Part 1.2 - It's Okay, I'm Fine

151 9 3
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho lanjutan dari cerita yang sudah diupdate ditwitter (himawaridongi). Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Cerita ini hanya beberapa part, semoga kalian suka. Happy Reading Yall~

--- Part 1.2 ---

Gedung Utama Mahardika Group, 01.22 PM

              Rapat internal hari ini berlalu tanpa reaksi apapun dari Keenan. Lelaki itu banyak terdiam bahkan termenung, seakan memikirkan sesuatu. Rere dan beberapa asisten berusaha mengambil alih dan mendominasi dalam rapat tersebut.

              Ketika Keenan kembali keruangannya, Rere menaruh sebuah koran berisi real estate yang sedang menjadi perbincangan beberapa grup besar. Banyak yang memperebutkan tanah tersebut karena jangka panjang yang cemerlang, tetapi Keenan tidak berselera untuk melirik koran itu. Sehingga Rere meyakini ada yang berbeda dari Keenan.

"Ada apa, Pak?"

"Hm?"

"Ada sesuatu?" Seakan Rere paling mengerti keadaan tuannya, Keenan berusaha menutupi. Ia hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Paling tidak Saya bisa bantu semampu yang Saya bisa."

               Keenan memainkan jemarinya diatas meja, dengan tangan kosong tentunya. Kemudian melirik Rere dengan ragu.

"Apa ada masalah dengan Ibu?"

"Saya enggak paham sama perasaan wanita. Pusing, Re." Akhirnya Keenan berbicara. Rere berdiri lebih dekat supaya bisa menyimak dengan jelas. "Akhir-akhir ini memang hubungan Kami sedang tidak baik. Tapi—Saya sudah yakin bahwa semalam bisa membaik. Bahkan Kita melakukan—Ah! Maksudnya bisa berdua dalam keadaan pikiran yang rileks. Tapi setelah itu..."

"Setelah itu?"

"Anna menghindar dari Saya. Entah Saya salah apa." Terlihat ada raut kesedihan dari wajah Keenan.

"Ibu butuh suasana baru mungkin Pak? Tapi memang ada baiknya ada ruang untuk saling terbuka satu sama lain." Usul Rere dengan sopan.

"Kamu belum pernah ya berhadapan dengan Istri Saya yang keras kepala?" Keenan menghela napas panjang. "Saya sudah berusaha supaya Dia enggak terlalu lelah karena mengurus rumah, dan juga anak-anak. Tapi saran Saya malah ditolak mentah-mentah."

"Ada waktu untuk seminggu kedepan, Pak. Kebetulan jadwal minggu depan enggak sepadat kemarin-kemarin. Barangkali Bapak berminat untuk ambil cuti." Rere meraih tab miliknya kemudian memperlihatkan kalender kantor. Keenan sedikit berpikir.

"Apa tidak apa-apa?"

"Kebetulan ada destinasi bagus untuk liburan keluarga, kalau Bapak setuju akan Saya urus sampai hari kepulangan." Tawarnya.

"Nanti Saya bicarakan dulu sama Anna." Ucap Keenan.

Apartement Keenan dan Anna, 06.34 PM

                 Keenan datang disambut oleh Aaron dan Abel. Sedangkan Anna sibuk mencuci piring, terlihat dari wajahnya yang serius dalam melakukan sesuatu. Bahkan ketika suaminya datang pun, Anna hanya mengulas senyuman. Keenan harus bersabar dan tidak boleh tergesa-gesa, terlebih ada anak-anak disini.

"Anak Papa udah pada makan belum? Hm?" Tanya Keenan sambil menggendong Abel.

"Belum, Pa." Jawab Aaron sambil menggeleng-gelengkan kepala. Keenan mengusap kepala anak pertamanya.

"Loh? Tumben Abang belum makan."

"Iya soalnya berasnya habis, Mama mau selesaikan piring-piring kotor ini dulu baru turun kebawah." Sela Anna.

Special Part Of Hapi Mari (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang