Part 12 - Symptom

399 24 0
                                    

Taehyung berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit sambil membawa sekresek sedang berisi beberapa buah-buahan yang baru saja ia beli di supermarket. Namun, hatinya sedang gelisah memikirkan siapa yang tega mengurung Jungkook di gudang pembuangan sampah.

Ia masih mencurigai Jisoo sebagai pelaku pengurungan Jungkook.

Namun ia tidak dapat langsung menuduh dan menetapkan bahwa gadis itu pelakunya sebelum Taehyung mendapatkan bukti yang kuat untuk membuktikan Jisoo-lah pelakunya. Taehyung mengusap wajahnya gusar dan berusaha bersikap tenang karena sebentar lagi ia akan memasuki kamar Jungkook dan ia tidak boleh menampilkan ekspresi gusarnya di depan namja manis itu. Perlahan, Taehyung membuka knop pintu dan mengintip apa yang sedang Jungkook lakukan di kamarnya, ia sedang duduk di kasur sambil memandangi jendela kamarnya. Senyuman terukir di bibir Taehyung dan ia masuk ke dalam kamar itu.

"Annyeong.."

"Hyung!!!" teriak Jungkook dari dalam ruangan melihat Taehyung yang sudah kembali.

"Shh! Shh! Jangan berteriak, Kookie. Ini rumah sakit..!"

"Hihi.. mianhae, hyung.."

"Aigoo.. anak eomma sudah merindukan Taehyung, eoh?"

"Nee eomma.." ucapnya malu-malu

"Taehyung, kenapa tidak pulang saja ke rumah? Kau pasti lelah sepulang sekolah tadi."

Taehyung tersenyum.

"Appa, bukankah saya sudah berjanji untuk kemari lagi..? saya sudah membawa buah-buahan untuk Jungkook."

Taehyung menaruh kresek buah-buahan itu di atas nakas samping ranjang Jungkook.

"Terima kasih, hyung.."

"Sama-sama, Jungkook."

"Aigoo, kau tidak perlu repot-repot, nak.." ucap ibu Jungkook.

"Saya sama sekali tidak merasa direpotkan, eomma. Di samping itu, saya ingin menemani Jungkook sampai Jungkook sembuh."

"Apakah itu tidak terlalu merepotkan, Taehyung?"

"Eomma, jangan khawatir. Saya sama sekali tidak merasa direpotkan, saya juga senang bisa menjaga Jungkook."

Jungkook yang mendengar itupun hanya bisa menunduk, menyembunyikan pipinya yang sudah mulai memerah dan perasaan bahagia yang membuncah di dalam hatinya.

"Baiklah, nak. Kami sangat menghargai kebaikanmu, semoga kamu selalu dilimpahi berkat." ucap ibu Jungkook dengan senyuman manisnya.

"Terima kasih, eomma."

"Baiklah, karena Taehyung sudah di sini. Sudah waktunya kita pulang, yeobo." ucap ayah Jungkook.

"Berhati-hatilah, appa, eomma." jawab Jungkook.

Setelah appa dan eomma Jeon keluar dari ruang rawat Jungkook, Taehyung duduk di sebelah ranjang Jungkook dengan membawa makanan.

"Hyung.."

"Hm?"

"Apa itu?" mata Jungkook penuh selidik memperhatikan bungkusan di sebelah bungkus
buah-buahan.

"Buah-buahan untukmu."

"Sebelahnya,"

"Oh, itu makanan kesukaanmu. Hyung belikan untukmu."

"Woah.. jinjja?" tak butuh waktu lama Jungkook langsung menyerbu bungkusan itu untuk melihat makanan apa yang dibawa oleh Taehyung. Mata Jungkook langsung berbinar melihat snack kesukaannya terutama susu pisang dan kinderjoy yang begitu banyak dibawa oleh Taehyung.

S U R V I V O RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang