Five : Meet

9 2 0
                                    

Sebuah mobil sedan mewah berhenti tidak jauh dari halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah mobil sedan mewah berhenti tidak jauh dari halte. Cahaya lampu jarak jauhnya menyoroti seorang gadis yang tengah duduk disana__Sendirian. Itu benar seorang gadis kan? Jimin tidak mungkin salah lihat.

Masalahnya dia tidak bergerak sama sekali dengan kepala yang tertunduk kebawah. Membuat rambutnya terjatuh sehingga menutupi sebagian wajahnya. Alih-alih itu adalah hantu.

Jimin membuang jauh-jauh persepsi buruknya itu. Ia mematikan mesin mobil kemudian turun, memberanikan diri melangkah mendekati gadis tersebut. Jimin sedikit menyibak rambut gadis itu dengan tangan gemetar. Dirasakannya hembusan angin dingin yang membuat bulu kuduknya meremang seketika. Mendadak rasa takut melingkupi Jimin, membuat detak jantungnya bekerja lebih cepat. Mengingat ini sudah tengah malam.

Tapi gadis itu, Jimin mengenalinya setelah sebagian wajahnya dapat ia lihat. Itu Hanbyul. Dia___tertidur.

Hanbyul tersentak kaget, padahal Jimin sudah membangunkannya pelan-pelan. Matanya perlahan mengerjap sebelum terbuka sempurna.

"Kau sedang apa disini?" Tanya Jimin.

"J-jimin? A-aku sedang menunggu bus"

"Menunggu bus? Apa kau tahu ini sudah jam berapa?"

Hanbyul melirik pada arloji yang ia pakai di pergelangan tangannya. Seketika membolakan mata dan kembali menatap Jimin.

"Benar. Sekarang sudah pukul sebelas malam. Dan kau masih menunggu bus disini? Bus sudah tidak beroperasi diatas jam sepuluh"

"T-tapi aku tadi___aish bagaimana bisa aku tertinggal bus nya"

"Karena kau tertidur,"

Hanbyul terdiam. Raut wajahnya tampak memperlihatkan kegelisahan. Bagaimana ia bisa pulang kalau bus nya saja sudah tidak beroperasi. Apa Hanbyul harus jalan kaki sampai apartemennya?

"Kau bisa ikut dengan ku, aku akan mengantar mu pulang" Tawar Jimin seakan mengerti apa yang Hanbyul pikirkan.

"Tidak usah banyak berfikir, apa kau akan tetap disini sampai besok?"

Hanbyul menggeleng, lalu mengangguk setelahnya. Menyetujui ajakan Jimin untuk pulang bersamanya. Lebih baik menebeng pada Jimin sekali daripada harus mengorbankan kedua kakinya untuk berjalan sampai apartemen yang jaraknya tidak dekat.

"Kenapa kau bisa sampai tertidur disana?" Tanya Jimin sembari memasang safety belt-nya.

"Aku.. lembur hari ini, cafenya disewa seseorang untuk pertemuan keluarganya. Jadi aku pulang lebih larut dari biasanya. Aku hanya ingin memejamkan mata sebentar awalnya dan tidak tahu kalau ternyata aku akan terlelap secepat itu"

Jimin mengangguk paham. Ia mulai menancapkan gasnya, melaju dengan kecepatan sedang__menyusuri jalanan yang sepi dengan pohon-pohon besar dan lampu penerangan di sepanjang jalan kanan kirinya.

Truth Issues || j.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang