Part 2.1 - Awan

134 12 1
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho lanjutan dari cerita yang sudah diupdate ditwitter (himawaridongi). Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Cerita ini hanya beberapa part, semoga kalian suka. Happy Reading Yall~

---Part 2.1---

"Abel sayang—" Kali ini Rika menghampiri Abel dan menggendong anak itu didepan Christian. Anna menangkap pemandangan seperti itu tentu merasa keberatan. "Abel mau ketemu Papa ya?"

"Rika—rupanya Kamu sudah besar ya." Sahut Christian terkekeh.

"Iya, Opa."

"Bagaimana kabarmu sekarang? Opa pikir Kamu akan menetap selamanya di German." Balas Christian sambil memegang tongkatnya dengan kedua tangannya.

"Tentu saja setelah Opa memutuskan perjodohan Kami secara sepihak." Ucapan Rika sedikit menyinggung. "Kebetulan setelah Papi pensiun, Rika harus meninggalkan negara itu."

"Kamu anak yang berbakti." Nampaknya Abel tidak merasa risih atau terusik dengan dekapan Rika. "Jadi—kapan akan meneruskan jejak Keenan? Keenan saja sudah bisa mencetak sampai dua anak yang lucu."

Langkah Keenan mendekat kearah Rika dan juga Christian, Aaron langsung berlari kearahnya. Si jagoan menggandeng tangan kekar Papanya dengan manja. Christian semakin senang melihat cucu kesayangannya ada didekatnya.

"Abang senang? Udah mainnya? Mama mana?" Tanya Keenan dengan pelan.

"Abang mau es krim."

"Nanti ya sayang."

"Mau es krim, anak manis? Ayo ikut Tante." Kata Rika mencoba selangkah lebih dekat dengan Aaron. Rika mengulurkan satu tangannya kearah Aaron, sedangkan satunya lagi sudah mengunci posisi untuk mendekap Abel.

"Sini Abelnya—"

"It's Okay, Abel anteng sama Aku." Jawabnya. Dari sebrang sana, Anna hanya terdiam sendirian sambil menaruh beberapa mainan Abel kedalam tas khusus. Keenan berjalan santai mendekat kearah Istrinya.

"Kamu kok sendirian aja, Sayang?" Tanya Keenan sambil merangkul pinggang Anna. Anna tetap diam tanpa suara, Keenan pun kebingungan. "Kok diam aja?"

"Kamu tahu sendiri, kan? Aku susah buat akrab ditempat seperti ini." Balas Anna tanpa ekspresi apapun.

"Sabar ya—sebentar lagi. Aku akan pamit sama yang lain."

"Enggak apa-apa, Keenan. Aku sama anak-anak bisa tunggu dimobil sampai Kamu selesai." Usul Anna. Keenan berpikir sejenak, kemudian menggeleng-gelengkan kepala.

"10 menit lagi Kita pulang." Keenan tersenyum.

"Loh? Acaranya bukannya masih panjang, Keenan?" Tiba-tiba Rika bersuara.

"Yah—Papa... Abang masih mau main disini sama Tante Rika." Ucap Aaron dengan nada memohon. Ekspresi wajah Anna berubah menjadi datar. "Mama—Abang masih mau main disini."

"Abang, kan tadi udah main sama teman-teman." Sanggah Anna sambil mengusap kepala anaknya. "Kita pulang ya, Sayang?"

"Enggak mau!" Tolak Aaron. Keenan berusaha menengahi dan membisikkan sesuatu pada anak itu. Selang beberapa detik, Aaron tersenyum.

"Janji ya, Pa!" Sahut Aaron sambil menggandeng tangan Keenan.

03.22 PM

Setelah berpamitan dengan yang lain, Keenan dan Anna memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang pun, Aaron yang sudah lihai berbicara, menceritakan bahwa Rika adalah sosok wanita yang baik. Keenan tetap fokus menyetir, Anna sudah terlelap sambil mendekap Abel dalam pangkuannya.

Special Part Of Hapi Mari (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang