4

517 53 0
                                    


Brak!

Dengan teganya seorang ibu membanting tubuh anak tirinya ke tanah, bak sebuah barang yang tidak berharga

Ten meringis mengusap lutut dan sikunya yang walaupun tertutup pakaiannya, tetap saja rasa sakit akibat terbentur ke tanah dengan cukup keras lumayan terasa

Meminta ampun dan meminta maaf adalah hal yang sudah sangat biasa Ten lakukan kepada ibu tirinya walaupun hal tersebut bukan salahnya, seperti yang sedang dilakukannya saat ini dengan tangan disatukan didepan dada dan sambil berlutut didepan sang ibu, Ten memohon ampun untuk tidak di pukul

Orang-orang di pesta dengan cepat mengabaikan kejadian menyedihkan barusan, mereka hanya mengira bahwa anak yang diseret barusan merupakan seorang pelayan atau salah satu budak tamu yang hadir

"Dasar anak tidak tau diri! Sudah ku bilang jangan masuk, kau bodoh atau tuli hah?! Dasar anak cacat, kau harusnya bersyukur aku masih mau menampung anak sialan sepertimu"

Menangis, hanya menangis yang bisa Ten lakukan, hatinya sakit tentu saja, tapi Ten tidak berdaya dihadapan ibu tirinya

Ten bisa dibilang anak yang kuat mental dan fisiknya, harusnya dia sudah mati saat ditenggelamkan oleh kedua kakak tirinya tapi dia bertahan karena bayangan nenek dan orang tuanya yang dulu menyayanginya

Harusnya Ten sudah mengalami depresi dengan semua tekanan yang dia terima, tapi anak itu hanya menerima dan mencoba memaafkan semua perlakuan jahat yang dia terima dengan polosnya

Entah kapan gelas kesabaran Ten akan mencapai batas penuhnya dan tumpah atau lebih buruk lagi meledak, untuk sekarang anak itu masih terlalu polos untuk kejamnya dunia

Ditengah asiknya sang ibu tiri melontarkan makian dan hinaan kepada anak tirinya, tiba-tiba sekelompok pria tinggi besar dan berjas hitam datang dibelakangnya dan hendak mengusir paksa perempuan itu

Ibu tiri Ten memberontak, dan Ten yang tidak mengerti mencoba merangkak menyusul ibunya yang hendak dibawa para bodyguard tapi seseorang menahan bahunya dan menariknya berdiri untuk dipeluk erat dan dengan tidak tahu dirinya membenamkan wajahnya ke ceruk leher si omega

Ten terdiam dan masih mencoba mencerna apa yang terjadi, di tengah kebingungannya, Ten tidak sadar bahwa Ibu dan kedua kakak tirinya telah di usir paksa oleh bodyguard suruhan John

"Astaga rupanya kamu disini, daritadi ibu nyariin kamu tau.. Lohh John? Ngapain?"  Nyonya Cortez sedari tadi kebingungan mencari omega manis diantara lautan manusia di ruangan itu, dan akhirnya setelah mendengar desas desus tidak mengenakan, sang nyonya rumah ingin mengecek kejadian itu sendiri dan ternyata malah bertemu dengan si omega cantik yang dicarinya sedang dipeluk erat oleh sulungnya

John terkejut mendengar suara ibunya dan ingin segera melepas pelukannya kepada si omega manis yang masih asing baginya, namun tubuhnya menolak bergerak dari posisi yang sudah terlanjur nyaman itu

Alih-alih beranjak dan melepas pelukannya, John justru semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh kurus Ten yang tinggi badannya hanya sebatas dada John, wajahnya semakin terbenam jauh hingga menimbulkan kecurigaan dibenak nyonya Cortez

"Damn, you finally found your mate huh?" Tiba-tiba Zio datang dan merangkul ibunya sambil meledek kakaknya

John benar-benar tidak ada tanda-tanda ingin melepas omega manis di dalam rengkuhannya yang sudah mulai memberontak ingin melepaskan diri karena merasa agak sesak di peluk se erat itu

