3

1.8K 232 10
                                    

Ehehehe makasihh sudah vote dan baca cerita ini ♡

aku gaakan bosen ingetin kalian klo ini lapak Geto uke, jadi jangan salah lapak yaw

Selamat membaca♡

Selamat membaca♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Mata biru berkilauan bak permata itu tengah sibuk memandang sang surai hitam yang terlelap.

Ya, setelah aksi berpelukan itu, Gojo dan Geto tidur bersama, saling memberikan kehangatan bagi satu sama lain.

Gojo memandang wajah sang pujaann hati dengan intens, tak ingin melewatkan sedetik pun. Wajah Geto terlihat indah diterpa sinar bulan yang masuk lewat jendela yang tidak ditutup. Sungguh, dimata Gojo Satoru sekarang Geto terlihat bak malaikat yang datang untuk dirinya seorang.

Sibuk melamun menatap wajah sang pujaan hati sampai tak sadar kali.at meluncur keluar dari belah bibirnya.

" suguru, kita yang terkuat kan ? "

" ya, kita yang terkuat "

Dengan itu Gojo keluar dari lamunannya, menemukan Geto yang telah bangun sambil menatap dirinya.

" ah, kau sudah bangun rupanya "

" tentu, kau pikir siapa yang tidur sambil menjawab pertanyaan konyol mu tadi, arwah ? " ujar Geto, mereka berdua pun tertawa atas hal yang sepele itu.

Selesai tertawa pun Geto beranjak dari kasur, berjalan menuju pintu kamar Gojo, berniat meninggalkan tempat itu.

" kenapa pergi ? "

" bodoh, tentu saja untuk bersiap siap menjalankan misi " ia terus berjalan sambil menjawab pertanyaan Gojo.

" aku ikut " Gojo berniat ikut bersiap, namun Geto mencegahnya.

" tidak, istirahatlah saja. Tenang, akan kubelikan oleh - oleh. "

Mendengar itu membuat Gojo kesal, namun hatinya juga menghangat mengetahui sang pujaan hati peduli padanya.

Yasudahlah, benar kata Geto. Lebih baik ia beristirahat dan memulihkan diri agar bisa melindungi Geto pada misi selanjutnya.

Ahh, ia tak sabar menunggu sang pujaan hatinya tuk pulang nanti.

















*BUAKH

Tubuh Geto terlempar menghantam tanah dengan keras. Cairan merah segar mengalir dari celah bibirnya.

' Tetua sialan ! Kenapa tidak bilang jika kutukan tungkat khususnya lebih dari satu ?!'

Sial, rasanya Geto ingin terus - terusan mengumpat. Bagaimana tidak, para tetua itu tak mengatakan bahwa kutukan tingkat khusus yang mereka lawan ini ada sekitar dupuluh ?!

Mereka pikir bagaimana hanya dengan dua orang bisa membunuh duapuluh kutukan sialan itu, apalagi dengan keadaan mereka yang sebenarnya belum benar - benar pulih. DASAR MONYET SIALAN!

Finally, i found you [SATOSUGU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang