilih untuk berjalan mendekati ranjang Jungkook kalau-kalau dia membutuhkan sesuatu.

"Menunduklah, aku tidak sampai."

Taehyung menunduk pada Jungkook, kini wajah Jungkook dan Taehyung saling berhadapan, jarak mereka sangat dekat. Bahkan keduanya bisa merasakan hembusan nafas
masing-masing, hal ini membuat jantung Jungkook berdegup kencang dan ia merasa pipinya sudah menjadi kepiting rebus.

"Kau membutuhkan sesuatu..?" suara berat itu sangat mengintimidasi Jungkook, bahkan berhasil membuat tengkuk Jungkook merinding.

"Dasimu, tidak rapi.." bisik Jungkook sambil tangannya perlahan membenarkan dasi Taehyung yang berantakan.

Salahkah jika kini gantian jantung Taehyung yang berdebar, bahkan belum menjadi kekasihnya saja Jungkook sudah bersikap seperti seorang istri yang merapikan dasi suaminya sebelum berangkat kerja.

"Sudah rapi.." ucap Jungkook sambil merapikan vest navy yang dikenakan Taehyung.

"Go-gomawo.."

Jungkook tersenyum dan mengangguk, ia menunjukkan senyuman gigi kelincinya yang seketika membuat banyak kembang api meledak di hati Taehyung disertai rasa panas yang menjalar di pipinya.

"Tampan.." lirih Jungkook.

"Kau bilang apa?"

"Tidak ada, lebih baik hyung berangkat sebelum terlambat."

Taehyung terkekeh melihat Jungkook yang salah tingkah, tak lama ayah dan ibu Jungkook datang masuk ke dalam kamar Jungkook.

"Appa.. eomma.. selamat pagi." sapa Taehyung membungkukkan badannya.

"Selamat pagi, Taehyung. Sudah mau berangkat sekolah?" tanya ayah Jungkook.

"Nee, appa. Taehyung berangkat dulu.." ucapnya sambil membungkukkan badannya kepada appa dan eomma Jeon

"Hati-hati, nak. Terima kasih sudah menjaga Kookie." ucap ibu Jungkook.

"Nee, eomma. Nanti sepulang sekolah saya akan kemari lagi. Saya akan membelikan
buah-buahan untuk Jungkook."

S U R V I V O RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang