12. Ada apa dengan mereka

1.7K 182 22
                                    

Kecewanya sudah memuncak, hingga akhirnya ia lelah dan memilih melupakan

"Halo mungil" ucap lelaki tinggi itu yang asik memandangi pacarnya yang sedang belajar di perpustakaan.

"Kok disini?" Tanya Rehan dengan sedikit kebingungan.

Gio menarik kursi dan mendekatkannya pada Rehan. Ia juga menaruh buku-buku yang tadi ia bawa. "Nemenin pacar boleh gak sih?"

"Gak!"

"Galak bener dah.." Gio mencubit pipi Rehan lembut.

"Ini kalo anak Alta tau gimana Giooo!"

"Enggak, santai aja. Mereka lagi ngrokok dibelakang sekolahan kok" ucap Gio dengan senyuman gemasnya sembari mengusap lembut kepala Rehan.

Menurut Gio, Rehan ini lucu. Anak Alta itu paling anti masuk ke perpustakaan, jadi ini aman untuknya menghabiskan waktu disekolahan dengan Rehan. Apalagi mereka juga tidak perduli dengan Rehan karena pacarnya Gio itu bukanlah anak Attara. Tapi mereka mungkin akan sedikit kesal jika tahu Gio dan Rehan pacaran. Jika hanya berteman, mereka akan memakluminya. Kecuali Jevo, yang tahu semua ini.

Diperpustakaan itu, keduanya bersama. Yang satu sibuk belajar dengan sangat giat sampai kadang bibirnya mengerucut karena tak paham. Yang satu lagi sedang gemas melihat bagaimana imutnya pacarnya yang sedang sibuk belajar.

 Yang satu lagi sedang gemas melihat bagaimana imutnya pacarnya yang sedang sibuk belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevo masih mempertahankan Nanda diposisi itu. Diatas pangkuannya dengan merangkul pingangnya yang kecil. "Cantik, manis, gemes, gembul, imut, lucu.. semua diborong sama Nanda. Pantes aja cewek-cewek pada iri kalo liat.."

Nanda hanya merotasikan matanya. "Jevo denger gak?"

"Denger apa?"

"Ada buaya abis ngomong manis"

"Ish.. nyebelin yaa" Jevo menarik kepala Nanda dan ia dekap erat sembari mengelitiki pingang si manis.

"Aghh Jevooo.. hahaha iya ampun.."

"Nyebelin banget sih hih"

"Love language aku itu physical touch sama act for services, Jevooo!"

"Oh.. jadi gini" Jevo menangkup pipi gembil Nanda.

Jantung Nanda kembali berdebar kencang. Jevo menatapnya lembut sebentar lalu mengecupi semua wajah Nanda tanpa terkecuali.

"Mata.. hidung.." ucapnya sembari mengecup. "Pipi gembul.. alis.. dagu.. kening.. bibir.."

Namun diakhir, ia sedikit memberikan lumatan kecil karena kecanduan rasa manisnya bibir Nanda.

Rival to LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang