09. Menjadi rahasia kita

2K 218 39
                                    

Awal yang baik untuk kembali bersama?

.

Jevo akan mengantarkan Nanda pulang. Baju yang basah itupun mengering perlahan karena jalan menuju apartmen tidaklah dekat. Jalanan sepi itu jadi saksi untuk dua orang yang mungkin sedang memperbaiki hubungan yang pernah rusak.

Melihat Nanda yang sedikit kelelahan membuat lelaki dominan itu tak tega. Ia berjongkok didepan Nanda. "Ayo naik"

"Hah?!" Nanda tak paham maksud Jevo.

Jevo menepuk punggungnya. "Ayo naik sini, capek kan?"

"Tapi.."

"Permintaan pertama gue, gue mau gendong lo, anter lo pulang dan ngobatin luka lo. Jangan ditolak. Gue gulung lo jadi lumpia kalo nolak.."

Nanda meneguk ludahnya, ngeri juga kalo jadi lumpia ditangan Jevo.

Pada akhirnya ia memakai jaket Jevo yang tadinya bertengger dibahunya dan mulai naik kepunggung lebar milik mantannya? Sebenarnya bisa dibilang mereka tak putus, karena hubungan mereka tidak pernah berakhir. Tak ada yang mengatakan perpisahan tapi kebencian sudah menutup dan menghancurkan mereka.

Perlahan Jevo berjalan menyusuri jalanan dengan Nanda yang bersandar dipunggungnya. Tangan kecilnya itu melingkar di leher Jevo. "Punggung sakit gak?" Tanya Nanda pelan.

"Enggak kok, aman"

Ada perasaan tak enak membiarkan Jevo mengendongnya, tapi ia bisa apa. Ini permintaan Jevo sendiri kan.

Tin!

Suara klakson itu membuat keduanya terkejut. Jevo berbalik dan melihat kearah mobil yang berhenti dibelakangnya.

"Jevooo! Nanda!" Teriak Rehan yang keluar dari mobil dan berlari terburu-buru.

"Rehan.." ucap Nanda. Jevo segera menurunkan Nanda saat Rehan mendekat.

Grep!

Rehan memeluk erat sahabatnya itu. Rasa khawatirnya pada Nanda memang sangat besar. Ia selalu ingin menjadi sahabat terbaik Nanda.

"Gue khawatir anjing!"

Nanda hanya mengusap lembut punggung Rehan. Jevo sendiri malah melotot kearah Gio. Pacarnya Rehan itu hanya bisa meringis ketakutan. Tapi ia tak perduli jika nanti anak-anak Alta tahu bahwa Rehan itu pacarnya. Yang penting sekarang Gio berhasil menjadi pacar yang baik dan selalu ada untuk Rehan.

"Lo pacar Rehan?"

"Hehehe"

Jevo hanya mendengus kasar. Ia tak tahu apapun tentang ini. Mereka berdua benar-benar pintar menyembunyikannya.

Rehan meringis saat Nanda juga mendengar perkataan Jevo barusan. "Lo pacarnya Gio?"

"Iya.. tapi..."

"Kok gak bilang?"

"Gue bisa jelasin Nan.. jangan marahin Rehan.." sela Gio yang khawatir.

"Gue mau Rehan yang jelasin"

Rehan menunduk, pada akhirnya ia harus berbicara pada Nanda sejujur-jujurnya. "Jadi, Gio sama gue jadian sejak kelas 10. Gue sembunyi-sembunyi soalnya ya emang gak mudah buat bilang. Gio anak Alta, nah gue manusia biasa.. takut Nan.."

Rival to LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang