17. Setitik Cahaya

411 58 6
                                    


Giselle sedang berjalan-jalan di lorong rumah sakit, lalu tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah ruangan di depannya.

Ia memiringkan kepalanya. Memastikan orang yang berada di dalam sana adalah yoona.

"sedang apa gomo di sana?" pikirnya. Giselle pun memberanikan diri untuk membuka pintu.

Yoona duduk di ranjang dan membelakanginya. Tapi dari posisi tangannya, ia seperti sedang menggendong sesuatu.

Giselle menyentuh pundaknya sambil memanggilnya.

"gomo!"

Perempuan itu menoleh sambil tersenyum, tapi ternyata dia bukan yoona.

Seorang bayi mungil menggeliat dalam gendongannya.

Giselle terdiam dan tanpa sadar air matanya menetes.

"annyeong… uri ttal!" perempuan itu memanggilnya dengan lembut.

"eom-ma?" hatinya berdebar saat tangan perempuan itu menyentuh wajahnya.

Seketika bayi di gendongannya menghilang dan tergantikan oleh giselle.

"eomma!!" giselle menangis di atas pangkuan perempuan yang tidak lain adalah jessica jung. Ibu kandungnya yang tidak pernah ia temui sejak ia dilahirkan. "eommaaa!!!" suaranya gemetar…… Jadi seperti inikah rasanya pelukan seorang ibu?

Hangat.

Meskipun baru pertama bertemu, namun ikatan batin mereka sangat kuat…. Giselle merasa sangat nyaman dan tidak ingin beranjak sedikitpun.

Jessica mengelus kepala putrinya.

"yeppeuda… uri ttal…"

~~Chuu~~

Jessica mengecup puncak kepala giselle.

"eomma! Kenapa baru datang? Aku sudah lama merindukanmu.." air matanya tidak berhenti mengalir.

Lalu tiba-tiba, datanglah seseorang ke ruangan itu dan melihat ke arah  mereka.

Jessica tersenyum pada orang itu, lalu mengulurkan tangan padanya.

Giselle melihat interaksi ibunya dan orang itu, dan langsung merasa takut.

"jangan bawa eommaku!!" giselle reflek memeluk jessica… tapi ibunya hanya tersenyum.

"geogjeongma, uri ttal!... dia bukan ingin membawa eomma, tapi ingin menemanimu."

"menemaniku? Waeyo? Bukankah eomma sudah bersamaku?"

"eomma selalu bersamamu…. Sekarang ikutlah bersamanya!"

"shireoyo!"

Giselle dan orang itu saling berpandangan. Tapi dia tidak bicara sepatah katapun. Dia hanya mengulurkan tangan kecilnya.

Giselle melirik ibunya….. jessica mengangguk. Giselle pun dengan ragu-ragu menerima uluran tangan itu.

Hangat. Sama seperti tangan ibunya.

"hey! Kau mau membawaku kemana?"

Orang itu terus menariknya berlari. Dan giselle tidak bisa melepaskan tangan mereka.

"Eommaaa!" giselle menoleh ke belakang. Dan ibunya perlahan memudar.

"annyeooooong!!" jessica melambaikan tangannya.

Wheel (Damn Cousin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang