mobil yang dikendarai jeno sudah sampai di halaman depan rumah jaemin rumah jaemin sangat besar sepertinya jaemin anak yang berkecukupan hanya saja kurang kasih sayang.
mereka berdua lalu turun dari mobil "jeno kau ingin ikut masuk?" jaemin membuka suaranya.
"ya takut kau di sakiti orangtua mu" balas jeno.
"baiklah ayo masuk" ajak jaemin.
ting tong
jaemin memencet bel lalu ada seorang pria cantik membukakan pintu nya dia ibunya jaemin na winwin jaemin tersenyum melihat eomma nya ia sangat rindu.
"hai eom—"
"oh kau jaemin ingat pulang juga kau kenapa tidak sekalian keluar dari rumah saja" potong winwin santai.
jeno hanya memperhatikan interaksi mereka jeno tak ingin mencampuri pembicaraan jaemin dan ibunya.
"eomma aku ingin minta maaf" jaemin menundukkan kepalanya.
"untuk apa kau meminta maaf itu tidak berguna kau anak yang tidak bisa di banggakan lebih baik kau pergi saja dari sini oh laki-laki ini siapa apa kau menjual tubuh mu untuk memenuhi kehidupan mu pada laki-laki yang di hadapanku ini?" winwin berucap terlampau sangat santai ia tidak tau jika perasaan jaemin sangat terluka.
jaemin meneteskan air matanya ia sontak kaget dengan ucapan yang winwin lontarkan ini benar benar keterlaluan winwin tidak memperdulikan bagaimana perasaannya dan hatinya yang terluka.
"untuk apa kau kesini pergi sana jangan pulang sekalian kau benar-benar menguras tenaga ku saja!" lalu winwin menutup pintunya dengan sangat keras.
"lebih baik pulang ayo jaem tidak baik berlama-lama disini" ajak jeno menarik tangan jaemin.
lalu keduanya melajukan mobil nya hanya ada keheningan jaemin masih terisak pelan hatinya sangat sakit tujuannya ingin meminta maaf namun jaemin mendapatkan kalimat yang tak seharusnya kelaur dari mulut winwin.
jeno menghela nafas menatap jaemin "apa yang kukatakan sudah jangan pedulikan mereka lagi" jeno mencoba menenangkan jaemin agar tidak menangis lagi.
jaemin hanya menatap ke jendela luar tidak mengeluarkan sepatah kata pun namun air matanya terus menetes.
jeno lantas memberhentikan mobilnya lalu memegang pundak jaemin untuk menatap nya "na dengar jangan dengarkan ucapan ibumu kan ada aku jadi tidak perlu bersedih jadi berhentilah menangis" jeno menyentuh pipi putih jaemin lalu menghapus jejak air matanya.
jaemin memegang tangan jeno yang menyentuh pipinya "terimakasih jeno kau baik sekali aku tidak tahu jika tak ada kau"
"tak masalah aku akan selalu ada untukmu aku akan mencoba melindungi mu sekuat tenaga ku" ucap jeno sorot matanya menatap jaemin.
"apa maksudmu?" heran jaemin kenapa jeno berbicara seperti itu.
"aku menyukaimu" jeno berucap lantang.
"apa yang kau katakan" jaemin mencoba mencerna ucapan yang baru saja jeno katakan jaemin masih tidak menyangka.
"aku menyukaimu na jaemin aku mencintaimu aku akan mencoba menjadi rumah untukmu tempat kau berkeluh-kesah aku tak ingin kau menyimpan kesedihan mu sendiri aku akan menyembuhkan luka di hatimu digantikan oleh kebahagiaan yang aku berikan padamu" jeno berucap tulus sambil memegang tangan jaemin.
jaemin menatap sorot mata jeno mencari kebohongan namun nihil yang jaemin lihat jeno berucap tulus tidak ada kebohongan disana.
"aku juga menyukaimu terimakasih kau telah mengerti apa yang kurasakan aku beruntung bisa mengenal dirimu" jaemin menatap sendu genggaman tangan jeno.
"sekarang kau tidak sendirian lagi sekarang kau ada aku jadi tak perlu sungkan jika ingin bercerita cobalah untuk terbuka" jeno mendekap jaemin membawanya ke pelukan hangat nya jeno tersenyum senang itu artinya mulai sekarang jaemin adalah kekasihnya
"aku mencintaimu" ucap jeno mencium surai jaemin jeno heran jaemin itu anak-anak atau sudah dewasa kenapa rambutnya memiliki aroma bayi jeno menyukainya.
"aku juga" jaemin membalas pelukan jeno.
"juga apa?" tanya jeno memastikan.
"mencintaimu" cicit jaemin pelan namun masih terdengar oleh jeno.
lalu mereka melepas pelukannya "sudah jangan menangis lagi nanti cantik mu hilang" ucap jeno sambil terkekeh.
"ish! aku tampan" jaemin mengerucutkan bibirnya lucu.
jeno yang melihat itu hanya terkekeh lalu mendekatkan wajahnya ke jaemin.
wajah mereka semakin dekat hingga hembusan nafas mereka beradu.
sontak jaemin kaget apa yang jeno akan lakukan "k-kau mau apa jeno" jaemin mencoba memalingkan wajahnya namun jeno dengan cepat memegang rahang tegas jaemin.
mendekatkan wajahnya hingga menepis jarak antara mereka jeno mendaratkan bibirnya di belah bibir ranum jaemin yang selalu mencuri perhatiannya.
jeno mulai menggigit bibir bawah jaemin manis itu yang jeno rasakan tanpa sadar jaemin melenguh "mmhh" namun jeno bukanya melepaskan ciumannya namun jeno justru memperdalamnya.
kaki jaemin tiba-tiba lemas jaemin mulai membalas ciuman jeno lalu jaemin menarik tengkuk jeno entah pergerakan darimana jaemin tiba-tiba membuka mulutnya memberi akses agar lidah jeno masuk kedalam rongga mulut nya.
jeno yang melihat jaemin membuka mulutnya ia tak menyia-nyiakan kesempatan lalu jeno memasukkan lidahnya ke dalam mulut jaemin mengabsen deretan gigi jaemin yang tersusun rapih.
jaemin kehabisan oksigen lantas jaemin menepuk dada jeno agar memberhentikan kegiatan bercumbu nya.
jeno yang peka jaemin kehabisan nafas dengan berat hati jeno melepaskannya hingga membentuk benang saliva.
yang pertama kali jeno lihat wajah sayu jaemin dengan pipi yang memerah padam jaemin terlihat lebih cantik batin jeno.
"ahhh" lega jaemin ia hampir mati jika jeno tak melepaskan pengautannya.
"maaf aku kelepasan" jeno kembali duduk ke tempat mengemudi nya.
"tak apa jen aku menyukainya hihi" ucap jaemin lucu.
"haha lucu sekali kekasihku ini" jeno mencubit pipi jaemin.
"hehe ayo pulang nanti keburu sore mommy nanti bisa marah rawrrr" jaemin mengikuti suara dinosaurus yang sering ia lihat.
jeno terkekeh geli melihat tingkah jaemin ingin sekali jeno memakannya ekhm.
"baiklah kau ingin langsung pulang tak ingin membeli eskrim dulu?" tanya jeno agar jaemin senang.
"AKU MAU!" seru jaemin antusias
"oke kita ke kedai eskrim dulu lalu pulang"jeno hampir menyalakan mesin mobil nya namun jeno merasa ada pergerakan dari jaemin jeno menoleh dan...
cup
kecupan yang seharusnya mendarat di pipi jeno namun kini mendarat sempurna di belah bibir jeno sontak jaemin kaget dan langsung memalingkan wajahnya malu pipinya memerah sangat kontras dengan warna kulit putihnya.
"tadi aku ingin mencium pipi mu namun kau tiba-tiba membalikkan wajahmu"jaemin berucap tetapi pandangan nya ke luar jendela jantung nya berdegup kencang untung kaca mobil yang jeno kendarai itu gelap jadi jika dilihat dari luar tidak bisa menembus ke dalam.
"tak apa sayang kau menggemaskan aku menyukai bibirmu rasanya manis aku ingin mencobanya lagi"kekeh jeno.
"ish diam! cepat aku ingin eskrim" jaemin melipat tangannya ke depan dadanya pura-pura merajuk.
"baiklah sweetie" jeno mencubit pipi chubby jaemin lalu menjalankan mobilnya menuju kedai eskrim.
tbc
votment jangan lupa ya! makasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere | nomin
Romansjeno itu kulkas berjalan namun jaemin menyayanginya. nomin bxb -promotion- READ MY NEW STORY (Dokter Jeno 🔞) Thank you!