7

5.9K 383 1
                                    

jeno dan jaemin sudah sampai sekolah mereka langsung turun dan banyak siswa-siswi menatap mereka  terkejut bagaimana bisa jaemin bisa berangkat dengan jeno si kulkas berjalan.

tidak sedikit mereka membicarakan tentang keduanya yang mengira mereka menjalin hubungan sepasang kekasih.

terlebih pasca kejadian kemarin tentang jaemin yang dikatai bodoh oleh ayahnya sendiri ternyata pas kejadian itu banyak siswa dan siswi melihatnya bahkan banyak sekali yang menghina jaemin secara terang-terangan karena mereka mengira jaemin anak yang tidaklah berguna.

memang dari awal mereka sekolah di neo dreamies school mereka tidak ada yang menyukai jaemin karena jaemin selalu mendekati jeno maka dari itu jaemin tidak memiliki teman.

bahkan ada yang membenci jaemin karena mereka mengira jaemin yang bodoh dekat dengan jeno yang notabene nya anak yang pintar dan tampan tentu banyak sekali siswi yang iri melihatnya.

jaemin yang dilihat seperti itu oleh siswa dengan tatapan tidak suka jaemin hanya menundukkan kepalanya.

jeno yang melihat jaemin seperti itu langsung menggandeng tangan nya  "jangan mendengarkan mereka"  kata jeno datar.

jaemin hanya mengangguk dan mengikuti langkah jeno menuju ke kelasnya.

setelah sampai di kelas jaemin dan jeno disambut tatapan tajam oleh siswa yang lain karena mereka tidak suka jeno dekat dengan jaemin mereka iri.

namun jeno mencoba tidak menghiraukan tatapan yang menurutnya tidak penting itu lantas jeno membawa jaemin ke tempat duduknya.

"duduk disini" dingin namun penuh penekanan.

jaemin masih menundukkan kepalanya jaemin takut karena banyak pasang mata melihatnya dan membicarakan keburukan tentang jaemin.

jaemin masih diam tak bergerak "duduk jaem" ucap jeno sekali lagi.

jaemin langsung duduk dia masih saja menundukkan kepalanya  "jangan dengarkan mereka mereka hanya membual"  jeno mencoba menjelaskan agar jaemin tidak memikirkan omongan sampah.

"jen apa benar aku tidak berguna?" tanya jaemin pandangannya kosong ke depan.

"tidak! setiap manusia di muka bumi dilahirkan karena ada tujuan hidupnya masing-masing jangan merasa jika kau bodoh kau itu pintar jadi  jangan pernah berbicara seperti itu" jeno menjelaskan sambil memegang tangan jaemin.

jaemin tersentak kaget jantungnya berdegup kencang begitu pula jeno.

sepertinya jeno memiliki rasa ke jaemin jeno ingin menjadi pelindung jaemin agar tidak ada yang berani menghinanya memangnya mereka siapa berani menghina seenaknya.

"ya itu hanya beberapa orang yang mempunyai tujuan hidup masing-masing jika aku tidak mempunyai tujuan haruskah aku mengakhiri hidupku saja" jaemin berucap lirih tatapannya kosong dia menyembunyikan rasa sakit di hatinya tidak ada yang tau jaemin tidak mempunyai teman, temanya hanya haechan.

"jangan coba-coba kau melukai dirimu sendiri karena itu tidak ada gunanya lebih baik kau fokus ke masa depan perjalanan mu masih panjang" jaemin yang mendengarkan penuturan jeno hanya bisa tersenyum.

"terimakasih kau benar-benar bisa mengerti keadaanku" jaemin membalas pegangan tangan jeno dan mereka tersenyum.

sekarang jam istirahat jeno dan jaemin masih di kelas hanya ada beberapa siswa jaemin tidak ingin ke kantin ia tidak mau orang mengatakan hal yang tak sepatutnya jaemin dengar.

jaemin membuka tasnya lalu mengeluarkan bekal yang tadi sempat taeyong buatku untuk jaemin dan jeno.

"jen tadi mommy mu membuatkan ku bekal katanya agar kau dan aku tidak memakan sembarangan" kekeh jaemin lucu.

"kenapa mommy tidak membuatkan untuk ku" canda jeno menatap jaemin, karena jeno tidak suka membawa bekal kesekolah katanya sih ribet.

"oh benarkah hm yasudah kita makan berdua" jaemin menyodorkan sendok berisi makanan tersebut ke mulut jeno.

"tidak kau makan saja sendiri" tolak jeno karena jeno belum lapar.

"tidak! kau harus makan sini aku suapi" bantah jaemin.

"aaaa" mulut jaemin membuka lucu.

jeno melihat tingkah lucu jaemin hanya tersenyum mencubit pipinya lalu memakan suapan yang jaemin jaemin berikan.

"nah pintar" jaemin terkekeh geli.

jaemin lanjut memakan bekalnya karena dia lapar ditambah masakan taeyong sangat enak.

jeno tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit jeno senang melihat jaemin yang seperti ini kembali ceria melupakan masalahnya sejenak.

"kau menggemaskan" ucap jeno tanpa sadar.

"hah? jeno berbicara apa?" tanya jaemin dengan mulut yang penuh, lucu.

"ah tidak lupakan saja, lanjutkan makanmu" lalu jeno kembali membaca bukunya jaemin hanya mengangguk saja lalu lanjut memakan.

  -

sekarang saatnya jam pulang sekolah jaemin dan jeno sudah ada di parkiran dan mereka berdua memasuki mobil lalu menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah.

hening. didalam mobil hanya ada keheningan yang melanda jaemin yang bosan akhirnya membuka suara  "jeno boleh aku mampir ke rumah ku untuk menemui ibuku?"  tanya jaemin sedikit ragu.

"untuk apa? bagaimana jika kau tersakiti aku tak mau melihat mu menangis" jeno berucap namun matanya fokus kedepan.

"aku rindu eomma ku jen kira-kira dia sudah makan apa belum ya" jaemin termenung.

jeno salut dengan jaemin dia anak yang baik dan perhatian namun kenapa orangtuanya memperlakukannya kurang baik jeno tak habis pikir apa yang ada di jalan pikiran keluarga jaemin.

"untuk apa kau perduli padanya" jeno sedikit menaikkan nada suaranya.

"bagaimanapun mereka orang tuaku" jaemin menatap jeno.

"lalu jika mereka orang tuamu mengapa dia selalu menyakiti mu lebih baik jangan kesana kau ingin mencari penyakit hati?" jeno berucap sehati hati mungkin agar tidak melukai perasaan jaemin.

jaemin menghela nafas berat ia tau mungkin orangtuanya akan mengusirnya apalagi kejadian beberapa hari lalu jaemin membantah ucapan ayahnya.

"tapi aku ingin bertemu mereka jeno aku merindukan mereka" jaemin menunjukkan wajah sesedih mungkin agar jeno luluh.

jeno menghela nafas menatap jaemin mana mungkin jeno menolak dengan muka jaemin yang dibuat-buat agar ia luluh,sangat lucu

"baiklah tapi sebentar saja bagaimana jika kau di pukul ayah mu" jeno menatap jaemin.

"memangnya kau siapa menyuruh nyuruh ku?" jaemin menatap jeno heran.

"ah aku hanya tak ingin kau tersakiti lagi jaem" ucap jeno gugup ia bingung mau menjawab apa.

"baiklah-baiklah terserah kau saja cepat aku ingin pulang ke rumahku" ucap jaemin acuh.

jeno hanya mengangguk dan melajukan mobilnya menuju rumah jaemin jeno tau rumah jaemin karena jaemin yang mengarahkannya.

                                           tbc

votment jangan lupa ya! makasih

tsundere | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang