3

7K 530 27
                                    

saat sudah sampai di mansion jeno langsung masuk dan langsung menaiki tangga saat sedang menaiki tangga suara mommy nya yang sedang duduk melihat televisi langsung terdengar.

"jeno kau sudah pulang eoh? ganti bajumu lalu turun untuk makan malam" ucap taeyong

"hm" jeno hanya berdehem lalu kembali keatas menaiki tangganya.

taeyong yang melihat jeno seperti itu hanya menghela nafas lelah ia sudah tau jika putranya seperti itu bahkan sama sekali tidak berbicara.

jeno merebahkan dirinya di atas kasur, melemparkan tasnya ke sembarang arah ia merasa lelah, jeno jadi kepikiran ucapan jaemin tadi siang saat jam istirahat.

"jeno apa kau tahu? orangtuaku selalu saja membandingkan ku dengan kakakku dia bilang aku anak yang tidak berguna aku hanya menghabiskan uang mereka saja mereka bilang aku anak yang bodoh tidak bisa dibanggakan"

jeno berfikir bahwa jaemin memiliki masalah berat tetapi jeno melihat jaemin anak yang periang dan selalu mengganggunya.

"apa yang kupikirkan" jeno tersadar dari lamunannya.

jeno lantas membersihkan dirinya lalu kebawah untuk makan malam.

18.00 kst
jeno keluar dari kamar setelah mandi dan belajar sebentar.

jeno menuruni tangga dan jeno melihat mommy dan daddy nya tangah menunggu nya di meja makan.

"bagaimana sekolah mu hari ini jen?" tanya jaehyun ketika jeno sudah duduk di meja makan.

"seperti itu" balas jeno singkat.

"seperti itu bagaimana? jika dengan orang tua
jawab yang benar jangan singkat seperti itu" sahut taeyong yang sedang meletakkan sup yang ia buat lalu ia duduk.

"jeno kenapa kau jarang berbicara, dengan daddy dan mommy mu saja seperti ini bagaimana dengan teman-temanmu?"

"kurangi sifat dingin mu itu daddy tidak mengajarkanmu cuek dengan orang apalagi dengan orang tua mu sendiri,mulai sekarang banyaklah berbicara agar kau punya teman!" serkas jaehyun.

"baiklah dad akan ku usahakan" jeno hanya jawab seadanya saja mukanya terlampau datar dan santai.

"kau harus sering berbicara agar bisa bersosialisasi dengan temanmu" kali ini taeyong yang berbicara.

"malas" balas jeno.

jaehyun dan taeyong hanya menghela nafas panjang memang sikap jeno seperti ini ia benar-benar tidak tahu caranya bagaimana agar anaknya mau berbicara banyak.

dan mereka pun melanjutkan acara makan malamnya dengan tenang dan khidmat.

jika jeno berbicara ia akan mengucapkan empat atau lima kata saja jeno benar benar susah hanya untuk bicara saja namun tidak tahu untuk kedepannya.

-

pagi pagi sekali jeno sudah bersiap ingin berangkat ke sekolah jeno turun kebawah untuk sarapan terlebih dahulu.

saat jeno sudah sampai di meja makan taeyong langsung membuka suara "jeno apa kau kenal jaemin?" sontak jeno langsung menatap taeyong.

"tidak" balas jeno singkat ia langsung memakan sarapannya hanya roti selai cokelat dengan susu hangat.

"memangnya kenapa mom?lalu darimana kau mengetahui jaemin tae?" tanya jaehyun sambil meminum kopi nya.

"semalam mommy pergi ke supermarket mommy tidak sengaja bertemu dia sedang berjalan sendiri sepertinya dia mempunyai masalah, mommy ingin menghampirinya tetapi saat mommy mencarinya dia sudah tidak ada,aku mengenal jaemin saat beberapa hari yang lalu ia pergi bersama haechan" jelas taeyong panjang lebar.

haechan itu anak nya ten sahabat masa kecilnya yang selalu bersama kemana-mana tentu saja taeyong tau jaemin karena jaemin teman haechan.

jaehyun hanya menganggukkan kepalanya dan jeno berfikir dalam hati jika jaemin memiliki masalah dengan keluarganya.

"apa kau benar-benar tidak mengenali nya jen?"kali ini jaehyun yang bertanya.

"memangnya apa urusan kalian?" balas jeno dengan muka yang datar.

"ah tidak jeno mommy dan daddy hanya bertanya jika kau kenal jaemin lebih baik kau selalu bersamanya ia terlihat seperti anak yang periang tetapi ia menyimpan kesedihannya" ucap taeyong.

"ya" jeno lalu berdiri ia sudah selesai dengan sarapannya dan langsung keluar dari mansion nya.

jeno itu anak tunggal kaya raya selalu dimanjakan oleh jaehyun dan taeyong apapun yang jeno inginkan selalu ia turuti karena jeno anak yang rajin dan tekun.

dirumahnya ada banyak sekali mobil tetapi ia lebih memilih menaiki bus.

-

saat sudah sampai di sekolah jeno langsung membuka buku dan membacanya, baru ada beberapa siswa yang baru berangkat.

"hai selamat pagi jeno" lelaki manis itu tiba-tiba datang dan menghampiri jeno.

"ayo ke kantin aku belum sarapan, aku ingin kau menemaniku" kekeh jaemin.

"ayolah jeno hanya kali ini saja?" jaemin sambil menggoyangkan tangan jeno yang sedang membaca.

"jeno"

"jen!"

"jeno apa kau mendengar ku?" jaemin menarik tangan jeno lalu jaemin membawa jeno pergi keluar kelas menuju kantin.

"lepas" berontak jeno mencoba melepaskan tangannya.

untungnya baru ada beberapa siswa yang berangkat jadi tidak terlalu banyak yang melihat mereka berdua.

"diam atau aku akan mencium mu" ancam jaemin masih menggenggam tangan jeno.

jeno hanya pasrah dan mengikuti jaemin menemaninya ke kantin.

sesampainya mereka di kantin jaemin menarik tangan jeno untuk duduk di bangku yang kosong.

"mau makan apa? apa kau sudah sarapan?" tanya jaemin.

"ya" jeno datar

"hah? ya apa kau sudah sarapan apa belum?" jaemin berucap sekali lagi.

"hm" jeno hanya berdehem memalingkan  pandangan nya ke arah lain.

"sepertinya kau cocok menjadi devano aldebaran, menyebalkan" jaemin berucap sambil memesan makanannya.

jeno hanya melihat kepergian jaemin yang sedang memesan makanannya tanpa sadar ia tersenyum tipis.

jaemin kembali ke mejanya dan langsung memakannya ia sangat lapar.

"kwau mwau?" tanya jaemin yang mulutnya penuh dengan makanan.

jeno hanya menggeleng tanda ia tak mau dan jaemin menganggukkan kepalanya dan lanjut memakan.

"gemas" batin jeno.                             

lalu setelah selesai dengan sarapannya mereka kembali ke kelas.

                                            tbc
votment jangan lupa ya! makasih

tsundere | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang