5. Pulau Jeju

461 72 8
                                    

Hari keberangkatan pun tiba. Sooyoung mengantar ryujin dan minjeong sampai gerbang sekolah.

"PERHATIAN!!" 

hyoyeon bicara dengan pengeras suara di tangannya. 

"berbaris rapi sesuai dengan nomor bis kalian! Ppali-ppaliiii!!"

Ryujin mencuri lihat pada rombongan bis yang akan dinaiki minjeong..

"Yaa! Apa ada yang ketinggalan?" lia menyenggol lengan nya.

"ah, aniya!" ryujin pun kembali memeriksa rombongan mereka.

Sooyoung memasukan ransel dan kursi roda minjeong ke dalam bagasi, setelah ia mendudukkan nona kecilnya ke atas kursi bis.. 

"haksaeng-ah, apa kau pembimbing mereka?" ucap sooyoung pada salah satu siswa yang memakai  pengikat merah di lengannya. 

"ne!" jawab yeji. Lalu sooyoung langsung menggenggam kedua tangannya. 

"tolong jaga uri agassi!.... Dia sedikit manja, tapi dia sangat imut." sooyoung lalu memberikan kartu namanya.... "jika terjadi sesuatu, tolong hubungi nomorku!" 

"ne!" yeji mengangguk dengan sopan. 

"ah, Gomawoyo haksaeng!!" 

Minjeong yang melihat dari dalam bis, merasa sedikit malu. 

"ahjumma jebal! Aku bukan anak TK!" ucapnya pelan. 

Setelah memastikan semua sudah masuk, barulah para siswa senior dan juga guru naik ke dalam bis. 

Saat berjalan, yeji melihat minjeong duduk dengan temannya, namun sepertinya mereka tidak terlalu dekat, karena anak sebelah minjeong tampak cuek. 

"hey! Mau bertukar tempat duduk?" ucapnya pada anak di samping minjeong. 

Melihat handband yang melingkar di tangan yeji, anak itu pun langsung berdiri. 

"ne, seonbaenim!" 

Minjeong menggeser kakinya, memberi jalan untuk anak itu. Lalu yeji tiba-tiba mengangkat minjeong , dan memindahkannya agar duduk di dekat jendela. 

"s-seonbaenim?!" minjeong terkejut. 

"aku akan lebih tenang jika kau duduk di sini!" yeji lalu duduk di sebelahnya. Dengan begitu, jika tidak sengaja terjadi guncangan di perjalanan, yeji dapat menahan tubuh minjeong agar tidak jatuh. 

"kamsahamida!!" minjeong menundukan kepala. 

"ne!" 

Yeji memperhatikan penampilan minjeong. Memang imut. Lebih imut dari foto yang ditunjukan ryujin tempo hari. 

Sementara itu, karina memilih kursi paling belakang. Dan langsung menempelkan kepalanya ke sandaran kursi. 

"haiish! Bisnya bahkan belum bergerak!!" hyoyeon menggelengkan kepala, melihat karina yang sudah tertidur dalam hitungan detik. 

Ketiga bis mulai melaju beriringan. 

Somi duduk dengan giselle setelah mengusir lia. 

"menyebalkan sekali dia!" lia pindah ke samping ryujin dengan kesal. 

"biarkan saja! Bukankah lebih baik duduk denganku?" ryujin memberikan air bekas minumnya pada lia, tapi lia menolaknya. 

"aku tidak haus!"

"kalau begitu, mau mendengarkan musik bersama?" ryujin mencabut salah satu earphone nya, kali ini lia menerimanya. 

****

Wheel (Damn Cousin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang