10

434 43 3
                                    


Selama perjalanan mereka, Ten selalu duduk di pangkuan John entah itu saling berhadapan atau Ten yang membelakangi John, mereka hanya berganti ke antara dua posisi itu

Tidak sekali atau dua kali Ten minta diturunkan, dari yang meminta baik-baik

"J—John to long tu-turunkan Ten"

"Hmm.. gak ah" Gumam John sambil mendusel manja di dada Ten karena keadaan mereka yang sedang berhadapan satu sama lain

Sedari tiga jam yang lalu, Ten pantang menyerah meminta Alphanya untuk menurunkannya karena jujur saja, walaupun para kru pesawat tidak memperhatikan mereka, tapi Ten tetap tidak nyaman bermesraan di depan orang lain seperti sekarang ini

Usaha selanjutnya Ten untuk minta turun yang versi agak kesel karena Ten harus ke toilet

"Jo, ma— mau ke Toilet"

"Ayo—

John hendak berdiri dengan Ten digendongannya

"No! Mau pip—pipis sendiri!" Ten mulai memberanikan dirinya untuk berbicara sedikit tegas kepada John karena sungguh Ten tidak tau berapa lama lagi bisa menahan pipisnya, ini adalah keadaan yang sangat mendesak

Tindakan menggemaskan itu membuat John menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan gemas dan tidak memakan anak ini, walaupun akhirnya digigit juga pipinya Ten sebelum akhirnya dengan berat hati melepaskan matenya itu untuk ke toilet sendirian

"Baiklah baiklah, pergilah sayang"

"Ga— Huh? Boleh?" Ten heran tapi belum sempat dijawab John, Ten langsung lari terbirit-birit ke toilet di bagian belakang pesawat

"Jangan lari!" Entah didengar atau tidak teriakannya, John hanya berharap Ten tidak terpeleset

Meminta kuda poni pelangi sepertinya lebih mungkin daripada Ten meminta kepada John untuk duduk sendiri

"Kenapa Ten g—gak bisa dud—uk sendiri?"

"Kalo bisa duduk di pangkuanku kenapa harus duduk di kursi?"

Jawaban yang mengesalkan memang, tapi melihat John yang begitu manja kepadanya di muka umum seperti ini, membuat hati Ten luluh

Sudahlah, Ten pasrah dan menyandarkan seluruh berat tubuhnya ke dada John dengan posisi Ten yang duduk membelakangi John di pangkuannya

Posisi itu bertahan selama beberapa menit kemudian yang akhirnya mereka sudah tiba di landasan pesawat kerajaan Werewolf di Switzerland bagian utara

.

Putra mahkota dan pasangannya sudah tiba di kerajaan dimana kedatangan mereka sangat di tunggu-tunggu semua anggota kerajaan dan rakyatnya

Bagaimana tidak? Putra mahkota sudah tidak pulang selama lebih dari 10 tahun, begitu menginjak usia dewasa, Putra mahkota langsung pergi berkuliah dan tidak kembali sampai saat ini

Tapi hal itu dimaafkan karena Putra Mahkota tidak pulang sendirian, melainkan membawa pasangannya yang otomatis akan menjadi pendampingnya saat pelantikannya naik takhta

Banyak yang antusias menyambut dengan senang hati, beberapa bahkan takut dengan kedatangan sang putra mahkota yang sudah membawa serta pasangannya, dan lainnya tidak segan-segan merencanakan kematian pasangan yang berpotensi besar naik takhta itu

John yang pulang sendiri saja sudah berbahaya, apalagi ditambah dengan sudah menemukan matenya, John menjadi tidak terkalahkan karena sudah memenuhi semua persyaratan naik takhta

"Anak berandal itu bisa naik takhta sekarang juga jika dia mau"

"Apa yang harus kita lakukan tuan?"

"Sit and wait.. I have a plan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mated To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang