Five daughters

✨Prolog✨

Diwilayah barat,terdapat istana yang bernama istana bessara,diistana itu hiduplah 5 orang putri yang sangat cantik,putri pertama bernama Keyra,putri kedua bernama Anne,putri ketiga bernama Sera,putri ke empat bernama Neysia,dan putri ke lima bernama Atya.

Orang tua mereka telah meninggal disaat peperangan antara negara wilayah barat dan negara wilayah timur hanya karena kesalah pahaman antar pihak,setelah meninggalnya orang tua mereka, kesalahpahaman antar negara itu pun terungkap,dan kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai.

Kehidupan setelah peperangan berjalan baik dan damai,namun itu tak terjadi lama saat penyihir bernama Kiren datang menyerang istana Bessara,saat Kiren ingin menyerang dan mengutuk kelima putri.

anak pertama bernama Keyra yang mempunyai sihir memantulkan serangan itu dan mengenai dirinya.

anak kedua bernama Putri Anne mengetahui rencana kakaknya itu pun mendorong sang kakak sebelum Putri Keyra,jadilah Putri Anne yang terkena serangan dan kutukan itu.

Kiren yang mengetahui bahwa serangannya hanya mengenai satu putri saja pun marah dan mengutuk istana,kutukanya adalah siapa saja yang mendekati atau berbicara kepada penghuni istana Bessara akan terkena sial Sampai akhir hayatnya(abadi),setelah itu penyihir Kiren pergi.

Putri Keyra yang melihat adek nya Putri Anne dan adik adiknya yang lain tak sadarkan diri,dan keadaan istana yang sangat kacau dan berlumuran darah itu hanya bisa menangis sambil mengangkat kepala Putri Anne yang didekatnya keatas paha nya.

"K-kenapa kau mendorongku hiks seharusnya sebagai kakak a-aku yang hiks harus m-melindungi mu hiks"ucap putri Keyra sambil terisak.

"A-aku hanya melindungi kakak ku,apakah itu salah?a-aku tak i-ingin p-penderitaan mu makin banyak kak"ucap Putri Anne yang sedikit masih sadar.

"T-tapi aku hiks merasa g-gagal menjadi kak-"ucap putri Keyra terpotong.

"Tidak kakak t-tidak gagal menjadi seorang kakak,kakak adalah kakak terbaik didunia"ucap Putri Anne tersenyum lemah

Setelah mengatakan itu Putri Anne terbatuk darah dan tak sadarkan diri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC