11. Karin Nakal

843 55 7
                                    

Menjelang pagi, udara menjadi semakin dingin. Ryujin merangkak naik ke atas tempat tidurnya dalam kondisi setengah sadar, dan langsung masuk ke dalam selimut.

hangat..

Tanpa ragu ia memeluk orang yang tertidur di sampingnya,.
Mungkin  ia pikir kalau orang itu adalah minjeong, padahal itu adalah chaeryeong.

Hujan masih enggan berpisah dengan tanah….
Butiran-butiran kecil terus berjatuhan tanpa henti, membelai mesra dedaunan dan bunga-bunga.

Di kamar utama, tidak terjadi apapun. Minjeong tidur dengan tenang dalam dekapan karina. Lain halnya dengan kamar seberang.

Bergabungnya ryujin di tempat tidur, membuat chaeryeong berada di tengah-tengah  dekapan ryeji.

Saat matanya terbuka, ia melihat yeji masih terlelap di hadapannya.

Chaeryeong terdiam sesaat, memperhatikan lebih dekat wajah seniornya itu.

"neomu yeppeuda!" kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.

"neodo!"

Alangkah terkejutnya chaeryeong, saat seseorang merespon kata-katanya.

Bukankah yeji masih tidur? Mulutnya bahkan tidak bergerak. Lalu siapa yang berbisik barusan.

Kesadaran Chaeryeong mulai kembali sepenuhnya… seseorang memeluk tubuh  dari belakang?

Dengan perasaan malu dan takut, chaeryeong pun berbalik menghadap orang itu.

"ryujin seonbaenim??" ucapnya pelan.

Ryujin mendengarnya, tapi enggan membuka mata. Ia hanya menarik chaeryeong dan menjadikannya bantal manusia.

"masih pagi, sepupu kim." ucapnya. Ryujin benar-benar mengira kalau itu adalah minjeong.

Sementara itu, yeji pun merapat pada chaeryeong untuk mencari kehangatan.

Astagaaaa!!
Sekalipun Chaeryeong tidak pernah bermimpi akan terjebak dalam kecanggungan seperti ini.

"minjeong-ah, tolong aku!!" teriaknya dalam hati.

Seandainya minjeong ada di sana, pasti anak itu akan mengabadikan moment langka itu dengan ponselnya. Tapi saat ini, dia sedang sibuk dengan urusannya sendiri.

Lain kali saja yah chaeryeong, bantuin kamunya, hehe..

~chuu~

Tanpa sengaja, ryujin mencium pipi chaeryeong, membuat anak itu semakin tidak bisa berpikir jernih. Belum lagi tangan yeji yang gentayangan kemana-mana.

"Eotteokhajyo?"

chaeryeong benar-benar ingin kabur, tapi tubuhnya terkunci oleh dua orang ini.

***

****

Beberapa hari kemudian…

Pada suatu pagi hari yang cerah, Sooyoung harus menjadi sasaran kemarahan minjeong.

Anak itu terus menggerutu setengah menangis, karena bangun kesiangan.

"ahjummaaaa, kenapa tidak membangunkanku? hiks.. hiks.. Dasar jahat… aku akan mengadukanmu pada eomma agar kau dipecat hiks.. hiks.."

Sooyoung hanya bisa diam setelah berkali-kali meminta maaf.

Bukan tanpa alasan, sebenarnya tadi pagi ryujin berniat membangunkannya, tapi dia melihat minjeong tidur dengan nikmat. Anak itu bahkan terlihat seperti sedang tersenyum dalam tidurnya.

Wheel (Damn Cousin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang