Si Bungsu

Haechan hilang

Pagi yang cerah Taeyong dibangunkan oleh suara alarm yang selalu setia membangunkannya setiap pagi, Taeyong langsung bangun dan menggeliat lalu bangkit dari Kasur Empuknya.

Taeyong adalah anak Sulung dari keluarga yang sangat berada. Di umurnya yang masih muda taeyong harus dituntut untuk mengelola perusahaan besar milik kedua orang tuanya itu terjadi karena kedua orang tuanya menginggal pada saat haechan masih kecil, oleh karena itu Taeyong dipaksa menjadi dewasa karena keadaan.

Setelah Mandi Taeyong berjalan keluar kamar menuju kamar si bungsu untuk membangunkan nya, Taeyong masuk lalu membuka gorden kamar haechan setelah itu berjalan kearah kasur empuk Haechan, Taeyong langsung tersenyum melihat pergerakan kecil dari haechan karena merasa terusik oleh keberadaan Taeyong.

"adek bangun sayang" kata Taeyong lembut sambil mengelus rambut haechan.

Jika Taeyong melihat haechan seprti ini dia langusng merasa sedih karena Taeyong merasa kasihan pada Haechan, selama ini Haechan tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya yang sudah Lama meninggal, itu yang membuat Taeyong sangat sangat menyayangi haechan si adik bungsunya.

"eghhh" Haechan menggeliat dari tidurnya, dia terbangun mulai membuka matanya tersenyum melihat Keberadaam Taeyong di hadapannya.

Haechan merentangkan tangannya minta di peluk dan Taeyong langsung memeluk adik kesayangannya itu.

"jam berapa skrg bang ?" tanya haechan melepaskan pelukannya dan mengucek ngucek matanya, namun Taeyong mengentikannya

"kebiasaan jangan di kucek syang, nanti matanya sakit"

"ini gatal Bang" rengek Haechan Lucu

setiap melihat kelakuan Haechan Taeyong merasa gemas dan Taeyong langsung mencubit pipinya "ihhh abang sakit tau" Rengek haechan lagi.

"habisnnya kenapa sih kamu gemesin sih. ayo ah mandi siap siap nanti kamu kesiangan" Taeyong pun membantu Haechan bangun dan membiarkan Haechan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah itu Taeyong menyiapkan Seragam sekolah Haechan, menyimpannya di meja belajarnya lalu pergi dari kamar adiknya.