"T-tuan ma-af, lep-lepas.. " Mendengar suaranya yang begitu lembut dan lirih membuat pikiran John semakin tidak terkendali dan ingin segera mengurung matenya ini di kamar pribadinya, John merasa mulai kehilangan akal sehatnya

"Ah maaf, maafkan aku.. Apa kamu terluka?" Tanya John dengan suara lembutnya yang membuat adik dan ibunya menganga tidak percaya, bahkan Alesandro tercengang dengan kelakuan humannya

Ten hanya balas menggelengkan kepalanya sambil menunduk tidak berani menatap mata John yang tajam dan seolah ingin memakannya

Merasa kurang puas dengan jawaban omeganya, John menyentuhkan jemarinya ke dagu Ten untuk secara perlahan mendongakan wajah cantik itu untuk ditatapnya

Ketegangan jelas sangat terasa diantara keduanya, yang membuat nyonya Cortez segera menarik Zio menjauh dan memberikan waktu berdua untuk pasangan mate yang baru bertemu itu

Jantung Ten berdegup sangat kencang, sama halnya dengan John yang merasakan euforia menyenangkan di dadanya karena akhirnya bisa mengetahui wujud matenya yang ternyata merupakan seorang omega lelaki yang sangat manis, cantik dan tampan, sungguh merepotkan perasaan saja

Kupu-kupu seperti berterbangan didalam perut Ten karena saling menatap dengan John yang adalah Alphanya, sungguh Alphanya sangat tampan dan memiliki aura yang sangat kuat membuat Ten terintimidasi dan merasa aman disaat yang bersamaan

Perasaan menyenangkan apa ini? Seumur hidup Ten maupun John belum pernah merasakan perasaan dimabuk cinta seperti ini, hingga naluri menuntun mereka untuk bersatu dalam ciuman pertama yang sangat manis

Beberapa kecupan diberikan John ke bibir Ten yang merah seperti kedua pipinya yang sedang tersipu malu, dan lanjut mengecupi seluruh permukaan wajah Ten

Ciuman pertama mereka benar-benar menunjukan betapa buruknya Ten dalam berciuman dan betapa lihainya lidah John dalam menikmati mulut omeganya

"Hahh.. Ehm.. A-ku aku.. Nafas" Ten sampai tidak bisa berbicara dengan benar adalah bukti betapa intensnya ciuman John hingga berhasil mengacaukan Ten

"Maaf sayang, aku akan membawa kamu pulang.. Apakah kamu bersedia?"

"Ma-af maaf, sa-ya haru harus pu-pulang ke rumah.. Nan nanti, ibu marah" Susah payah Ten berusaha mengucapkan kalimat itu untuk memberikan pengertian kepada Alphanya, namun John langsung mengeluarkan feromonnya yang dapat mengintimidasi sekitarnya pertanda dia tidak suka dengan respon omeganya

"Tidak, kamu pulang denganku dan tinggal bersamaku mulai sekarang" Tanpa menunggu respon lain dari omeganya, John langsung menggendong Ten ala koala dan pergi menuju mobilnya untuk pergi ke apartemen pribadinya yang tidak jauh dari mansion orang tuanya

Tidak mungkin mereka terbang ke Switzerland malam ini untuk pulang ke mansion John, Alpha itu tidak mau membuat omeganya kelelahan di perjalanan yang panjang itu

Tiba di mobil dan Ten gugup setengah mati dan sangat takut sehingga tanpa sadar Ten melakukan kebiasaan buruknya saat gugup yaitu mengigit jemarinya hingga tanpa sadar sampai terluka

John menyadari hal itu dan segera menepi sebentar untuk menarik Ten ke pangkuannya, Ten didudukan mengangkang dipangkuan John dan menghadap ke arahnya di kursi kemudi

Tempatnya yang agak sempit membuat tubuh kecil Ten terhimpit hingga bersandar di dada bidang John yang terasa nyaman untuknya, hingga tanpa sadar sepanjang perjalanan Ten tertidur di pangkuan John yang sedang mengemudi

John tersenyum dan mengelus punggung omeganya yang tertidur pulas sambil mengigaukan kata-kata yang menyakiti hati John

'Bu bu, jang.. jangan pu-pukul Ten'

;

Mated To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang