3

499 53 0
                                    


Salah satu Mansion Kediaman
Keluarga Cortez —

Sesampainya Ten dan keluarganya di salah satu mansion keluarga Cortez, mereka takjub dengan betapa megah dan mewahnya mansion itu, jangan lupakan jejeran mobil-mobil mahal mulai dari limosin sampai Lamborghini dan Porsche yang menghiasi halaman depan mansion itu

Dua gadis beta itu sedari tadi tak henti membenarkan rambut, riasan, dan gaun mereka dan entah sudah keberapa kalinya mereka menyemprotkan parfum feromon itu di dalam mobil hingga Ten rasanya tidak bisa bernafas karena sesak dan juga mulai pusing dengan pekatnya bau parfum itu

Ibu tiri Ten langsung mengarahkan kedua anak gadisnya untuk masuk dan membaur dengan tamu undangan lainnya, sedangkan Ten ditinggalkan di mobil dan tidak diperbolehkan masuk oleh ibu tirinya

"Jangan berani-berani kau masuk ke dalam mansion itu jika tidak mau dipukuli sampai dirumah, mengerti?!" Ancaman dari ibu tirinya hanya mampu dibalas anggukan samar oleh Ten, dan akhirnya disinilah Ten menunggu

Di halaman belakang mansion itu yang dipenuhi dengan bunga mawar berbagai warna yang sangat indah walaupun hanya terlihat samar berkat bantuan lampu-lampu kecil yang menghiasi taman belakang itu

Walaupun diperlakukan demikian jahatnya, Ten tidak pernah marah kepada ibu tiri dan kedua kakaknya, karena hanya mereka yang dia miliki didunia ini, neneknya juga mendidik Ten untuk rendah hati dan selalu berbuat baik dan hormat kepada semua orang, terlebih ini adalah ibunya

"Ehh, kau siapa?" Ten yang sedang asik bermain dengan bunga-bunga mawar itu tiba-tiba dihampiri oleh seorang perempuan yang sangat cantik

"E-hm, a-ku.. M-maaf" Ten yang panik dan takut karena seperti tertangkap basah, langsung ingin melarikan diri, padahal tidak ada salahnya tapi Ten sangat takut dengan situasi yang memberikannya deja vu ini

Ten pernah dipukuli oleh ibu tirinya saat didapati sedang merawat tanaman milik mendiang ibu kandungnya di halaman belakang, lalu ibu tirinya menghancurkan pot bunga terakhir milik ibunya didepan mata Ten karena kesal

"Eh nak, jangan pergi dulu" Tangan Ten ditahan oleh perempuan itu dan hendak diajak kedalam mansion karena perempuan itu tidak mau ada satupun tamunya yang tidak menikmati pestanya

Ya benar, perempuan cantik yang mengampiri Ten adalah nyonya Cortez yang tadinya sedang mencari kedua anak nakalnya malah bertemu dengan seorang omega manis sedang bermain dengan bunga-bunganya

Ten tidak sadar bahwa dirinya sudah diseret perempuan tadi dan sudah berada di tengah-tengah ruangan pesta dansa yang sangat megah dan cantik

Ten terpukau dan ternganga, matanya tidak berhenti melihat kesana kemari, kepalanya tidak bisa diam untuk menengok ke kanan dan kiri dengan antusias, kelakuan omega manis itu membuat sang nyonya rumah sedari tadi menahan dirinya untuk tidak mencubit pipi Ten karena gemas

Sampai akhirnya mereka tiba ditempat berbagai macam kue yang membuat Ten sekali lagi berbinar, tapi seketika tangannya terhenti saat akan mengambil kue cokelat yang sudah didepannya

"Kenapa nak? Ambil lah"

"I-bu, T-ten nd-nda bo-leh di disini" Menyadari dirinya sudah terlalu jauh dan rasa takut terhadap ibu tirinya menyadarkan dirinya untuk segera pergi dari tempat itu

"Kenapa nak? Ibu gak ngerti.. Ohh itu anak ibu, kamu tunggu sebentar disini ya" Sang nyonya yang akhirnya menemukan salah satu anaknya dalam pandangannya menjadi sangat antusias untuk mengenalkan Ten dengan anaknya

Ten panik, wajahnya pucat dan tangannya gemetaran..

Sementara ditempat lain dalam mansion yang sama, anak tunggal keluarga Cortez merasa ada yang tidak beres dengan wolfnya yang terus berteriak dan mengaum

MATE!

MATE!

'Alesandro diamlah!' Tidak tahan, John akhirnya melakukan mindlink dengan wolfnya agar diam dan tidak membuatnya sakit kepala

'Oh fuck you! Our mate is here! My beloved soulmate is here! Go find my mate or I'm switching right here! Right now!'

John mengeluarkan geraman rendah dan terdengar buas, membuat beberapa bartender didekatnya langsung pergi menjauh karena Alpha mereka seperti mengeluarkan aura membunuh

Dengan jengkel dan kesal John pergi berlalu mengikuti arahan wolfnya ke area pesta dansa, semakin mendekat ke ruang pesta dansa, John semakin mencium aroma yang sangat memabukan hingga langkah kakinya tidak lagi mengikuti arahan wolfnya, hanya mengikuti kemana aroma yang sangat harum itu akan menuntunnya

Bruk!

"I-bu, maaf ma-maaf" Ten ditampar dan tersungkur jatuh, Ten tidak henti mengucapkan kata maaf kepada ibu tirinya sambil memegang tangan ibunya yang sedang menjambak dan menyeretnya keluar, aksi ibu dan anak tiri itu menjadi perhatian beberapa pasang mata di dekat mereka

Mengingat betapa besarnya ruangan itu dan banyaknya orang didalamnya, tidak semua orang juga memperdulikan mereka, tapi kejadian itu tidak lepas dari mata John yang sudah berubah warna kuning terang dan sedang menatap tajam ibu tiri Ten

"Mate"

;

Mated To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang