20. Menebus Waktu Yang Hilang

485 52 2
                                    


Author pov

Bulan demi bulan berlalu, tibalah saatnya hari kelahiran minjeong.

Semua keluarga menunggu di luar ruang persalinan….
Teriakan demi teriakan terdengar dari dalam sana.

"Aaaaaarrrrgghhh!!"

"Eommaaaaa!"

"Appaaaa!!!"

Minjeong memang usil sejak dalam kandungan. Dan begitu pula sekarang. Setelah membuat ibunya berteriak dan menangis selama hampir satu jam, anak itu barulah mau keluar dari dalam perut.

Bayi minjeong menangis sangat keras. Kedua kakinya menendang-nendang seolah tidak rela ditarik paksa lahir ke dunia. Mungkin jika bayi itu bisa bicara, ia akan mengatakan.. "dokter brengsek! Aku masih ingin di dalam, tahu!!"

"uri ttal!" taeyeon menyentuh tangan mungil itu, saat dokter menaruhnya di atas dadanya untuk mendapatkan ASI pertamanya. Rasa sakit yang melandanya seketika lenyap, saat tangisan si bayi berhenti.

Ia menemukannya…. Sumber makanan pertamanya.

Tangis haru menyelimuti keluarga kim.

Kakeknya menjadi orang pertama yang merebut bayi itu dari taeyeon. Ia berterima kasih karena minjeong telah lahir, sekaligus memohon ampun karena dulu sempat berucap yang tidak pantas.

"Gomawo aegi-yah.. Gomawo!" Tuan kim menciumi bayi yang masih berlumuran darah itu. Sampai suster harus sedikit memaksa mengambilnya, karena bayi minjeong akan dimandikan.

"uri aegi!!" kakak ipar taeyeon tidak kalah bahagia…
Akhirnya, harapan mereka untuk mendapatkan seorang bayi, kini dapat terwujud……. Si mungil yang aktif langsung mencuri semua cintanya. Ia pun memeluk suaminya, lalu berlari pada taeyeon.

"Gomawo taeyeon-ah, telah melahirkan bayi yang cantik. Neomu Gomawo!!" kakak iparnya nyaris berlutut.

Melihat semua orang menaruh banyak cinta pada bayi kecilnya, membuat taeyeon merasa terharu. Ia pun kembali meneteskan air matanya.

****

["chukahae, taeyeon-ah!"

Dalam tidurnya, taeyeon bertemu dengan jessica.
Sahabatnya itu memakai gaun putih yang sangat cantik.


"Sica-yah!"

Taeyeon ingin memeluknya, tapi tidak bisa.

Jessica tersenyum padanya, membuat taeyeon merasa bersalah karena telah melahirkan anak dari yuri.

"mianhae!"

"gwaenchana!" tubuh itu semakin bersinar.

"Sica-yah…!"

"tolong jaga giselle, sampai yuri dapat menerima kehadirannya!" jessica terlihat sedih.

"tentu! Kau tidak perlu memintanya. Putrimu adalah putriku juga."

"Gomawo, taengoo-yah.. Sekarang aku harus pergi!"

"andwae! Aku masih ingin bersamamu!" taeyeon berusaha mencegahnya.

"kau harus menjaga putri kita!" jessica mendekat.. Mereka akhirnya bisa berpelukan, sebelum dirinya menghilang.

"Sica-yaaah!!" taeyeon terjaga dari tidurnya….]

Wheel (Damn Cousin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang